Wednesday, 8 November 2023

Diam

Ada hal yang perlu kita sampaikan, namun tidak semua hal perlu kita sampaikan.
Setelah menyampaikan apa yang perlu kita sampaikan, ada kalanya kita perlu diam dan meneruskan segalanya diam-diam untuk menjaga kelurusan niat, terkabulnya hajat, keutuhan momen dan kesucian diri dari maksiat batin hingga kita diijinkan untuk beristirahat dalam kediaman yang sempurna.

Monday, 6 November 2023

Sabar

Bersabarlah hingga maut menjemput.

Demi Masa

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

(Sebelum lima perkara) Sihat sebelum sakit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
(Sebelum lima perkara) Lapang sebelum sempit
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara) Hidup sebelum mati
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)

Songwriters: Abu Bakar B Md Yatim
Demi Masa lyrics © Warner Chappell Music, Inc

Yakin, Sabar, Istiqomah

Berdoalah dan yakin doa kita pasti akan dikabulkan. Jangan pernah pesimis apalagi putus asa, selalu berhuznudzonlah sama Allah. Yakin dan sabar aja, terus berusaha di jalan yang lurus.

Saturday, 28 October 2023

Trust Issue


Before we say that the others are judgemental and cannot understand us, let's take a look at ourselves, maybe we judge them first by thinking negatively about them. Like... they won't notice, they won't care, they won't understand us because they are not in our shoes and experience what we've been through, so we become a reserved person and talk like we have an aphasia or dysarthria. We don't even realize that what we do to the others may hurt their feeling. They may feel unseen, rejected, unwanted, untrustworthy and useless when they're with us. But we don't care, we are too busy with our pessimistic outlook on them. We are afraid of being judged, but we judge them anyway, we underestimate them. We are afraid of getting hurt, but we hurt them by avoiding the possibility of getting more tears, sadness and pain from them. We want to be understood, but at the same time, we make a distance and ourselves unreachable by building up the high walls around our heart.

Sometimes, the problem is not from the outside, not about the others.
It's about us, there's something wrong inside of us.

Happiness

Berbagai macam penginapan, kuliner, parfum, wisata dan banyak hal lainnya telah kucoba.
Namun, sejauh ini semuanya terasa biasa saja.
Apakah semua itu akan terasa jauh lebih baik dengan adanya kehadiranmu?
Mungkin Christopher McCandless ada benarnya, di film Into the Wild dia bilang, happiness is only real when shared.

Jadi, daripada kita menikmati segalanya sendiri, bagaimana jika kita membuat kebahagiaan ini terasa nyata?

Wednesday, 25 October 2023

Jangan Lemah

Ketika kita merasa kekurangan motivasi, coba tengoklah keadaan sekitar kita. Kita masih muda dan sehat, sementara banyak saudara kita yang dizolimi dan membutuhkan bantuan kita.

Apakah kita tidak malu untuk bermalas-malasan dan menunda-nunda kebaikan padahal kita mampu untuk menolong mereka?

Mengingkari kemungkaran dengan hati itu mudah, mendoakan mereka pun mudah. Namun, jika kita mampu berbuat sesuatu dengan tangan kita juga, bukankah hal itu akan jauh lebih baik?

Coba kita lihat korban perang Palestina. Mereka tidak hanya membutuhkan rasa empati dan doa kita, mereka membutuhkan materi seperti makanan, minuman, air bersih, obat-obatan, pakaian, tempat berlindung dan lain sebagainya yang mana semua itu membutuhkan uang, uang yang kita hasilkan dari tangan kita.
Mereka tidak dapat menunggu, mereka tidak dapat menolong diri mereka sendiri, mereka membutuhkan uluran tangan kita sekarang juga.

Apa yang kita perbuat selama ini?
Alih-alih berdonasi, apakah kita malah mendukung pihak oposisi dengan membeli produk-produk mereka yang merajai pasar dunia?
Alih-alih membantu sesama, apakah kita hanya sibuk memikirkan diri sendiri?

Sebenarnya, siapakah kita dan kepada siapakah kita berpihak?

Monday, 23 October 2023

Kebenaran Pasti Menang

Kemarin-kemarin saya dengar sepupu saya membuat aduan ke kemenkes perihal kasus bullying di kalangan dokter spesialis yang dialaminya, karena suaminya pun orang berpengaruh jadi besar itu kasusnya sehingga kasus-kasus bullying lainnya diusut dan ditindaklanjuti juga. Hari gini kok masih ada aja ya kasus bullying di kalangan dokter? Dokter loh, pake bikin trah-trahan darah biru segala. Katanya sih hal aneh begitu sudah mengakar sejak dulu.

