Ternyata memang benar, masa lalu mereka yang menyedihkanlah yang telah membentuk mereka menjadi seperti itu.
Mereka tentunya enggan untuk menceritakan hal yang menyedihkan supaya dipahami oleh orang lain, kitanya aja yang harus peka.
Akan tetapi, walaupun kasihan, kita harus tetap set boundaries.
Kasihan bukan berarti mewajarkan dan membiarkan persoal issues orang lain boleh seenaknya mengganggu kita.
Walaupun kita sabar dan baik hati, kita tidak layak untuk dijadikan sebagai pelampiasan atas masalah orang lain.
Kita tidak layak untuk dijadikan spons penyakit, spons energi negatif atau sasaran luka batin orang lain.
Kasihan berarti mampu memahami dan merasa empati, tak punya tendensi untuk menyakiti apalagi menambah sakit hati.
Kalau kita merasa empati, tentu kita ingin agar orang itu terbebas dari masalah personal yang selama ini membelenggu dirinya. Kita ingin agar dia merdeka, bahagia, bisa hidup damai, hidup harmonis dengan dirinya sendiri dan alam semesta.
Akan tetapi, personal issue hanya bisa dibenahi oleh orang yang bersangkutan. Ini butuh inner work. Dia sendiri yang perlu belajar olah pikir dan olah batin.
Dari banyak sumber, kenginan untuk menolong atau mengubah seseorang itu justru hanya akan menimbulkan masalah dan meretakkan hubungan.
Gak ada orang yang suka dihakimi.
Gak ada orang yang suka dikritik.
Gak ada orang yang mau dikasihani.
Kenginan kita untuk membantu masalah personal orang lain justru malah bisa membuat orang yang hendak kita bantu itu merasa lemah, tidak berdaya, tidak mampu, tidak becus atau tidak kompeten untuk menolong dirinya sendiri. Yang begini justru bisa merusak kepercayaan diri dan harga dirinya.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Kita hanya bisa berdoa dan mencintainya. Biarkan aja dia sadar sendiri. Percaya aja sama dia, percaya bahwa dia pasti bisa melakukan inner work-nya sendiri dengan baik.
Kita juga tentunya punya personal issues. Lalu? Sebaiknya kita tidak meminta orang lain untuk memahami dan memaklumi kita terus, tidak meminta orang lain untuk bersabar dengan kita terus.
Kita juga perlu melakukan inner work.
Orang yang baik dan sabar itu anugerah yang layak kita cintai dengan sebaik-baiknya.
Jangan malah dijadikan korban atau pelampiasan personal issues kita.