Saturday, 16 September 2023
It's not a sin to be happy
Peringkat Nafsu
Saturday, 9 September 2023
Kebiasaan
Hidup itu pilihan, dan setiap harinya kita harus memilih.
Mau terperangkap dalam masa lalu atau membangun masa depan.
Mau menikmati yang haram atau yang halal.
Mau yang luas tapi dangkal atau sempit tapi dalam.
Mau menjadi manusia kerumunan atau menjadi manusia otentik.
Kita tidak bisa menikmati dua hal yang bertentangan sekaligus, misalnya haram dan halal.
Bila kita terbiasa menikmati pilihan yang haram, maka pilihan yang halal akan terasa membosankan,
ibadah pun terasa hambar bahkan berat untuk dijalani.
Orang akan wafat dan dibangkitkan sesuai kebiasaannya, maka pilihlah kebiasaan yang baik setiap
harinya. Jangan sekali-kali membuat pilihan yang buruk, karena kita tak pernah tahu kapan
nyawa kita akan dicabut.
Kalau kita terbiasa melakukan dosa-dosa kecil tanpa kita sadari, maka tinggalkanlah seluruh dosa-dosa besar supaya dosa-dosa kecil kita yang menumpuk itu diampuni.
Tuesday, 5 September 2023
Moksha
Merasa Lebih Baik?
Sunday, 3 September 2023
Penyakit Adalah Berkat
Bagi saya, penyakit adalah berkat. Penggugur dosa, pengingat akan kesalahan dan kelemahan kita supaya lebih sadar diri dan rendah hati. Homo deus apanya, menghindari penyakit aja gak bisa. Waktunya sakit ya sakit, waktunya mati ya mati. Banyak penyakit dan kematian yang ga bisa dihindari dan hingga kini belum diketahui penyebab pastinya karena keterbatasan diri kita.
Saya pun pernah sakit, sekitar 4 tahun lalu. Saya batuk cukup lama, hampir satu bulan lamanya namun tak kunjung sembuh. Saat itu di kelas saya banyak murid yang sakit, dan sakitnya gantian seperti lingkaran setan jadi saya bisa tertular berkali-kali. Saya sudah pergi ke dokter yang terkenal beberapa kali, namun masih saja batuk. Hingga pada akhirnya, saya cerita sekilas ke rekan saya sewaktu berjalan di koridor sekolah. Dia hanya bilang begini, "Coba minum madu, madu itu bisa buat batuk."
Saya pun mencari jenis madu terbaik untuk saya konsumsi, dari hasil penyelidikan saya, jenis madu terbaik adalah madu hutan murni yang masih mentah. Kebetulan, tak begitu jauh dari rumah saya ada yang jual. Alhamdulillah, batuk saya membaik dan imun saya meningkat. Saya mempercayai khasiatnya karena telah membuktikannya sendiri, saya pun merekomendasikan madu itu ke teman-teman saya.
Seiring berjalannya waktu, saya berinisiatif untuk mendalami soal madu dan mencari sumber lainnya. Hingga akhirnya, saya malah bisnis madu sampai detik ini. Alhamdulillah ala kulli hal. Dhuwur wekasane, endhek wiwitane.
Sahabat baik saya selalu mengingatkan saya bahwa kita jualan untuk beribadah, untuk membantu orang-orang yang membutuhkan obat berkualitas dengan harga terjangkau. Dia yang selalu mengingatkan saya untuk sedekah dan berkurban, supaya tidak menjadi orang yang pelit dan serakah. Kalau kita pelit, uang itu bisa dipaksa keluar dengan cara-cara tak terduga yang kurang menyenangkan. Misalnya, tiba-tiba kita atau keluarga kita sakit, kecelakaan, kecurian, rumah kebakaran, mobil rusak, bisnis bangkrut, dan lain sebagainya.
Memang hakikatnya energi itu harus berputar terus agar hidup ini seimbang. Kalau kita tidak mengeluarkan uang itu dengan sukarela, maka kita akan dipaksa untuk mengeluarkan uang itu suka tidak suka.
Sahabat saya juga mengingatkan saya supaya kalau sakit gak usah ngeluh, gak usah nyalahin apapun, tapi dinikmati aja sakitnya.
Teman Baper Adalah Anugerah
Ada orang yang mudah tersinggung dengan perkataan kita walaupun kita menyampaikan sesuatu dengan nada dan kata-kata yang halus, juga tidak bermaksud sama sekali untuk menyindir, merendahkan, menuduh ataupun menyalahkannya.
Misalkan begini...
Kita: "Aku agak lama kumpul soal karena aku cek berkali-kali dulu sebelum kumpul."
Dia: "Terus, karena aku cepet artinya aku gak hati-hati, gitu? Itu mah kamunya aja yang lama. Aku kumpul cepet juga bukan berarti aku gak mengecek dulu, ya. Jangan sok iye deh jadi orang, tau deh yang paling hati-hati."
Adapun jika update status, dia seringkali merasa bahwa update status itu pasti untuknya, padahal nyatanya kan kenalan kita bukan hanya dia. Dunia kita bukan hanya dia saja.
Bagaimana rasanya jika harus berinteraksi dengan teman seperti itu setiap hari selama bertahun-tahun? Apakah kita harus meninggalkannya? Jangankan menegur, kita bicara hal biasa saja bisa diinterpretasikan sebagai suatu hal yang sangat negatif dan menyakitkan hatinya.
Alih-alih membencinya, coba kita pahami dia. Kenapa dia begitu? Bisa jadi dia menyimpan banyak luka atau sedang menanggung banyak beban sebagai generasi sandwich sehingga kita dijadikan pelampiasan emosinya. Sebagai teman yang baik, hendaknya kita bisa lebih pengertian dan perhatian. Kalau dia lapar dan sedang bosan dengan menu yang itu-itu saja, temanilah ia menyantap makanan dan minuman yang ia suka. Kalau mukanya terlihat muram dan letih, berilah pijatan yang ringan sambil memutar musik yang santai dan dengarkan ceritanya. Jangan dikit-dikit males atau BT dalam menghadapi teman yang seperti itu. Sebagai teman yang mood-nya lebih baik, hendaknya kita bisa memberikan dukungan moril dan materil yang berarti.
Mungkin ada kalanya kita sebal dan lelah dengan kelakuan teman kita yang baper. Boro-boro diapresiasi, yang ada dinilai salah dan kurang terus, niat baik disalahpahami terus. Saat emosi kita memuncak hingga rasanya ingin meledak dan memutuskan tali silaturahmi, ingatlah segala kebaikannya dan firman Tuhan berikut ini:
Tuhan pasti menginginkan banyak kebaikan dengan mengirimkannya ke hidup kita. Seharusnya kita bersyukur dan bersabar memiliki teman yang baper, karena dialah yang melatih kita supaya lebih bersabar dan lebih berhati-hati dalam menjaga lisan kita supaya kita tidak bangkrut di hari kiamat kelak.