Saya salut sih sama sepupu saya, dia berani menentang hal yang salah gak peduli siapapun yang dia hadapi dan apapun resikonya. Dia sempat nantangin mereka semua, satu lawan banyak ibarat lone ranger masuk ke sarang singa. Katanya mau adu otak ayo, adu otot juga ayo. Secara biasa ikut turnamen taekwondo dan nilai kedokterannya sempurna. 

Para pemimpin atau penguasa yang zolim memang harus kita lawan gaes biar gak semena-mena dan memakan korban lebih banyak. Kasian juga mereka kalau dibiarkan menabung dosa terus-terusan.

Mereka semua kini terancam sanksi berat hingga menangis-nangis dibuatnya.

Intinya kalau kita benar kita jangan gentar gaes, karena Tuhan bersama orang-orang yang berani memperjuangkan kebenaran. Kebenaran pasti menang, yang batil pasti lenyap.


Sunday, 22 October 2023

Obat Hati

Was-was?
Gelisah?
Overthinking?
Syahwat gak terkendali?
Perasaan gak karuan?
Terbersit untuk melakukan dosa?
Berhentilah mengingat manusia dan perbanyaklah mengingat Allah.
Jaga kesucian diri kita dengan memperbanyak dzikir, sholawat dan membaca Al'Quran setiap hari.

Tombo Ati

He di-de da-da da di de
Da-da di do-de da-re rei-ra

Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan, moco Qur'an lan maknane
Kaping pindo, sholat wengi lakonono
Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono

Kaping papat, kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo biso ngelakoni
Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani

Tombo ati iku limo perkarane
Kaping pisan, moco Qur'an lan maknane
Kaping pindo, sholat wengi lakonono
Kaping telu, wong kang sholeh kumpulono

Kaping papat, kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo, dzikir wengi ingkang suwe
Salah sawijine sopo biso ngelakoni
Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani

He di-de da-da da di de
Da-da di do-de da-re rei-ra

Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama, baca Qur'an dan maknanya
Yang kedua, sholat malam dirikanlah
Yang ketiga, berkumpullah dengan orang sholeh

Yang keempat, perbanyaklah berpuasa
Yang kelima, dzikir malam perpanjanglah
Salah satunya siapa bisa menjalani
Moga-moga Gusti Allah mencukupi

Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama, baca Qur'an dan maknanya
Yang kedua, sholat malam dirikanlah
Yang ketiga, berkumpullah dengan orang sholeh

Yang keempat, perbanyaklah berpuasa
Yang kelima, dzikir malam perpanjanglah
Salah satunya siapa bisa menjalani
Moga-moga Allah Ta'ala mencukupi
Moga-moga Allah Ta'ala mencukupi

Songwriters: Opick

Wednesday, 18 October 2023

Pearl

What strikes the oyster shell doesn't damage the pearl, Rumi. Begitulah quote yang terpampang di depan pintu kelas saya.

Ya, ada kalanya kita harus menjadi kerang yang bercangkang keras dan menutup diri rapat-rapat di dasar lautan yang gelap, dingin dan dihuni oleh para monster laut untuk melindungi mutiara di dalam diri.

Apakah cangkang itu kalau bukan iman (faith), dan apakah mutiara itu kalau bukan potensi dan kesucian dimensi batin kita?



Sunday, 15 October 2023

Redemption

Jika aku pernah membuatmu merasa bingung, kecewa, tersinggung, marah, sedih, susah, malu, sakit, gelisah, tertekan, bahkan hampir gila dan mati rasa ...

Bagaimana jika aku menebus dosa-dosaku padamu dengan melakukan hal-hal yang sebaliknya?
Apakah seumur hidup waktu yang cukup?
Jika tidak, bagaimana dengan selamanya?

Andaiku Malaikat...

Waktu makan es kiwi di mixu* Palmerah dekat rumah, pegawainya muterin salah satu lagu SID dengan volume yang kenceng. Aduh, saya jadi terbawa suasana dan ikut-ikutan nyanyi di tempat karaoke berkedok kedai es ini. Dari reviews di google, cabang mixu* ini memang dideskripsikan suka nyetel musik kenceng-kenceng, ternyata iya, tapi saya suka-suka aja dan gak merasa terganggu. Toh, saya ke sana buat ngadem dan makan es bukan buat kongkow dan chit-chat lama-lama.

