Sunday, 26 January 2025

Jangan Berisik

Tidakkah kau merasa lelah dengan segala komentar mereka? Apa saja dikomentari.
Ini, salah. Itu, salah. Begini, salah. Begitu, salah.

Tidak mau menonjol, dibilang insecure, low self esteem, inferiority complex, minderan.
Percaya diri, dibilang narsis, NPD, superiority complex, megalomania.
Pesimistis, dibilang lemah.
Optimis, dibilang jangan terlalu percaya diri, jangan terlalu yakin, jangan terlalu berharap, jangan berekspektasi nanti kecewa.
Bernafas dan diam saja, dibilang cuek, jutek, penutup, misterius, sombong.
Bicara, dibilang bawel, cerewet, berisik.
Tidak memikirkan uang, dibilang tidak realistis.
Memikirkan uang, dibilang matre, terlalu kejar dunia, tidak bersyukur.
Punya mimpi, dibilang halu, delusional.
Tidak punya mimpi, dibilang madesu.
Tidak bantu, dibilang tega.
Mau bantu, dibilang terlalu ngurusi hidup orang lain, dianggap menghina.
Tidak peduli, dibilang tak punya perasaan.
Peduli, dibilang urus saja hidupmu sendiri.
Mau bersabar dan setia, dibilang bodoh, buta, banyak pilihan, buang waktu dan kesempatan, menunggu yang tak pasti.
Tidak mau setia, dibilang plin-plan, tidak punya komitmen, tidak sabaran.
Tidak berprasangka, dibilang naif.
Berprasangka, dibilang jangan buru-buru menilai.
Pakai perasaan, dibilang jangan pakai perasaan nanti sakit, too much love will kill you.
Tidak pakai perasaan, dibilang psikopat, sakit jiwa.

Benar-benar menjengkelkan.

Baiklah, bagaimana jika mulai sekarang, kita merespon segalanya dengan banyak diam, tersenyum dan tertawa saja?

Pasti hidup kita akan menjadi lebih damai.

Tak perlu lagilah berkata-kata.
Tak perlu lagilah memperlihatkan, menjelaskan atau membuktikan apa-apa. 
Kerjakan saja apa yang menurut kita benar.
Wujudkan saja rencana kita diam-diam.
Bukankah kalah, salah dan gagal itu jauh lebih baik daripada tidak memulai atau tidak pernah mencoba sama sekali?
Bukankah satu-satunya hal yang akan kita bawa mati hanyalah pengalaman?

Jangan berisik.
Shhhh 🤫
Kerjakan saja, lakukan saja

Biarkan saja amal kita nantinya yang memberi kesaksian pada hari kiamat.

Thursday, 23 January 2025

Pilihlah yang Baik Agamanya, maka Kita akan Beruntung

Setelah berinteraksi dengan berbagai orang dari latar belakang yang berbeda-beda (shionya, zodiaknya, golongan darahnya, elemen tahun kelahirannya, hari lahirnya, jam kelahirannya, jenis kelaminnya, orientasi seksualnya, agamanya, rasnya, sukunya, asal daerahnya, tempat tinggalnya, pekerjaannya, kekayaannya dslb) saya semakin setuju bahwa manusia terbaik memang yang paling bagus agamanya.

Sebenarnya kita tidak perlu banyak kriteria dalam menentukan mana orang yang layak untuk dijadikan pendamping hidup, teman baik, rekan kerja dll, cukup lihat siapa yang paling bagus agamanya.

Kenapa harus agama, bukan yang lain? Karena jika bagus agamanya, maka akan bagus pula keseluruhan hidup orang itu. Orang yang bagus agamanya akan membawa kedamaian, kebahagiaan, keberkahan, keberuntungan, keindahan, kekayaan dan kesehatan ke dalam hidup kita.

Apa tanda bahwa seseorang itu bagus agamanya? Dia beriman, mencintai Allah dan orang-orang yang dimuliakan Allah, menomorsatukan Allah, ikhlas (mengerjakan segalanya demi Allah).

Saya coba uraikan keuntungan dari menikah, bergaul atau bekerja bersama orang yang bagus agamanya.
1. Kita akan merasa aman (secure) bersamanya, karena dia tidak akan menyakiti dan membahayakan kita. Dalam agama, menyakiti dan membahayakan sesama itu dilarang. Orang yang bagus agamanya tidak akan merokok, karena hal itu dapat menyakiti dan membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain yang menjadi perokok pasif terutama pasangan dan keturunannya. Orang yang bagus agamanya juga tidak akan melakukan hal-hal menyakitkan dan membahayakan lainnya seperti berselingkuh, KDRT, dlsb.

