Sunday, 27 October 2024

Trading Crypto, Halal atau Haram?

Banyak orang main crypto, termasuk abang dan adik laki saya. Mereka udah main ini sejak jaman jebot. Akan tetapi, selama ini saya gak pernah cari tahu apalagi main ginian.
Malam ini saya dikasih tahu binance, katanya sih cuan banget.
Cari tahu dulu kali ye. Haram halal, aturan mainnya. 

Daripada cuma taro uang di deposito, mandeg, kagak kepake, ya mending uangnya diputerin.
Uang itu kan energi, energi itu harus muter supaya kehidupan ini seimbang.
YOLO. Risk nothing, gain nothing. Udah tua, bentar lagi mati juga. Yang penting kan masih punya active dan passive income
Lagian, masalah kehilangan, jatuh, kalah, atau gagal gitu mah biasa. 
Selama kita sehat, punya otak, skill dan attitude yang bagus, kita bisa mulai lagi semuanya dari 0.

Masalah prediksi sih, prediksi saya sering kali tepat. Pas undian gratis di Alfamart aja, 2 kali berturut-turut saya ikut, 2 kali saya menang hadiah pertama dan kedua.
Ujian masuk universitas aja saya cuma ngeshot ke satu sasaran, dan bener aja tembus. Saya gak bikin cadangan sama sekali karena saya memercayai intuisi saya yang jarang meleset.

Boleh jugalah pake insting bisnis buat main ginian. Apalagi saya termasuk orang yang hoki.
Lumayan buat side job, tambah-tambah biaya honeymoon ke Antartika.

Cuma, kalau haram ya buat apa?
Uang haram itu bahaya, apalagi kalau sampai kemakan jadi darah dan daging. 
Uang haram itu gak berkah, cepat dapat cepat habisnya juga. Merusak akhlak, mengundang masalah dan murka Tuhan.

Kalau dipikir-pikir ya, trading ini tuh sama aja kaya judi gak, sih? Nebak-nebak gitu.
Beberapa pihak bilang kalau ini tuh haram karena mengandung unsur gharar (jual beli yang tidak jelas/mengandung spekulasi) dan dharar (transaksi yang dapat merugikan orang lain).

Untuk side job, saya prefer gali sumur-sumur amal jariyah. Saya mau fokusin energi saya untuk menghasilkan pahala sekaligus passive income dengan akumulasi keuntungan yang tak terhingga.
Gak seperti gaji bulanan yang sudah tahu bakal dapat segitu.

Saya cuma mau menanam sekali, tapi bisa penen selamanya.
Saya gak mau repot-repot kerja apa pun lagi, tinggal biarkan aja sistem yang bekerja.
Makin banyak orang yang bisa saya bantu dengan hasil kerja saya, makin banyak profit dan pahala yang akan saya terima.
Side jobs berbasis amal jariyah ini gak mungkin rugi, malah bakal meningkat terus profit dunia akhiratnya. 
Gak seperti crypto yang naik turun sehingga tidak bisa dijadikan pegangan dan memberikan jaminan bagi masa depan kita yang semakin tua semakin lemah.

Seandainya hasil kerja saya dicuri pun (nauzubillah min dzalik), saya masih bisa panen pahala. Yang penting itu, apa yang saya kerjakan bisa membawa kebaikan tertinggi bagi sebanyak mungkin orang dari masa ke masa, generasi ke generasi. Keuntungan komersil/royalti yang terus mengalir itu cuma efek samping aja.

Prinsip utama saya dalam bekerja sama seperti kaum utilitarian, fokus bekerja untuk menghasilkan the greatest amount of good for the greatest number of people.