Ngomong-ngomong soal SID, siapa sih yang gak kenal band punk rock yang idealis dan gagah berani itu?
Lirik lagunya menyentuh dan melodinya membakar semangat.
Lagu-lagunya mereka ini cocok didengerin dan dinyanyiin sambil berolahraga.

Lagu yang diputar tadi berjudul "Sunset di Tanah Anarki", kira-kira begini potongan liriknya ...

... Andaiku malaikat, kupotong sayapku
Dan rasakan perih di dunia bersamamu
Perang 'kan berakhir, cinta 'kan abadi
Di tanah anarki, romansa terjadi

Kubasuh luka dengan air mata
Oh, hatimu beku serta jiwamu yang lelah
Tak henti lawan dunia
Dengan mimpi besar untuk cinta

Dan jalan untuk pulang
Di ujung waktu 'kan ada cahaya
Itulah aku
Raihlah mimpimu

Songwriters: I Made Putra Budi Sartika / I Made Eka Arsana / I Gede Ari Astina

Kira-kira, adakah malaikat yang mau memotong sayapnya untuk merasakan perihnya dunia bersama kita? 

Adakah manusia yang sudah hidup enak dan bebas tanpa tanggungan seakan tinggal di khayangan yang mau melepas kebebasannya untuk memikul beban dan merasakan perihnya penderitaan bersama kita?

Andai ada orang yang layak saya cintai, saya mau menjadi malaikat itu.
Orang yang tak henti lawan dunia dengan mimpi besar untuk cinta. 
Wahai orang idealis yang keras kepala, dimanakah engkau berada?

Synchronicity


Too much, too often.
I got angel numbers a lot in a day for years.

Saturday, 14 October 2023

Bagaimana denganNya?

Dicuekin saat manggil itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan yang manggil kita lima kali sehari tapi kita cuekin?
Manggil kita ke rumahNya tapi kita gak kunjung datang?

Chat gak kunjung dibuka dan dibaca-baca itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan yang kitab sucinya gak kunjung kita buka dan baca-baca sampai usang tertutup berdebu?

Diduain itu ga enak.
Gimana perasaan Tuhan yang sudah sempurna tapi masih kita duain?

Janji gak ditepati itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan saat kita melanggar janji kita sebelum lahir ke dunia?

Mendengar omong kosong itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan saat mendengar kita bilang inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin, tapi maksiat diam-diam?

Pemberian gak dihargai itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan yang memberi kita segalanya tapi kita masih mengeluh? 

Dihubungi saat dibutuhkan saja itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan yang kita hubungi saat kita membutuhkan sesuatu darinya saja?

Dicintai demi keuntungan semata itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan yang kita sembah hanya karena kita menginginkan hadiah darinya?

Dikasih perlakuan gak konsisten itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan saat kita gak Istiqomah? Mencampur kebatilan dengan kebenaran, kadang tobat kadang maksiat?

Diragukan itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan saat kita berprasangka buruk padaNya, padahal Dia sudah memilihkan takdir terbaik untuk kita dan tidak pernah menyalahi janjiNya?

Ditinggalin demi orang baru itu gak enak.
Gimana perasaan Tuhan saat kita berhenti berharap padaNya, berputus asa dari rahmatNya, berpaling, pergi menjauh dan menjadi kafir lalu menyekutukanNya dengan yang lain padahal Dia yang selama ini paling tulus mencintai kita?

Kita tidak akan peduli dengan perasaan Tuhan hingga cinta datang dan menyadarkan kita.
Cinta kepada makhlukNya yang seperti kita.

Sebelum kita mencintai seseorang, cintailah Tuhan lebih dulu, dengan begitu kita tidak perlu merasakan perihnya karma dari perlakuan buruk kita kepada Tuhan yang mencintai kita melalui orang yang kita cintai.

Cinta Tuhan kepada hambaNya amatlah besar, tulus dan sempurna.
Jika kita saja tidak bisa menghargai cinta yang seperti itu, bagaimana kita bisa menghargai cinta yang tak seberapa dari makhlukNya?

Tuhan sesuai prasangka (keyakinan) hambanya

Hidup ini simpel aja sebenernya.
Harus ngapain?
Datang suci, pulang suci.
Datang gak bawa apa-apa, pulang bawa banyak amal soleh.
Sirna dalane pati, nur sifat, luber tanpo kebek.

Gimana sih cara menjaga kesucian diri?
Semua itu dimulai dari menjaga kesucian segumpal daging bernama hati, karena hati adalah raja. Orang-orang dengan qolbun salim-lah yang akan selamat. 

