Misalnya, saat menentukan peringkat nafsu.
Ada di mana kita?
Hanya Tuhan yang tahu.
Ada di mana peringkat si a atau si b?
Bukan urusan kita untuk mengetes, menilai atau menghakimi.
Semua orang punya rute dan kecepatannya masing-masing dalam perjalanannya kembali kepada Tuhan.
Berprasangka dan doakan yang baik-baik sajalah.