Ngorbanin apa aja mau (waktu, uang, tenaga, perhatian, pekerjaan, reputasi, teman, keluarga, masa depan, bahkan akhirat). Isi pikiran dan hati hanya dia dan dia saja, melakukan segala-galanya demi dia.
Nah, gimana sih caranya menghilangkan pikiran dan perasaan yang berlebihan pada seseorang? Terlebih, jika kita dan dia belum halal.
3. Hindari orang narsis dengan kecenderungan star syndrome. Ada orang dengan kepribadian narsistik dan kecenderungan star syndrome yang hanya ingin keeping fans, suka tebar pesona supaya digandrungi oleh banyak orang tapi tidak berniat untuk membalas cinta mereka.
1. Sadari kita siapa. Kita harus jujur dan menjadi diri sendiri supaya bisa menemukan dan ditemukan oleh orang yang tepat tanpa perlu melakukan hal-hal yang tidak perlu bahkan bertentangan dengan hati nurani dan ketentuan Tuhan.
Tidak perlu flexing, memuji berlebihan apalagi sampai menghujaninya dengan berbagai hal mewah agar kita dihargai. Orang yang beneran suka kita tidak butuh itu semua, mereka tidak butuh alasan apapun untuk menyukai kita. Kita gak perlu insecure dan melakukan hal-hal lebay untuk membuatnya terkesan dan mau bertahan. Alih-alih membuatnya terkesan, justru kecenderungan seperti itu berpotensi membuatnya tersinggung dan ilfil, seakan-akan kita menilai bahwa dia menganggap kita berharga dan mau berhubungan dengan kita hanya karena ingin memanfaatkan atau mengambil keuntungan yang tak seberapa. Padahal kenikmatan dunia macam manapun ketika kita dapatkan rasanya biasa saja.
Berpura-pura menjadi tokoh antagonis yang miskin, lemah, sakit-sakitan, bodoh atau nakal untuk mengetes kepribadian seseorang juga tidak lebih baik, seakan-akan kita tidak percaya bahwa dia adalah orang baik yang akan memperlakukan kita dengan baik apapun keadaan kita nantinya. Kalau kita tidak yakin pada seseorang sejak awal, sebaiknya ndak perlu ngetas-ngetes dia dan bikin dia malah merasa dipermainkan dan tidak dipercaya. Yang ada dia tersinggung dan ilfil, buat apa dia menjalin hubungan dengan orang yang gak percaya dan gak yakin sepenuhnya sama dia? Ngetes orang yang kita yakini sejak awal adalah perbuatan sia-sia, karena keyakinan kita gak berubah sementara orang yang dites malah jadi sakit hati.
Jadi bersikap sejawarnya saja sesuai batas, tidak perlu bersikap berlebihan maupun berpura-pura.
Buang jauh-jauh pikiran bahwa tidak akan ada orang lain yang mau memandang, menerima dan menghargai kita jika kita bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa untuk dipersembahkan dan dibanggakan. Gak semua orang begitu, gak semua orang butuh syarat untuk menerima dan mencintai kita dengan sepenuh hati, terutama mereka yang sudah terbiasa disakiti oleh para narsistik dan gold diggers. They took the lesson as a victim, healed, and won't let the others feel the same.
Kita selalu berharga di mata orang yang tepat tanpa harus menjilat, membuktikan sesuatu ataupun bersikap berlebihan padanya.
Yang mikir kalau kita harus punya tabungan sekian miliar, harus six packs, harus glowing, harus modis, harus bisa nyetir, harus bisa manjat pohon kelapa, harus bisa ngambil mutiara di dasar laut, harus punya ini itu, harus bisa ini itu supaya bisa dihargai tuh cuma kita aja. Orang yang tulus gak butuh itu.
Melihat keriput dan lemak di lengan kita dia biasa aja, tau kita belum punya rumah dan cuma punya motor satu juga biasa aja, tau tabungan kita sedikit dan bisnis kita belum stabil juga dia biasa aja, tau masa lalu kita suram juga dia biasa aja.
Ngapain malu? Mendingan juga terus terang daripada ngibul dan ketahuan bohong. Seburuk apapun keadaan kita, instead of running, orang yang tepat akan membantu kita. Kalau belum halal ya dia gak bisa ngapa-ngapain kecuali doa. Kita gak usah berekspektasi lebih dan membebani dia dengan apa yang bukan menjadi tanggung jawabnya lantas kecewa dan marah-marah sendiri karena dia gak bantu apapun selain doa.
Kalau mau diberikan dan merasakan bukti cinta yang nyata-nyata di dunia nyata, misalnya... dikerokin pas masuk angin, dipijitin pas pegel, dimasakin pas lapar, ditemenin begadang, dibantu jualannya dll ya nikah dululah biar jadi ladang pahala bukannya sumber dosa.
Belum menemukan orang yang tulus? Jadilah salah satunya. Kelak, orang-orang yang tulus akan datang dan mengelilingi hidup kita tanpa kita harapkan dan tanpa kita minta. We don't attract what we want, but what we are, James Allen.
Energy doesn't lie, orang tulus hanya akan nyaman dan nyambung dengan orang tulus.
2. Punya harga diri. Jangan mau dijadikan cadangan apalagi disia-siakan. Take it or leave it, halalkan atau tinggalkan. Akhirilah hubungan haram kita dengan siapapun daripada hanya menumpuk dosa zina dan melewatkan pilihan yang tepat. Kalau orangnya gak mau diajak serius ya ngapain buang energi? Jangan mau investasi bodong, cuma nungguin dan jagain jodoh orang. Kalau kita bukan prioritas dia, jangan jadikan dia prioritas.