Hati yang suci akan melahirkan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci.
Banyak mengingat Tuhan dan berprasangka baik saja padaNya dalam segala hal, maknai segala hal yang terjadi dalam hidup kita sebagai bentuk cinta terindah, terbaik dan tertinggi dariNya supaya kita dilindungi dari penyakit hati. 
Gak gampang kecewa, gak gampang marah, gak gampang tersinggung, gak gampang dendam, dll dengan apapun itu entah keadaan maupun orang lain.

Misalnya kita diperlakukan buruk oleh orang lain, ya bersyukur saja kepada Tuhan karena kita diberi kesempatan olehNya untuk memperoleh pahala kesabaran dan diberi kesempatan agar doa kita diijabah. Kalau begitu mikirnya kan, kita gak jadi sakit hati dengan orang yang menzolimi kita dong? Malah kita seharusnya bersyukur dan berterima kasih padanya, membalas kebaikan yang tersembunyi di balik perlakuan buruknya dengan kebaikan pula.

Yang tak kalah penting, milikilah keyakinan yang baik, karena keyakinan kita akan mempengaruhi dan mengarahkan tindakan kita.

Misalkan, kita yakin bahwa alam kubur kita akan menjadi tempat peristirahatan yang indah dan menyenangkan, maka Tuhan akan membantu kita mewujudkan keyakinan tersebut dengan cara-cara yang bahkan tidak terpikirkan oleh kita. 
Misalnya, kita diizinkan olehNya untuk mengetahui kisah-kisah orang yang selamat dari siksa kubur dan indah jasadnya padahal sudah lama terkubur di dalam tanah.
Dari situ kita bisa belajar dan mengamalkan rahasia mereka.

Begitu juga ketika kita berkeyakinan bahwa Shiratal Mustaqim tidak semengerikan itu, maka Tuhan bisa saja menunjukkan kepada kita bagaimana cara untuk melewatinya secepat kilat.

Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim.

Tuesday, 10 October 2023

The Sigma Lone Wolf

Selama bertahun-tahun, saya pasang header wolf di Twitter sewaktu masih punya akun pribadinya. 
Apa karena saya punya lone wolf syndrome? Tentu saja tidak.
I like it for many reasons,
the reasons that I'll keep for myself.

Friday, 6 October 2023

Kekuatan Doa

Ketika tiba-tiba kita merasa tenang dan bahagia, bisa jadi ada orang yang mendoakan kita.
Ketika kita terjaga dari maksiat dan musibah, bisa jadi ada orang yang mendoakan kita.
Ketika kita mendapatkan hidayah dan lebih terang dalam melihat dunia, bisa jadi ada orang yang mendoakan kita.
Kita tidak pernah tahu orang itu siapa.
Bisa jadi dia adalah orang yang tidak kita kenal.
Bisa jadi dia adalah orang yang selama ini kita anggap tidak mengerti apa-apa.
Bisa jadi dia adalah orang yang selama ini kita anggap tidak mempedulikan kita.
Bisa jadi dia adalah orang yang selama ini kita acuhkan dan sakiti.
Bisa jadi dia adalah orang yang berbeda suku, ras, bahasa, jenis kelamin dan agama dengan kita.
Alih-alih mengadukan keburukan kita dan meminta balasan di malam hari ketika kita sedang tertidur pulas tanpa merasa berdosa, dia memilih untuk bersabar dan menggunakan kekuatan doanya untuk kebaikan kita yang telah memberinya pahala dan kesempatan emas agar doa-doanya bisa menembus langit.

Semoga keselamatan tercurah kepada mereka semua yang menjaga kebersihan dirinya dari penyakit hati dan karma buruk dengan berprasangka, menilai, mendoakan dan berlaku yang baik-baik saja terhadap sesamanya meskipun mereka sendiri diperlakukan dengan buruk atau jahat oleh sesamanya yang tidak mereka kenal dengan baik.

Jika kita sendiri tidak ingin dibalas dengan keburukan atau kejahatan, jika kita sendiri tidak ingin dikutuk atau diberi sumpah serapah, jika kita sendiri tidak ingin diadukan oleh orang yang doanya mustajab, mengapa kita melakukannya kepada yang lain?

Jika kita sendiri ingin didoakan oleh orang lain yang bahkan tidak mengenal kita, mengapa kita hanya membatasi doa kita kepada orang lain yang kita kenal?

Jika kita masih sulit membalas keburukan atau kejahatan dengan kebaikan, sudahkah kita membalas kebaikan dengan kebaikan?

