Banyak juga yang tidak mau menikah lantaran takut mengalami kesulitan dan kegagalan seperti orang lain.
Padahal mah, kisah mereka ya kisah mereka ya, kisah kita ya kisah kita.
Kenapa kita harus merasa terdemotivasi dengan kegagalan kisah yang lain?
Kita kan bisa merangkai kisah kita sendiri.
Kita bisa membuat pilihan yang berbeda dan mendapatkan hasil yang berbeda pula.
Melihat kesulitan atau kegagalan yang lain, lalu merasa terdemotivasi. Hal ini gak hanya terjadi pada orang-orang dalam hal pernikahan aja, tapi banyak hal. Misalnya bisnis.
Padahal mah, walaupun jutaan orang gagal, kita bisa aja sukses kalau kita melakukan hal yang berbeda dari jutaan orang itu.
Kalau kita mau meniru contoh yang sukses.
Pertanyaan saya, alih-alih melihat contoh yang sukses dan menjadi termotivasi, kenapa orang-orang malah lebih fokus pada yang gagal dan menjadi terdemotivasi?
Orang-orang media sih seharusnya sadar ya bahwa mereka punya andil yang besar dalam membentuk opini publik.
Saat ini masyarakat membutuhkan lebih banyak berita yang bisa membuat mereka optimis, bukan yang bikin pesimis melulu.