2. Kita akan merasa nyaman bersamanya.
Orang yang bagus agamanya akan membuat pikiran kita menjadi tenang dan perasaan kita menjadi damai. Tutur katanya yang indah dan halus tidak membuat kita tersinggung atau sakit hati, perilakunya yang beretika sesuai tuntunan agama tidak membuat kita merasa pusing atau jengkel sehingga kita tidak mungkin mengkritik atau marah padanya. Jika tutur kata dan perilaku seseorang sesuai dengan ajaran agama, maka kita tidak akan menemui konflik yang berarti dengannya. Dia pun akan senang menghabiskan waktunya yang sangat berharga bersama kita, karena kita tidak pernah marah ataupun mengkritiknya sebab dia sudah melaksanakan kewajibannya sebagai umat beragama dengan baik.

3. Kita akan merasa dihargai
Inti dari agama adalah cinta, dan cinta itu sifatnya memuliakan. Orang yang bagus agamanya akan memuliakan sesama, bukannya malah minta dimuliakan atau justru merendahkan yang lain atas berkat Tuhan yang dititipkan padanya. 
Jika kita berhubungan dengan orang yang prinsipnya adalah mencintai atau memuliakan semua makhluk ciptaan Tuhan (rahmatan lil alamin) termasuk kita dan orang itu sadar bahwa segalanya hanyalah titipan yang harus dipertanggungjawabkan, maka kita akan diperlakukan sebagai makhluk yang mulia.
Perlakuannya itu akan membuat kita merasa begitu berharga dan hari-hari kita menjadi indah. Ada banyak sekali cara untuk memuliakan sesama, diantaranya berkata dan berperilaku sopan seperti mengucapkan terima kasih, meminta maaf ketika salah, mengucapkan salam ketika bertemu, mengirimkan doa, memberikan hadiah, membayar pekerjaannya dengan layak, tidak menggosipkannya dlsb.

4. Dia akan menjadi pasangan yang sangat setia, karena dalam agama, kita diminta untuk menjaga kesucian diri sendiri dan orang lain. Berzina merupakan suatu perbuatan yang keji dan terkutuk. Orang yang bagus agamanya, akan menutup semua pintu zina rapat-rapat. Dia akan menjaga kesucian dirinya dengan tidak melihat, mendengar atau mengonsumsi segala hal yang diharamkan seperti following akun lawan jenis untuk dinikmati auratnya, menonton video porno, menyentuh lawan jenis, membayangkan lawan jenis secara tidak pantas atau melakukan hal-hal yang merendahkan harga dirinya sendiri. Cinta dan kesuciannya akan dijaga demi Allah untuk pasangan halalnya semata. Dia juga tidak akan terkena pelet, susuk, atau jampe-jampe orang syirik karena keimanannya bagus.

5. Orang yang bagus agamanya akan memiliki karakter yang sangat baik
Dia fokus, disiplin, konsisten dan tidak suka menunda-nunda karena hal itu dilatihnya setiap hari dalam solat lima waktu. Pengendalian nafsu dan amarahnya bagus, hal itu dilatihnya melalui puasa. Dia tidak pelit maupun boros, karena dalam agama, kita diperintahkan untuk berbagi dan tidak boros.

6. Terbukanya pintu rejeki dan kesempatan kerja yang luas
Agama mengutuk perilaku munafik yaitu jika berbicara ia berdusta, jika berjanji dia ingkar dan apabila dipercaya ia berkhianat. Nah, orang yang bagus agamanya akan menjadi orang yang jujur, menepati janji dan tidak berkhianat bila dipercaya. Sifat yang amanah ini bisa membuka peluang bisnis atau tawaran kerja sama yang luas. Tidak ada orang yang mau bertransaksi dengan orang yang munafik. Menjadi orang munafik sama saja menutup pintu-pintu rejeki sendiri.