What doesn't kill you makes you stronger

Tersiksa, bisa, lama-lama biasa aja.
Mau tertimpa apapun atau kehilangan apapun yasudah.
That's something normal even great.
Less attachment, more freedom.
God is good all the time.

Sunday, 1 October 2023

Be Free!

Banyak orang yang hancur hidupnya karena terlalu terobsesi dengan orang lain. Disuruh apa aja mau, bahkan stand by 24 jam untuk mengabdikan dirinya antar-jemput, bantuin tugas kuliah atau kerjaan, bayarin ini itu, bikinin ini itu dll sampai dirinya sendiri lupa untuk diperhatikan dan diurus.
Ngorbanin apa aja mau (waktu, uang, tenaga, perhatian, pekerjaan, reputasi, teman, keluarga, masa depan, bahkan akhirat). Isi pikiran dan hati hanya dia dan dia saja, melakukan segala-galanya demi dia. 
Nah, gimana sih caranya menghilangkan pikiran dan perasaan yang berlebihan pada seseorang? Terlebih, jika kita dan dia belum halal.

1. Sadari kita siapa. Kita harus jujur dan menjadi diri sendiri supaya bisa menemukan dan ditemukan oleh orang yang tepat tanpa perlu melakukan hal-hal yang tidak perlu bahkan bertentangan dengan hati nurani dan ketentuan Tuhan. 
Tidak perlu flexing, memuji berlebihan apalagi sampai menghujaninya dengan berbagai hal mewah agar kita dihargai. Orang yang beneran suka kita tidak butuh itu semua, mereka tidak butuh alasan apapun untuk menyukai kita. Kita gak perlu insecure dan melakukan hal-hal lebay untuk membuatnya terkesan dan mau bertahan. Alih-alih membuatnya terkesan, justru kecenderungan seperti itu berpotensi membuatnya tersinggung dan ilfil, seakan-akan kita menilai bahwa dia menganggap kita berharga dan mau berhubungan dengan kita hanya karena ingin memanfaatkan atau mengambil keuntungan yang tak seberapa. Padahal kenikmatan dunia macam manapun ketika kita dapatkan rasanya biasa saja.

Berpura-pura menjadi tokoh antagonis yang miskin, lemah, sakit-sakitan, bodoh atau nakal untuk mengetes kepribadian seseorang juga tidak lebih baik, seakan-akan kita tidak percaya bahwa dia adalah orang baik yang akan memperlakukan kita dengan baik apapun keadaan kita nantinya. Kalau kita tidak yakin pada seseorang sejak awal, sebaiknya ndak perlu ngetas-ngetes dia dan bikin dia malah merasa dipermainkan dan tidak dipercaya. Yang ada dia tersinggung dan ilfil, buat apa dia menjalin hubungan dengan orang yang gak percaya dan gak yakin sepenuhnya sama dia? Ngetes orang yang kita yakini sejak awal adalah perbuatan sia-sia, karena keyakinan kita gak berubah sementara orang yang dites malah jadi sakit hati.
Jadi bersikap sejawarnya saja sesuai batas, tidak perlu bersikap berlebihan maupun berpura-pura. 
Buang jauh-jauh pikiran bahwa tidak akan ada orang lain yang mau memandang, menerima dan menghargai kita jika kita bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa untuk dipersembahkan dan dibanggakan. Gak semua orang begitu, gak semua orang butuh syarat untuk menerima dan mencintai kita dengan sepenuh hati, terutama mereka yang sudah terbiasa disakiti oleh para narsistik dan gold diggers. They took the lesson as a victim, healed, and won't let the others feel the same.
Kita selalu berharga di mata orang yang tepat tanpa harus menjilat, membuktikan sesuatu ataupun bersikap berlebihan padanya. 

Yang mikir kalau kita harus punya tabungan sekian miliar, harus six packs, harus glowing, harus modis, harus bisa nyetir, harus bisa manjat pohon kelapa, harus bisa ngambil mutiara di dasar laut, harus punya ini itu, harus bisa ini itu supaya bisa dihargai tuh cuma kita aja. Orang yang tulus gak butuh itu.
Melihat keriput dan lemak di lengan kita dia biasa aja, tau kita belum punya rumah dan cuma punya motor satu juga biasa aja, tau tabungan kita sedikit dan bisnis kita belum stabil juga dia biasa aja, tau masa lalu kita suram juga dia biasa aja.
Ngapain malu? Mendingan juga terus terang daripada ngibul dan ketahuan bohong. Seburuk apapun keadaan kita, instead of running, orang yang tepat akan membantu kita. Kalau belum halal ya dia gak bisa ngapa-ngapain kecuali doa. Kita gak usah berekspektasi lebih dan membebani dia dengan apa yang bukan menjadi tanggung jawabnya lantas kecewa dan marah-marah sendiri karena dia gak bantu apapun selain doa.

