Banyak pihak memprediksi bahwa revolusi teknologi yang dibawa oleh AI akan mengeleminasi banyak pekerjaan, menyebabkan tsunami PHK.
Siapa pihak yang paling diuntungkan dengan adanya otomatisasi AI ini? Betul, mereka yang memegang kendali atas AI.
Apakah kalian bisa membayangkan bagaimana dunia nantinya setelah semuanya didigitaliasi dan dikelola oleh AI?
Ya, hidup kita jadi dikendalikan oleh si pengendali AI.
Supaya kita bisa dikendalikan dengan mudah oleh AI, mula-mulanya kita akan dibuat terpukau dan ketergantungan lebih dulu.
Kita dipancing dengan berbagai macam keuntungan dan kemudahan yang menggiurkan.
Nanti jika kita sudah terpancing, terlena, lalu terbiasa, kita akan menjadi ketergantungan dengan sendirinya.
Banyak orang yang menyia-nyiakan bakat dan mengabaikan panggilan jiwa mereka karena sudah kecanduan dengan easy money dari AI. Padahal, dunia ini membutuhkan bakat mereka untuk mempertahankan keseimbangan.
Tapi yasudahlah...
Kebanyakan manusia tidak akan sadar bahwa uang bukanlah segalanya sampai dia sudah berada di posisi banyak uang tapi masih merasa hampa karena tidak bekerja sesuai dengan bakat dan panggilan jiwanya.
Selain bekerja di dunia digital dan memiliki aset digital, saya rasa kita juga perlu memiliki pekerjaan dan aset non-digital.
Tidak jarang kita mendengar kasus akun di-banned lah, kena phising lah, kena hack lah dlsb.
Sehingga, apa yang mereka usahakan selama ini lenyap seketika. Misalnya, bekerja sebagai fotografer untuk Shutterstock. Gara-gara ada 1-2 fotografer nakal yang ngakalin rules supaya mendapat keuntungan dengan cara yang tidak beretika, akhirnya semua fotografer yang berasal dari region yang sama jadi terkena imbasnya. Akun mereka dibekukan, semuanya hilang. Termasuk aset foto dan uang di e-walet mereka semua. Padahal, foto-foto itu kan butuh waktu dan proses yang tidak sebentar untuk bisa diterima ke dalam portofolio. Intinya rawan bangetlah kalau gantungin hidup hanya dari dunia digital.
Sudah paling aman bisnis itu di hal-hal yang esensial. Pandemi hadir untuk menyadarkan kita semua akan hal itu. Dengan adanya pandemi, kita jadi sadar mana yang esensial dan tidak esensial bagi hidup kita. Kesehatan dan pendidikan merupakan hal-hal yang esensial bagi hidup kita. Makanan merupakan kebutuhan esensial, karena makanan merupakan sumber energi yang sangat menentukan kesehatan manusia di masa ini dan di masa depan.
Sesuai prediksi saya di tahun 2014, bisnis makanan organik terus berkembang karena selaras dengan alam semesta. Bisnis organik adalah bisnis sunrise.
Penduduk dunia sekarang sedang disadarkan oleh Tuhan tentang betapa pentingnya menjaga kesehatan secara mandiri. Lewat mahalnya biaya layanan kesehatan, hadirnya berbagai penyakit yang aneh-aneh bahkan banyak menjangkiti generasi muda, lewat bahayanya obat-obatan farmasi, lewat terkuaknya sisi gelap bisnis asuransi kesehatan yang ternyata ada kongkalikong dengan bisnis makanan tidak sehat yang mendominasi dunia dlsb.
Setelah merasakan penderitaan yang cukup panjang dan hebat sebagai akibat dari mengonsumsi hal-hal yang tidak organik, orang-orang akan semakin menyadari pentingnya mengonsumsi produk organik untuk menjaga kesehatan mereka.
Inilah saatnya bagi produk organik untuk bersinar.
Kita bisa swasembada pangan. Jangan mau dibuat ketergantungan oleh pengelola lab grown food. Siapa? Betul, orangnya itu-itu aja. Apa pula itu lab grown meat, lab grown chicken, lab grown dairy products, lab grown salmon, lab grown seafood? Apakah kamu tahu bagaimana pembuatan lab grown meat itu? Yes, dengan fetal bovine serum. Gile bener ngambil serum buat bikin daging di lab dari fetus sapi bunting yang dijagal idup-idup.
Kalau lingkungan rusak, yang perlu kita benahi adalah lingkungannya secara radikal, balik lagi ke sistem organik yang selaras dengan alam. Bukannya malah bikin lab grown food dengan cara-cara yang gak manusiawi atau kabur ke Mars. Bikin makanan di laboratorium itu riskan banget, hidup kita jadi akan tergantung oleh mereka yang megang laboratorium.
Indonesia itu subur, sumber daya alam hayatinya melimpah. Gak perlu ikut-ikutan hal yang terdengar canggih tapi sebenarnya hanya menjebak kita supaya ketergantungan dengan pihak yang mau megang kendali atas hidup kita.