7. Kita akan selamat dunia akhirat bersamanya.
Orang yang baik agamanya akan dilindungi oleh Tuhan, dan dia juga akan membawa keselamatan bagi kita. Sesuai perintahNya, dia akan sering berbagi ilmu (menyebarkan cahaya) sehingga kita tahu jalan yang tepat, mengingatkan kita pada kebaikan (memberi nasehat), dan mendoakan kita, terlebih jika iman kita sedang turun dan kita sedang lalai.
Karena dia sering mengingatkan kita untuk sedekah, kita akan dilindungi dari musibah dan kefakiran. Karena dia mengingatkan kita supaya suka pamer, kita akan dilindungi dari ain dan dari orang-orang yang hasad.
Jika pengamalan agamanya baik dan keyakinannya kuat, gangguan jin dan sihir pun takkan mampu menyentuh kita. Alih-alih menjadi korban sihir, sihir tersebut akan kembali lagi ke pengirimnya seperti bumerang.


Masih banyak lagi keuntungan dari menikah, bergaul atau bekerja bersama orang yang bagus agamanya... saking banyaknya hingga takkan cukup untuk dijabarkan satu per satu.

Tuesday, 21 January 2025

Unshakeable Foundation in Life

Kita perlu memiliki prinsip yang jelas dan kokoh untuk semua bidang kehidupan.
Ada prinsip yang tidak akan saya ubah sampai kapan pun demi mewujudkan hidup yang damai.

1. Tidak mau mengekspos wajah sering-sering, apalagi untuk maksud yang tidak baik
Misalnya, untuk tebar pesona dan disukai oleh banyak pria. Saya udah males banget ladenin orang-orang yang gak saya suka terus harus bikin mereka patah hati.

Kalau untuk dikenal demi tersampaikannya informasi/ilmu/pengalaman yang penting atau valid masih okelah. Kalau masang foto/video untuk memperluas koneksi atau dikenal oleh rekan bisnis juga oke. Tidak ada yang mau berhubungan dengan akun bodong. Kalau kita tidak dikenal oleh orang lain, engagement kita juga 0 sehingga pesan-pesan penting yang hendak kita sampaikan malah gak akan didengar oleh mereka.


2. Rich and anonymous is way better than rich and famous. To protect and to enjoy precious things for a long term, we need to keep them in private. Kebebasan, keamanan dan kenyamanan itu jauh lebih berharga daripada apa pun termasuk popularitas. 
Flexing itu membahayakan, karena dapat mengundang ain dan 1001 masalah ke dalam hidup kita seperti pelakor/pebinor, pencuri, penipu, perampok, penculik dlsb. Bukti konkretnya sudah sangat banyak. 
Bila kita memang sayang dengan orang-orang terdekat kita, maka kita akan belajar untuk mengendalikan diri supaya tidak membuat masalah dan menyeret mereka ke dalam masalah, bukan?

3. God before people, people before profit.
Saya tidak akan menomorduakan Tuhan demi orang lain, dan tidak akan mengorbankan orang lain demi keuntungan pribadi.
Saya tidak akan mau diajak bekerja sama untuk melakukan pekerjaan yang haram/
bertentangan dengan hukum Tuhan/kerja dengan cara-cara yang tidak bermoral serta merugikan orang lain. 
Niat saya bekerja adalah untuk ibadah, sebagai perpanjangan tangan Tuhan.

4. Tidak akan publikasi foto pasangan dan bersama pasangan
Tidak akan menceritakan kisah rumah tangga atau pernikahan bersama pasangan. Pernikahan bukanlah achievement dan pasangan bukanlah thropy yang perlu diekspos, cukup dinikmati sendiri saja manis getirnya. Tidak peduli mau seindah apa pun pernikahan saya. Tidak peduli mau sekaya, secakep, sehebat, sebaik, sebucin, atau sesempurna apa pun pasangan saya. Hari gini banyak pernikahan yang hancur karena ain, dan saya tidak mau menjadi salah satunya.

5. TIDAK AKAN MEMAAFKAN PERSELINGKUHAN DALAM BENTUK APA PUN, DENGAN SIAPA PUN DAN DENGAN ALASAN APA PUN
Apa sih dosa paling besar yang tak termaafkan? Syirik, bukan?
Nah, Tuhan aja paling gak suka diduain. Apalagi saya? Hehehe.
Kepercayaan dan kesetiaan adalah hal yang utama dalam hubungan.
Orang yang rawan selingkuh dengan ciri-ciri suka tebar pesona, sok cakep, tak kenal batasan dalam bergaul, lingkungan pekerjaan/pergaulannya buruk (mewajarkan zina), mata keranjang (suka ngeliatin lawan jenis di dunia nyata, di media sosial dan dating app), serakah, tidak bisa bersyukur/tidak cukup dengan satu pasangan, insecure dan butuh validasi eksternal dari banyak lawan jenis, pakai pelet/susuk/jampe-jampe/trik-trik/doa-doa tertentu dlsb agar disukai banyak orang, lemah imannya dan mengganggap enteng bahkan mengganggap normal dosa zina, 100% gak cocok dengan saya. Maaf ya, boleh pilih yang lain aja, makasih 🙏🏻