Kalau mau diberikan dan merasakan bukti cinta yang nyata-nyata di dunia nyata, misalnya... dikerokin pas masuk angin, dipijitin pas pegel, dimasakin pas lapar, ditemenin begadang, dibantu jualannya dll ya nikah dululah biar jadi ladang pahala bukannya sumber dosa.

Belum menemukan orang yang tulus? Jadilah salah satunya. Kelak, orang-orang yang tulus akan datang dan mengelilingi hidup kita tanpa kita harapkan dan tanpa kita minta. We don't attract what we want, but what we are, James Allen.
Energy doesn't lie, orang tulus hanya akan nyaman dan nyambung dengan orang tulus.

2. Punya harga diri. Jangan mau dijadikan cadangan apalagi disia-siakan. Take it or leave it, halalkan atau tinggalkan. Akhirilah hubungan haram kita dengan siapapun daripada hanya menumpuk dosa zina dan melewatkan pilihan yang tepat. Kalau orangnya gak mau diajak serius ya ngapain buang energi? Jangan mau investasi bodong, cuma nungguin dan jagain jodoh orang. Kalau kita bukan prioritas dia, jangan jadikan dia prioritas. 


3. Hindari orang narsis dengan kecenderungan star syndrome. Ada orang dengan kepribadian narsistik dan kecenderungan star syndrome yang hanya ingin keeping fans, suka tebar pesona supaya digandrungi oleh banyak orang tapi tidak berniat untuk membalas cinta mereka. 
Jangan mau dijadikan salah satunya.
Sadari kita siapa, kita hamba Tuhan, bukan hamba popularitas.
Tanamkan dalam diri kita: if anyone can get your attention, so I don't want it.
Hidup bukan kompetisi untuk memperebutkan jodoh yang sudah diatur dan dijamin oleh Tuhan.
Orang yang menanggap dirinya superior, tidak layak untuk dipertahankan dan diperjuangkan, karena kalaupun kita jadi dengan mereka, pola hubungannya akan berat sebelah (tidak sehat).
Kalaupun kita merasa bahwa mereka adalah jodoh kita, bersabarlah dan doakan mereka supaya sadar dan bertobat, berhenti membuat orang-orang jatuh cinta dengan pesona mereka tanpa ada keinginan untuk serius dan bertanggung jawab.

Sebenarnya kita tidak butuh banyak fans atau orang yang mencintai kita, one real person with real love is enough.
Mau real person with real love? Jangan meminta, tapi jadilah.
Sebab, doa tanpa karma yang sesuai adalah sesuatu yang sia-sia. Mau yang real tapi tidak berusaha menjadi real, sama konyolnya dengan orang yang mau kaya tapi tidak mau bekerja. Uang pun males datang ke orang yang males.

4. Sadari bahwa dia bukan siapa-siapa dan gak punya hak apapun atas diri kita.
Jangan mau dijadikan kerbau yang dicocok hidungnya demi mendapatkan perhatian dan pengakuan darinya. Orang yang tepat tidak akan mengharapkan apalagi menuntut apa yang bukan haknya, gak akan memanfaatkan ketulusan kita dengan meminta pengorbanan atau pembuktian yang aneh-aneh.
Jangan mau dijadikan supir, body guard, joki, koki, ATM berjalan, apalagi peliharaan atau kekasih gelapnya. Cinta boleh idiot jangan, know your self worth.
Kita hidup untuk Tuhan, bukan untuk memuaskan ego manusia oportunis yang gak tahu diri dan gak bisa menghargai orang lain.

5. Sadari prioritas kita apa. Gak seharusnya kita terlalu mentingin apapun selain Dia. Jadi, segala sesuatu yang hanya menjauhkan kita dariNya ya lepasin aja. Gak peduli secocok, senyambung, secinta, sesuka, sekagum, sebangga dan seingin apapun kita padanya. Gak peduli juga sudah berapa tahun kita kenal dan menjalin relasi dengannya.

