Harus ngapain?
Datang suci, pulang suci.
Datang gak bawa apa-apa, pulang bawa banyak amal soleh.
Sirna dalane pati, nur sifat, luber tanpo kebek.
Gimana sih cara menjaga kesucian diri?
Semua itu dimulai dari menjaga kesucian segumpal daging bernama hati, karena hati adalah raja. Orang-orang dengan qolbun salim-lah yang akan selamat.
Hati yang suci akan melahirkan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci.
Banyak mengingat Tuhan dan berprasangka baik saja padaNya dalam segala hal, maknai segala hal yang terjadi dalam hidup kita sebagai bentuk cinta terindah, terbaik dan tertinggi dariNya supaya kita dilindungi dari penyakit hati.
Gak gampang kecewa, gak gampang marah, gak gampang tersinggung, gak gampang dendam, dll dengan apapun itu entah keadaan maupun orang lain.
Misalnya kita diperlakukan buruk oleh orang lain, ya bersyukur saja kepada Tuhan karena kita diberi kesempatan olehNya untuk memperoleh pahala kesabaran dan diberi kesempatan agar doa kita diijabah. Kalau begitu mikirnya kan, kita gak jadi sakit hati dengan orang yang menzolimi kita dong? Malah kita seharusnya bersyukur dan berterima kasih padanya, membalas kebaikan yang tersembunyi di balik perlakuan buruknya dengan kebaikan pula.
Yang tak kalah penting, milikilah keyakinan yang baik, karena keyakinan kita akan mempengaruhi dan mengarahkan tindakan kita.
Misalkan, kita yakin bahwa alam kubur kita akan menjadi tempat peristirahatan yang indah dan menyenangkan, maka Tuhan akan membantu kita mewujudkan keyakinan tersebut dengan cara-cara yang bahkan tidak terpikirkan oleh kita.
Misalnya, kita diizinkan olehNya untuk mengetahui kisah-kisah orang yang selamat dari siksa kubur dan indah jasadnya padahal sudah lama terkubur di dalam tanah.
Dari situ kita bisa belajar dan mengamalkan rahasia mereka.
Begitu juga ketika kita berkeyakinan bahwa Shiratal Mustaqim tidak semengerikan itu, maka Tuhan bisa saja menunjukkan kepada kita bagaimana cara untuk melewatinya secepat kilat.
Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim.