Dicuekin saat manggil itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan yang manggil kita lima kali sehari tapi kita cuekin?
Manggil kita ke rumahNya tapi kita gak kunjung datang?
Chat gak kunjung dibuka dan dibaca-baca itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan yang kitab sucinya gak kunjung kita buka dan baca-baca sampai usang tertutup berdebu?
Diduain itu ga enak.
Gimana perasaan Tuhan yang sudah sempurna tapi masih kita duain?
Janji gak ditepati itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan saat kita melanggar janji kita sebelum lahir ke dunia?
Mendengar omong kosong itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan saat mendengar kita bilang inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin, tapi maksiat diam-diam?
Pemberian gak dihargai itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan yang memberi kita segalanya tapi kita masih mengeluh?
Dihubungi saat dibutuhkan saja itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan yang kita hubungi saat kita membutuhkan sesuatu darinya saja?
Dicintai demi keuntungan semata itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan yang kita sembah hanya karena kita menginginkan hadiah darinya?
Dikasih perlakuan gak konsisten itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan saat kita gak Istiqomah? Mencampur kebatilan dengan kebenaran, kadang tobat kadang maksiat?
Diragukan itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan saat kita berprasangka buruk padaNya, padahal Dia sudah memilihkan takdir terbaik untuk kita dan tidak pernah menyalahi janjiNya?
Ditinggalin demi orang baru itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan saat kita berhenti berharap padaNya, berputus asa dari rahmatNya, berpaling, pergi menjauh dan menjadi kafir lalu menyekutukanNya dengan yang lain padahal Dia yang selama ini paling tulus mencintai kita?
Kita tidak akan peduli dengan perasaan Tuhan hingga cinta datang dan menyadarkan kita.
Cinta kepada makhlukNya yang seperti kita.
Sebelum kita mencintai seseorang, cintailah Tuhan lebih dulu, dengan begitu kita tidak perlu merasakan perihnya karma dari perlakuan buruk kita kepada Tuhan yang mencintai kita melalui orang yang kita cintai.
Cinta Tuhan kepada hambaNya amatlah besar, tulus dan sempurna.
Jika kita saja tidak bisa menghargai cinta yang seperti itu, bagaimana kita bisa menghargai cinta yang tak seberapa dari makhlukNya?