6. Sadari bahwa perbuatan yang kita lakukan adalah salah. Coba pelajari pengertian zina, jenisnya dan hukumnya.
Yang dimaksud dengan zina ternyata bukan hanya berhubungan ranjang atau bersentuhan fisik di dunia nyata, ada juga zina mata, zina telinga, zina lidah, zina kaki dan zina hati. Serius, ini saya juga baru tahu belakangan dari teman saya. Kirain boncengan, telponan atau gombal-gombalan sama anak orang mah gak apa, apalagi cuma mikirin dan lihat fotonya.

7. Setiap kali ingat dia, ingatlah Tuhan dan Rasulullah lebih banyak.

8. Perbanyaklah berpuasa, putus semua hal yang dapat membangkitkan syahwat jika kita belum mampu menikah.
Entah itu film, musik, buku, atau akun sosmed yang menjurus ke arah sana. Sering-seringlah mengingat bahwa suatu saat nanti anggota badan kita akan memberi kesaksian tentang apa yang kita perbuat di dunia.

9. Jangan menyimpan, melihat-lihat apalagi memandangi fotonya. Sering-seringlah membaca Al-Qur'an, hadits dan buku-buku yang lebih bermanfaat.

10. Jangan mendengarkan lagu-lagu galau atau romantis yang membangkitkan perasaan dan pikiran kita tentangnya. Sering-seringlah mendengarkan kajian, murotal, dzikir, sholawat atau doa yang membuat kita lebih tenang dan terjaga.

11. Olahraga, makan sehat, mandi teratur, rekreasi, supaya tetap semangat, sehat dan bahagia tanpa harus mengingat dan berinteraksi dengannya.

12. Berkumpulah dengan orang-orang yang positif dan menyenangkan, yang membuat ilmu kita semakin bertambah dan kepribadian kita menjadi semakin matang ketika berbincang dengan mereka.

13. Fokus kembangkan potensi diri untuk menjadi orang yang lebih berkualitas dan bermanfaat.

Memang sulit mengakhiri perasaan dan hubungan yang haram dengan orang lain, tapi sulit bukan berarti tidak mungkin. Sadarilah bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita bersama Tuhan, Tuhan Maha Membolak-balikkan Hati hambaNya. Kita bisa kok minta diberi keteguhan hati atas agama kita, supaya tidak mudah tergoda dan mencintai perkara yang haram-haram, tidak mencintai selain Dia dan RasulNya secara berlebihan. 

Mungkin di awal-awal kita masih terngiang-ngiang, masih ingin menghubungi dan mempertahankan hubungan yang haram dengannya. Janganlah dituruti keinginan tersebut, karena Tuhan melarang kita untuk mendekati zina yang dihias indah oleh setan.

Dengan banyak mengingat Tuhan, perlahan-lahan pikiran dan perasaan kita yang berlebihan pada selainNya akan semakin memudar, tergantikan dengan bertambahnya iman dan taqwa serta kecintaan pada yang halal-halal saja dan segala perkara yang haram akan terasa semakin hambar. Tidak percaya? Silahkan coba dan rasakan sendiri. 

Saturday, 16 September 2023

It's not a sin to be happy

Memang sebaiknya kita tidak menampakkan kenikmatan-kenikmatan tertentu yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kecemburuan dan penyakit ain. 
Contoh-contohnya...
Kita punya mobil dan rumah sendiri sedangkan teman kita tidak, sebaiknya kita tidak menampakkan dan membahas hal tersebut.
Kita sudah dilamar orang dan akan menikah dalam waktu dekat, sementara teman kita jomblo menahun dan belum sanggup untuk menikah, sebaiknya kita juga tidak menampakkan dan membahas hal tersebut.
Kita sudah umroh, sedangkan teman kita ingin namun belum mampu, sebaiknya kita juga tidak menampakkan dan membahas hal tersebut.
Kita punya anak lucu sementara teman kita belum dikaruniai anak walaupun sudah berusaha dari a-z ke sana ke mari, sebaiknya kita juga tidak menampakkan dan membahas hal tersebut.
Dinilai tidak punya apa-apa, bukan siapa-siapa, tidak kemana-mana dan tidak ngapa-ngapain tentunya jauh lebih baik daripada menyakiti perasaan orang lain.
Untuk apa merisaukan penilaian orang lain?
Yang penting kan pandangan Tuhan, bukan pandangan makhlukNya.
Percuma dipandang baik oleh satu dunia kalau Tuhan mandang kita buruk.

Akan tetapi, bagaimana jika kita yang menjadi pihak yang ditampakkan kenikmatan-kenikmatan itu oleh mereka? Harus seperti apa respon kita? 

