Segala hal yang terjadi di hidup kita punya hidden message alias punya pesan tersembunyi yang hendak disampaikan. Seperti kata Derrida, "Everything is a text." Tinggal kitanya aja yang peka untuk iqro atau membacanya.
Sudah beberapa hari ini air PAM di komplek saya mati karena ada saluran pipa yang bermasalah, sekalinya keluar pun kecil. Yang terparah hari ini, saya sampe beli air galon untuk mandi. Gak mau pakai air tanah karena kualitasnya yang kurang baik, air tanah di sini bikin kulit sensitif saya jadi gatal-gatal dan iritasi. Pakai skincare juga kan percuma kalau airnya kurang bersih, justru faktor yang sangat menentukan kebeningan kulit kita adalah kualitas air yang baik. Untung mulai tanggal 4-17 April saya libur Idul Fitri, jadi bisa minggat ke rumah-rumah lain yang airnya bersih dan lancar.
Beberapa hari sebelumnya, waktu saya nonton YouTube shorts muncul ajakan untuk wakaf sumur atau sedekah air bersih bahkan sampai dua kali, saya iyain tuh dalam hati, tapi nanti, soalnya yang ada di situ gak ada link atau informasi lanjutan yang bisa diklik. Lantaran menunda untuk mencari informasi lebih lanjut, saya pun jadi lupa dan baru ingat kembali sekarang. Ini nih bahayanya nunda-nunda, makanya sekalinya ditunjukkan pada kebaikan segera lakuin aja deh, jangan nunda-nunda. Air bersih juga kan adalah kebutuhan vital yang gak bisa ditunda-tunda dan gak bisa digantikan dengan apapun. Kebutuhan orang-orang akan air bersih harus kita bantu sesegera mungkin. Toh, memang ada hak mereka di dalam harta kita, dan kita harus amanah.
Selama mengalami kesulitan air bersih, saya pun memikirkan penderitaan mereka yang senasib dengan saya, bahkan yang jauh lebih buruk dari saya. Tanpa adanya air bersih, aktifitas kita jadi serba terhambat, kualitas hidup pun rendah. Mau ngepel susah, bersihin kamar mandi susah, nyuci susah, mandi susah, buang air susah, minum susah, masak susah, sholat susah, cuci botol untuk jualan susah, ngapa-ngapain susah. Segitu pentingnya air bagi kehidupan manusia, oleh karena itu gak heran kenapa nabi kita mengatakan bahwa sedekah yang paling utama adalah sedekah air.
Selain air, jangan juga kita lupa untuk sedekah pohon untuk menjaga ketersediaan cadangan air di dalam tanah. Pohon sebagai produsen makanan juga punya banyak fungsi yang tak kalah penting dengan air bagi seluruh makhluk hidup. Yang pernah belajar biologi dan geografi pasti paham ya. Sayangnya, paham belum tentu peduli. Padahal, puncaknya orang terdidik atau orang berilmu itu kan peduli dan penuh kasih sayang terhadap sesama, ya kan? Benar kata Aristoteles, "Educating the mind without educating the heart is no education at all."
Jika kita dititipkan banyak uang oleh Allah, sudah sewajarnya kita amanah, sudah sewajarnya kita menggunakan uang tersebut di jalanNya sesuai dengan anjuran nabi. Uang itu bisa kita alokasikan untuk pembangunan sumur air atau penghijauan di beberapa titik yang paling membutuhkan supaya hidup kita lebih bermanfaat untuk sesama. Ya memang sedekah itu diutamakan untuk yang terdekat dulu (diri sendiri, keluarga, kerabat yatim, tetangga miskin, orang dalam perjalanan dst), tapi apa salahnya jika kita bersedekah juga ke sebanyak mungkin makhluk hidup selama kita mampu?
Ngasih berapa ratus ribu atau sekian juta ke beberapa tempat setiap bulannya gak akan bikin kita miskin apalagi jika income kita per bulan sudah dua digit bahkan lebih. Duit itu memang harus muter guys, gak boleh mandeg. Kalau kebanyakan dan kelamaan ditahan-tahan dia akan kehilangan fungsinya dan menciptakan ketidakseimbangan.