Hanya manusia baru yang setia mengikuti keinginan roh, mencari ridho Allah semata (ikhlas), yang bisa menjadi pasangan setia. Keimanan yang kuat kepada Tuhan adalah syarat mutlak untuk mempertahankan kesetiaan di tengah badai yang penuh cobaan.

6. Hanya akan setia kepada orang-orang yang teguh imannya. 
Orang yang paling pantas mendapatkan kesetiaan adalah mereka yang paling setia kepada Tuhan dan paling berani mengambil resiko/melepaskan segala hal yang buruk bagi agamanya.
Bukan yang agamanya amburadul, imannya mudah dibli dan takut kehilangan dunia (takut kehilangan teman, takut kehilangan fans/followers/subscribers, takut kehilangan sumber pendapatan walaupun haram, takut miskin, takut dibilang mabok agama, takut dibilang sok suci, dlsb).

7. Setiap orang mungkin punya trauma atau luka batinnya masing-masing, tapi saya tidak akan membenarkan perilaku seseorang yang menggunakan pengalaman pahitnya sebagai alasan untuk memperlakukan saya dan orang lain secara kurang/tidak beradab (apalagi secara berulang-ulang).

8. Lebih baik kehilangan orang lain, peluang, harta benda, pekerjaan bahkan nyawa daripada kehilangan iman.

9. Waktu dan energi kita terbatas. Saya tidak akan membuang-buang waktu dan energi saya untuk sesuatu yang berkualitas rendah, murahan, palsu atau fana.

10. I won't force connection
Mustahil bisa cocok dengan semua orang. Hubungan yang terlalu searah, terlalu banyak drama, terlalu sering cekcok atau debatnya karena memiliki banyak perbedaan prinsipil yang saling bertentangan serta tidak dapat diterima dan dihargai oleh satu sama lain lebih baik diakhiri. 
Menjaga kewarasan lebih baik daripada memaksakan hubungan bersama orang yang tidak cocok dengan kita. 
Contoh, kita berpegang teguh pada agama untuk mengharamkan miras sepenuhnya, sementara dia berprinsip bahwa tidak apa minum miras untuk bersosialisasi selama tidak mabuk.
Dia berprinsip bahwa tidak apa mengumpulkan uang dengan cara atau pekerjaan yang haram, jika uangnya sudah banyak nanti tinggal tobat.
Sementara kita ingin hidup lurus-lurus saja. Nah, jika satu orientasinya dunia dan satu lagi orientasinya akhirat seperti ini, maka keduanya tidak akan bisa saling menerima dan menghargai. Yang orientasinya dunia akan menganggap bahwa yang orientasinya akhirat ini terlalu ribet dan berlebihan, sementara yang orientasinya akhirat akan menganggap bahwa yang orientasinya dunia ini tidak berprinsip dan membahayakan agamanya.

11. Peace over relationship
Daripada mempertahankan hubungan bersama orang-orang yang merusak kedamaian, lebih baik memutuskan hubungan. Seperti apa orang yang merusak kedamaian? 
Mereka yang buruk agamanya, sehingga memiliki niat/motivasi, pikiran, kebiasaan/tingkah laku, karakter, pekerjaan dan cara kerja yang gak baik.
Kalau mau disetiain, ya orang itu juga harus setia pada nilai-nilai yang membawa kedamaian bagi dirinya sendiri dan orang lain. Kehilangan orang lain yang membuat kita pusing bukanlah duka, melainkan kebebasan dan kebahagiaan.
"If someone's absence brings you peace, you won't lose anything." 


12. Tidak akan bersedia menjalin hubungan kerja sama dengan pihak yang tidak punya integritas atau wibawa, yang rekam jejak dan reputasinya buruk.
Fondasi kesuksesan atas segala sesuatu adalah karakter, kalau karakternya jelek, buat apa diajak kerja sama?
Manusia manipulatif yang munafik (tidak jujur, ingkar janji, dan punya sifat khianat) adalah yang terburuk. Rekan yang value-nya buruk bisa mendatangkan banyak kerugian baik secara material maupun non material.

