Tadi pagi saya lihat bacaan gini...
"Lelaki yang pernah mempermainkan perasaan dan menghancurkan perempuan itu hidupnya bakal hancur. Entah itu dari jalur keluarga, rizki/pekerjaan, kesehatan atau percintaan."
Ya, saya setuju.
Kita pasti tahu siapa tokoh besar di negara ini yang menjadi bukti konkretnya.
Walaupun jasa beliau begitu besar, saya agak menyayangkan sikap beliau kepada para perempuan, terlebih yang telah begitu berjasa bagi hidupnya. Sebagaimana matahari kepada bulan.
Kalau menurut saya, hal ini juga berlaku buat perempuan.
Kalau kita mempermainkan perasaan dan menghancurkan laki-laki, hidup kita juga akan hancur. Kecuali, kita gak pernah berniat untuk sengaja mempermainkan, menyakiti atau menghancurkannya sejak awal. Cuma, karena kebodohan kita, kita gak sengaja gituin dia.
Intinya memang kita perlu lebih berhati-hati dalam memperlakukan orang lain, karena doa orang yang terdzolimi itu bisa menembus langit tanpa penghalang apa pun.
Jangankan doa, dia ngebatin aja efeknya bukan main.
Cuma, efeknya ini kadang memang gak langsung.
Alih-alih menggunakan kesempatan yang diberikan Tuhan di masa penundaan itu, gak jarang kita malah jadi makin semena-mena.
Siapa tahu kita sadar, mau minta maaf dan memperbaiki kesalahan.
Eh, gak tahunya malah makin parah 😂
Nauzubillah min dzalik
Kalau kesempatan di masa penundaan itu malah kita sia-siakan, siap-siap aja untuk menerima konsekuensinya nanti.
Gak usah ngeluhlah, sudah konsekuensi.
Namanya juga manusia.
Meskipun sudah dilarang sama Tuhan, sudah diberi banyak contoh di depan mata, sudah diingatkan atau diperingatkan oleh semua orang ....
Kalau belum merasakan konsekuensi dari pilhannya sendiri, biasanya kita gitu-gitu aja.
Merasa baik-baik aja, gak ada yang salah.
Kalau pun kita sadar salah, mikirnya juga nanti bisa tobat kok.
Sudah gitu, minta maafnya cuma sama Tuhan lagi, padahal bikin salahnya sama orang 😂
Iya iya bisa tobat, tapi kadang memang kita perlu merasakan dulu konsekuensi dari pilihan yang kita buat sendiri.
Mau pahit, pedih, perih, terima ajalah.
Toh, bisa bikin kita lebih sadar.
Bisa memurnikan diri kita.
Seenggaknya, dengan begitu, kita bisa mikir dua kali kalau mau mempermainkan atau menyakiti orang lain di masa depan.