Jangan mau dijadikan salah satunya.
Sadari kita siapa, kita hamba Tuhan, bukan hamba popularitas.
Tanamkan dalam diri kita: if anyone can get your attention, so I don't want it.
Hidup bukan kompetisi untuk memperebutkan jodoh yang sudah diatur dan dijamin oleh Tuhan.
Orang yang menanggap dirinya superior, tidak layak untuk dipertahankan dan diperjuangkan, karena kalaupun kita jadi dengan mereka, pola hubungannya akan berat sebelah (tidak sehat).
Kalaupun kita merasa bahwa mereka adalah jodoh kita, bersabarlah dan doakan mereka supaya sadar dan bertobat, berhenti membuat orang-orang jatuh cinta dengan pesona mereka tanpa ada keinginan untuk serius dan bertanggung jawab.
Sebenarnya kita tidak butuh banyak fans atau orang yang mencintai kita, one real person with real love is enough.
Mau real person with real love? Jangan meminta, tapi jadilah.
Sebab, doa tanpa karma yang sesuai adalah sesuatu yang sia-sia. Mau yang real tapi tidak berusaha menjadi real, sama konyolnya dengan orang yang mau kaya tapi tidak mau bekerja. Uang pun males datang ke orang yang males.
4. Sadari bahwa dia bukan siapa-siapa dan gak punya hak apapun atas diri kita.
Jangan mau dijadikan kerbau yang dicocok hidungnya demi mendapatkan perhatian dan pengakuan darinya. Orang yang tepat tidak akan mengharapkan apalagi menuntut apa yang bukan haknya, gak akan memanfaatkan ketulusan kita dengan meminta pengorbanan atau pembuktian yang aneh-aneh.
Jangan mau dijadikan supir, body guard, joki, koki, ATM berjalan, apalagi peliharaan atau kekasih gelapnya. Cinta boleh idiot jangan, know your self worth.
Kita hidup untuk Tuhan, bukan untuk memuaskan ego manusia oportunis yang gak tahu diri dan gak bisa menghargai orang lain.
5. Sadari prioritas kita apa. Gak seharusnya kita terlalu mentingin apapun selain Dia. Jadi, segala sesuatu yang hanya menjauhkan kita dariNya ya lepasin aja. Gak peduli secocok, senyambung, secinta, sesuka, sekagum, sebangga dan seingin apapun kita padanya. Gak peduli juga sudah berapa tahun kita kenal dan menjalin relasi dengannya.
6. Sadari bahwa perbuatan yang kita lakukan adalah salah. Coba pelajari pengertian zina, jenisnya dan hukumnya.
Yang dimaksud dengan zina ternyata bukan hanya berhubungan ranjang atau bersentuhan fisik di dunia nyata, ada juga zina mata, zina telinga, zina lidah, zina kaki dan zina hati. Serius, ini saya juga baru tahu belakangan dari teman saya. Kirain boncengan, telponan atau gombal-gombalan sama anak orang mah gak apa, apalagi cuma mikirin dan lihat fotonya.
7. Setiap kali ingat dia, ingatlah Tuhan dan Rasulullah lebih banyak.
8. Perbanyaklah berpuasa, putus semua hal yang dapat membangkitkan syahwat jika kita belum mampu menikah.
Entah itu film, musik, buku, atau akun sosmed yang menjurus ke arah sana. Sering-seringlah mengingat bahwa suatu saat nanti anggota badan kita akan memberi kesaksian tentang apa yang kita perbuat di dunia.
9. Jangan menyimpan, melihat-lihat apalagi memandangi fotonya. Sering-seringlah membaca Al-Qur'an, hadits dan buku-buku yang lebih bermanfaat.
10. Jangan mendengarkan lagu-lagu galau atau romantis yang membangkitkan perasaan dan pikiran kita tentangnya. Sering-seringlah mendengarkan kajian, murotal, dzikir, sholawat atau doa yang membuat kita lebih tenang dan terjaga.
11. Olahraga, makan sehat, mandi teratur, rekreasi, supaya tetap semangat, sehat dan bahagia tanpa harus mengingat dan berinteraksi dengannya.
12. Berkumpulah dengan orang-orang yang positif dan menyenangkan, yang membuat ilmu kita semakin bertambah dan kepribadian kita menjadi semakin matang ketika berbincang dengan mereka.
13. Fokus kembangkan potensi diri untuk menjadi orang yang lebih berkualitas dan bermanfaat.
Memang sulit mengakhiri perasaan dan hubungan yang haram dengan orang lain, tapi sulit bukan berarti tidak mungkin. Sadarilah bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita bersama Tuhan, Tuhan Maha Membolak-balikkan Hati hambaNya. Kita bisa kok minta diberi keteguhan hati atas agama kita, supaya tidak mudah tergoda dan mencintai perkara yang haram-haram, tidak mencintai selain Dia dan RasulNya secara berlebihan.
Mungkin di awal-awal kita masih terngiang-ngiang, masih ingin menghubungi dan mempertahankan hubungan yang haram dengannya. Janganlah dituruti keinginan tersebut, karena Tuhan melarang kita untuk mendekati zina yang dihias indah oleh setan.
Dengan banyak mengingat Tuhan, perlahan-lahan pikiran dan perasaan kita yang berlebihan pada selainNya akan semakin memudar, tergantikan dengan bertambahnya iman dan taqwa serta kecintaan pada yang halal-halal saja dan segala perkara yang haram akan terasa semakin hambar. Tidak percaya? Silahkan coba dan rasakan sendiri.