13. Quality over quantity.

14. Tidak akan mengemis atau menahan siapa pun. Silahkan pergi jika memang merasa tidak cocok, tidak percaya, merasa tidak pantas, merasa lebih tinggi, merasa tidak sekufu/selevel/sefrekuensi, ingin mencari yang lebih baik atau apa pun itu. 
Harus mengejar, menahan, meyakinkan atau membuktikan sesuatu kepada orang lain secara terus-menerus akan sangat sangat melelahkan. 
I won't waste my limited time and energy for doing that silly thing forever. The right one won't let us do it. 



16. Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan bersama orang-orang yang tidak bisa menghargai kita.
Saya pun hanya akan loyal di mana saya merasa dihargai dengan baik. Saya akan mengutamakan mereka yang juga mengutamakan saya. I will repay kindness with kindness, loyalty with loyalty, priority with priority.


17. Lebih baik cepat mati daripada hidup lama tapi cuma nambah dosa dan nambah jauh dari Allah.

18. Berkumpul dan berteman dengan berbagai tipe manusia dari latar belakang yang berbeda-beda itu sangat menyenangkan, tapi kata para ulama, hari gini lebih baik menyendiri (uzlah) kecuali jika kita ingin berkumpul dengan orang-orang yang baik. 

19. Tidak ingin berkompetisi dengan siapa pun. Jika ada yang perlu dikalahkan, itu adalah ego saya sendiri. Saya ingin lebih baik dari saya yang kemarin. 


20. Tidak akan mau mencoba ataupun serakah pada hal haram.
Walaupun saya bisa makan babi, minum miras, hubungan seksual tanpa ikatan kapan pun dll, saya TIDAK AKAN MAU menggunakan kesempatan tersebut. Nauzubillah min dzalik.

1111

Tahun 2025 adalah salah satu tahun terbaik, karena hal spesifik yang saya minta di awal tahun ini menjadi kenyataan.
Ini bukan tentang diri sendiri, bukan tentang pencapaian pribadi.
Akan tetapi, tentang suatu hal yang jauh lebih besar.
Tentu saja, keajaiban yang terjadi saat ini bukanlah hasil doa pribadi.
Ada banyak pihak yang terlibat. 
Mereka juga memberikan usaha yang nyata dan doa yang konsisten sejak lama.
Walaupun belum merdeka seutuhnya, setidaknya, keadaannya sudah membaik.

1111, ya saya melihat angka itu dimana-mana selama beberapa waktu terakhir. 
Katanya, kita tinggal meminta saja, maka apa yang kita minta akan dikabulkan. 
Jika kita bisa mengubah sejarah dunia dengan kekuatan doa, mengapa kita tidak menggunakan kesempatan emas tersebut?
Bukankah semakin banyak orang yang bisa kita bantu, maka kebahagiaan kita akan menjadi semakin besar? 
Tidakkah permintaan duniawi untuk diri sendiri itu terlalu sempit dan dangkal?

Sunday, 19 January 2025

Heaven on Earth

5 Januari 2025...

Selepas bersuci dan beribadah, saya berbaring di atas kasur yang bersih, empuk dan terasa lembut di kulit.
Bahan pakaian yang terasa sejuk dan sehalus sutra menambah kenyamanan yang saya rasakan siang itu.
Wangi body mist lychee breeze pemberian seseorang membuat suasana semakin menyenangkan dan menenangkan.
Ketika saya melongok ke luar jendela, langit yang cerah sedang indah-indahnya.

Hanya ada pemandangan yang indah di depan mata.
Tak ada kebisingan, tak ada konflik atau pertikaian. 
Pikiran tenang, hati penuh kedamaian.

Tanpa perlu memasak ataupun pergi keluar rumah, aneka makanan yang lezat bisa dinikmati setiap saat. 
Satu-satunya hal yang perlu saya lakukan tinggal menggerakkan jari, dan makanan pun datang.

Orang bijak pernah berkata, "Whoever brings you the most peace, should get the most time." 
Ya, siapa lagi dia jika bukan Tuhan?
BersamaNya, tak ada hal yang terlalu sulit.
BersamaNya, segalanya terasa indah.
Saya percaya, bahwa segalanya akan menjadi lebih indah.

