Manusia itu makhluk yang indah.
Kadang, aku tergerak untuk mengabadikan mereka dalam pixel warna-warni -- walaupun, siapa pula mereka?
Fotografi itu sendiri adalah seni melihat dan merekam segala sesuatu dari sudut pandang yang indah.
Ya, manusia itu indah.
Ekspektasi kita saja yang membuat kita jadi kerap marah, kecewa, protes, mengeluh, tak puas, benci, mencaci maki, mengutuk, bahkan dendam kesumat pada mereka.
Ekspektasi, ekspektasi yang membuat kita jadi sakit hati.
Padahal, bukannya sejak awal kita sudah tahu bahwa pilihan atau respon orang lain itu berada di luar kendali kita, ya?
Coba tanpa ekspektasi, setiap kali ada orang yang berbuat baik -- sekecil apa pun kebaikan itu pasti akan terasa begitu istimewa dan menyenangkan -- Ya, karena hal itu berada di luar ekspektasi kita.
Mana pengalaman yang lebih menyenangkan?
Mendapatkan es krim yang sudah tahu akan kita terima atau mendapatkan es krim yang kita dapat dari undian atau secara tiba-tiba?
Paradoksnya, tanpa dibebani oleh ekspektasi, orang malah akan berinisiatif untuk memberi dan menjadi yang terbaik dengan sendirinya -- tanpa, merasa keberatan ataupun mengharap balasan di kemudian hari.
Pilih mana? Berkawan dengan orang tanpa ekspektasi atau berkawan dengan orang yang punya ekpektasi pada kita? Tentu kita akan lebih nyaman berkawan dengan tipe yang pertama.
Ya, karena yang pertama tidak membuat kita merasa terbebani, punya hutang, atau melakukan kebaikan yang sifatnya sukarela seperti melakukan kewajiban yang sudah seharusnya kita lakukan.
Mungkin kita memang sudah diprogram oleh Tuhan -- diprogram untuk tidak membuat orang-orang berekpektasi dengan kita -- sehingga, orang-orang bisa sepenuhnya bergantung pada Tuhan saja.
Ketika kita sudah sama-sama surrender -- tidak lagi berekspektasi pada satu sama lain -- di saat itulah kita bisa sama-sama merdeka, terbebas dari resiko untuk mengecewakan atau dikecewakan satu sama lain. Tak ada lagi penderitaan, tak ada lagi rasa benci dan sakit hati. Tak ada lagi perasaan menyesal dan bersalah karena gagal memenuhi ekspektasi.
Surrender, so we can be free and free others from endless misery.