Saat melihat teman memposting suatu kenikmatan duniawi di media sosial, misalnya soal jajanan atau jalan-jalan, mungkin kita pernah menginterpretasikannya dari satu sisi secara negatif.
Akan tetapi, pernahkah kita mencoba melihat dari dua sisi secara positif?

Bisa jadi dia posting makanan untuk bantu promosi atau memperlancar rejeki pedagang beserta karyawannya, atau ingin berbagi kebahagiaan yang sama dengan yang lain (I mean, biar yang lain nyoba dan bahagia juga bisa merasakan makanan yang seenak itu).
Kalau kita gak suka posting-posting di akun sosmed pribadi tapi ingin membantu perekonomian pedagang makanan dan berbagi kebahagiaan yang sama dengan orang lain, kita bisa aja borong dagangannya untuk disedekahkan. Kita juga bisa nulis review positif dan ngasih rating yang bagus untuk mendongkrak penjualannya. Tinggal gerakin jari untuk membantu orang lain apa susahnya? Asal jangan ikut-ikutan nulis rating palsu, itu sama saja kita mendukung usaha penipu. Jangan pake tipu-tipulah biar usaha kita berkah.

Oia, kata pemilik Ajwad resto di Condet yang enak itu, sedekah makanan itu bernilai amal jariyah yang tinggi lho. Apa iya? Entahlah. Nah, saya rasa gak ada salahnya ya kita bagi-bagi makanan ke orang-orang yang membutuhkan dimulai dari orang terdekat di sekitar kita, apalagi yang fakir dan miskin.

Orang beriman tidak boleh hanya tinggal diam, tapi harus menjadi orang yang bermanfaat bagi sesamanya supaya imannya tidak berangsur layu dan mati. Ingatlah selalu bahwa iman selalu berbuah tindakan, iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah sia-sia.


Jangan sampai kita dikelompokkan sebagai golongan kiri yang menyesali kekuasaan dan hartanya di kemudian hari seperti dalam surat Al-Haqqah. Jangan sampai kita lupa bahwa semakin tinggi kekuasaan dan semakin banyak harta kita, maka semakin besar pula tanggung jawab kita terhadapnya, yang mana artinya kita harus melakukan lebih banyak kebaikan kepada lebih banyak makhluk ciptaaNya. Dari yang tadinya berbagi 20 nasi bungkus per bulan, bisalah kita dinaikin jadi 50 nasi bungkus per bulan atau lebih.

Teman yang sering jajan juga belum tentu teman yang hedonis, bisa jadi itu cara mereka untuk bersedekah tanpa menyinggung perasaan pedagangnya. Ibadah itu kan luas, makan jajanan juga bisa bernilai ibadah kalau kita niatkan untuk ibadah dan dinikmati sesuai dengan adab yang baik. Yang kita lihat memang duniawi, tapi siapa tahu niat dan orientasi orang itu adalah akhirat?
Bisa jadi orang yang terlihat relijius itu isi pikirannya malah duniawi, sementara orang yang cukup dengan duniawinya pikirannya malah lebih fokus ke Tuhan.
Ya kan sudah cukup dengan duniawinya, buat apa lagi repot-repot mikirin dan nyari duniawinya?

Ada pula teman yang suka rekreasi untuk menikmati keindahan ciptaan Tuhan dan mengingat kebesaranNya, ya apa salahnya? It's not a sin to be happy. Dalam agama pun tidak dilarang. Bukannya tafakur dan tadabbur alam itu justru bagus ya, bahkan sangat dianjurkan? Tentunya selama kita tidak berlebihan dan tidak meninggalkan ibadah yang lebih utama. Yang namanya ngaji itu kan gak selalu dari teks atau di majelis offline online, di alam bebas juga banyak ayat-ayatNya (ayat kauniyah) yang bisa kita baca dan renungi maknanya. 

Bukannya supaya bisa Istiqomah kita perlu lebih menikmati hidup, tidak melulu memikirkan dan melakukan hal yang kaku-kaku, tegang-tegang, serius-serius, seram-seram dan kering-kering terus?

Menjadi dewasa dan kenal Tuhan itu kan artinya bukan hidup tanpa kenikmatan duniawi. 
Kalau bisa bahagia dunia akhirat, kenapa tidak? Kalau makan dan jalan-jalan enak gak dosa kenapa tidak?
Ya nikmati aja asal tau batas dan tanggung jawab, ingat bahwa suatu hari kita akan dibangkitkan dan dimintai pertanggungjawaban.