Ada alasan mengapa saya tidak pernah benar-benar terpuruk.
Ya, apalagi jika bukan cinta.
Cinta kepadaNya melebihi apa pun yang pernah hilang ataupun pergi.
Untuk apa kita meratapi kehilangan atau kepergian dari sesuatu atau seseorang jika kita selalu memilikiNya dan bersamaNya, sementara Dia adalah segala-galanya?
Bukankah itu berarti bahwa kita mengecilkanNya?

Semuanya akan baik-baik saja, selama kita tidak kehilangan cintaNya.

Untouchable by Chaos

Kita akan dihadapkan dengan masalah yang sama secara berulang-ulang sampai kita berhasil mengatasinya.
Ya, kita reinkarnasi setiap hari untuk remedial dan untuk menghadapi masalah-masalah lainnya hingga lulus ujian keimanan.
Sering kali yang sulit dihadapi itu bukan benda mati, melainkan manusia.

Belakangan, saya melatih diri supaya tetap waras dalam menghadapi manusia yang ruwet, yang sangat mencintai penderitaan sehingga tidak mau keluar dari situ bahkan menarik orang-orang untuk menderita bersamanya. 
Mereka yang berpikir bahwa hidup tanpa drama itu gak asik, gak seru, dlsb.
Bagaimana caranya?
Banyak diam dan senyum aja, mereka mau gila kek mana juga, ketawa aja. 
Gak perlu terlalu dipikirkan, dibatinkan, dipedulikan atau diberi atensi berlebihan.

Respon seperlunya dan sewajarnya, itu pun kalau semesta mengharuskan kita untuk berinteraksi dengan mereka.
Kalau gak ada mereka di sekitar kita, gak perlu dicari-cari.
Fokus melakukan hal-hal yang membuat kita tambah sehat, tambah cerdas, tambah damai dan tambah kaya aja. 
Kita bangun diri kita sendirilah, gak perlu merisaukan hal-hal yang berada di luar kendali kita. 
Sikap buruk orang lain itu, gak bisa kita ubah, hanya mereka sendirilah yang mampu untuk mengubahnya -- dan hal itu adalah tanggung jawab mereka seutuhnya.
Orang tak berdaya seperti korban perang di Palestina, anak kecil yatim piatu, orang tua renta sebatang kara, orang difabel dll barulah wajib kita pedulikan atau beri perhatian lebih.

Biar mereka yang berjalan di samping kita adalah orang-orang yang waras aja. 
Yang akhlaknya bagus dan mau bertumbuh. Orang-orang problematik yang hobinya bikin stres dan mencintai penderitaan, tinggalin. Orang-orang yang sengaja berbuat onar, bikin ulah, cari gara-gara atau main api bersama orang lain untuk mendapatkan perhatian kita, tinggalin. Semakin gila tingkahnya, semakin jauh juga jarak dan tembok yang perlu kita bikin. Jangan beri atensi, jangan beri atensi. 
Tutup mata, tutup telinga, tutup mulut kita dari mereka.

Kita berhak hidup damai, kita berhak hidup bahagia, bersama orang-orang waras dan baik hati yang sevisi misi dengan kita, mencintai kita, menghormati kita, menghargai kita dan mendukung kita.

Sunday, 12 January 2025

Sifat Asli Seseorang

Barusan, saya gak sengaja melihat reels Theoderick, katanya, sifat asli seseorang itu bisa dilihat dari dua perkara.
1. Ketika orang itu dilimpahi berkat.
2. Ketika orang itu diberikan cobaan bertubi-tubi.

Pendapat saya? Saya setuju.

Buat kamu yang lupa diri ketika mendadak kaya, entah karena mendapat warisan atau tiba-tiba penjualan kamu meledak misalnya, lalu kehilangan iman (you pake rezeki dariNya untuk bermaksiat kepadaNya misalnya dengan merendahkan orang lain, zina sana sini, mendua, flexing harta, bli miras, narkoba dlsb), goodbye.

Buat kamu yang lupa diri ketika diberikan ujian bertubi-tubi. Tidak sabar untuk konsisten di jalan yang lurus, berasangka buruk sama Tuhan, menyalahkan takdir/keadaan, putus asa dari rahmatNya lalu kehilangan iman (riba, jual barang haram, zina dengan lawan main film atau melakukan pekerjaan haram lainnya), juga goodbye.

