Sering kali mereka merasa tak layak untuk dicintai sehingga memilih hal-hal buruk yang merusak dan menyakitkan daripada hal-hal baik yang membangun dan membahagiakan untuk diri mereka sendiri.
Sering kali mereka merasa pantas untuk disakiti, sampai-sampai menormalisasi dan meromantisasi rasa sakit yang mereka alami atas kedzaliman orang lain.
Mereka lupa bahwa selain berhak mencintai, mereka juga berhak untuk dicintai.
Tanpa perlu meminta-minta, memaksa, berpura-pura ataupun berusaha untuk menjadi sempurna.
Untukmu yang masih merasa layak untuk disakiti dan memperlakukan orang-orang sebagaimana kamu memperlakukan dirimu sendiri ...
Bagaimana jika aku menyakitimu, hingga kamu merasa benar-benar hancur dan muak untuk disakiti?
Bagaimana jika aku membuatmu merasakan neraka jika kamu memang merasa pantas untuk mendapatkannya?
Barangkali, hanya dengan cara itu kamu baru akan menyadari betapa konyolnya persepsi itu -- persepsi yang merugikan dirimu sendiri dan menyiksa semua orang yang peduli padamu.
Dan tentu saja, membuat Tuhan yang telah menciptakanmu dan surga yang indah juga penuh kenikmatan untuk kamu nikmati dengan sempurna menjadi murka.
Jika kita bisa memilih untuk saling mencintai dan bersenang-senang bersama, mengapa kita malah memilih untuk menyakiti dan disakiti?
Jika ada jalan lurus menuju kenikmatan yang kekal, mengapa kita malah memilih jalan yang sesat lagi dimurkai olehNya?
Apakah kita tidak mampu melihat, mendengar, dan berpikir dengan jernih?
Ya, seharusnya kita sama-sama berjanji untuk saling memuliakan dan mencintai, bukannya saling merendahkan dan menyakiti.
Bukannya malah merasa layak untuk disakiti, sengaja minta disakiti atau meromantisasi rasa sakit yang pernah atau akan kita alami.
Bukankah inti dari kitab suci adalah itu? Mengarahkan kita supaya saling memuliakan dan mencintai agar kehidupan kita menjadi indah, dipenuhi oleh kedamaian dan kenikmatan yang kekal? Dan ya, neraka terbawah adalah tempat bagi mereka yang senang untuk merendahkan dan menyakiti secara sengaja tanpa merasa bersalah.
Makin rendah kita dalam memandang dan memperlakukan, makin parah rasa sakit yang kita timbulkan dan makin banyak korbannya, maka, levelnya akan makin bawah.
Ya, tentu saja Tuhan tidak suka bila makhluk ciptaanNya yang mulia, yang Dia cintai, yang sudah Dia buatkan surga dan jalan menuju ke sana malah kita rendahkan dan kita sakiti.
Mirisnya, kita malah melakukan dosa itu pada diri kita sendiri.
Bahkan, menjadikan hal itu seolah-olah sebagai suatu hal yang benar dan indah.
Nauzubillah min dzalik.
Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari sifat dzolim terhadap diri sendiri dan orang lain, serta dari orang-orang yang berbuat dzolim.
Jangan masukan kami ke dalam golongan orang-orang dzolim yang mengganggap bahwa menyakiti diri sendiri ataupun orang lain merupakan hal yang wajar, baik, benar atau menyenangkan untuk dilakukan.
Jangan jadikan kami pengecut yang tega membiarkan kedzoliman terjadi di depan mata kami.