Orang paling menarik, yang paling mahal, paling berharga, paling layak untuk diperjuangkan dan dipertahankan itu cuma 1 kriterianya, yaitu teguh beriman.
Gak peduli mau dikasih ujian berupa keberhasilan, kegagalan, kekuasaan, kekayaan, kecerdasan, kesehatan, kecantikan/ketampanan, ketenaran, kemiskinan, kesedihan, kehilangan dlsb, beriman ya beriman aja.
Dia tidak akan meninggalkan Tuhan, apa pun keadaannya. 
Dia akan konsisten mengamalkan ajaran agamanya.

Orang yang meninggalkan Tuhan, entah dengan alasan apa pun itu, juga layak untuk ditinggalkan.
Satu-satunya orang yang layak untuk kita setiain adalah orang yang setia dengan Tuhan.

Saturday, 11 January 2025

New Year, New Life

Prinsip untuk menjadi tetap baik dan semakin baik sepanjang tahun. A note to myself:

1. Segala hal yang gak baik dan gak jelas, tinggalin. Jangan buang-buang waktu. Waktu kita terbatas, waktu tidak bisa dihentikan, waktu tidak bisa diputar ulang, waktu tidak bisa dibeli dengan apa pun.
2. Segala hal yang gak bikin tambah sehat, tambah pintar, tambah kaya, tambah damai dan tambah bahagia, tinggalin. Jangan buang-buang energi.
3. Fokus mastering 1 basic skill yang akan dibutuhkan terus sepanjang jaman oleh banyak orang dan bisa membuka banyak peluang kerja/sumber pemasukan/pintu rejeki, misalnya menulis. Kemampuan menulis bisa masuk kemana aja, bisa dilakukan dimana aja, modal diversifikasi income dan passive income.
4. Harus lebih disiplin, fokus, konsisten dan persisten dari tahun sebelumnya. Jangan mudah terdistraksi, jangan anget-anget 💩 kuda. Jangan cuma semangat di 1-6 bulan pertama.
5. JANGAN BANYAK ALASAN UNTUK MENUNDA-NUNDA, terutama untuk sholat dan beramal sholeh. Harus lebih gercep dari tahun lalu.
6. Walaupun sudah kaya dan makin kaya, biarkan orang mengira kita tidak memiliki masa depan. Naikan standar memberi, bukan standar hidup mewah. Orang yang suka pamer harta dan hidup bermewah-mewahan bisa dibangkitkan dalam keadaan hina saat di Padang Mahsyar. Lihat itu berita, orang pamer rumah dan mobil bagus di sosmed, dibunuh dan dirampok hartanya. Jika orang tahu bahwa kita content creator yang punya big data dan berpenghasilan tinggi, kita juga bisa diincar untuk di-hack atau diambil datanya. Jadi kalem aja, biar nyawa kita selamat, harta kita awet untuk dinikmati dan hidup kita tenang sampai mati. Jangan sampai orang tahu bahwa kita kaya, bahaya. Anak kita bisa diculik, laptop kita bisa dicolong, orang pada mau ngutang, badan amal dari segala penjuru bisa ngespam tanpa henti untuk meminta sumbangan, orang-orang pada nge-tag nama kita untuk bantu si a-z dlsb (bikin pusing, mumet 🥴😵‍💫). Terkesan miskin atau gembel gak apa, justru bagus biar kita gak didekati penjahat atau ditempeli orang-orang oportunis penghila harta. Pengaman harta terbaik bukanlah angkatan bersenjata, melainkan kesederhanaan dan kerendahatian. Kekayaan harta itu berguna untuk memberikan kita kebebasan dan kedamaian, bukan malah sebaliknya.

8. Tebus dosa-dosa di masa lalu, jangan malah nambah dosa.
9. Jangan melakukan hal yang tidak efektif, tidak membuahkan hasil yang baik atau tidak memberikan feedback yang positif lagi.
10. Lebih selektif dalam bergaul dan memilih rekan kerja. Tiada manusia yang lebih baik daripada mereka yang teguh beriman
11. Kehilangan apa pun gak masalah, selama bukan iman dan jati diri.
12. Hidup cuma numpang lewat. Lakukan segala hal yang gak akan membuat kita mati penasaran atau dalam penyesalan selama gak dosa.
13. Manusia itu indah, tapi penciptanya jauh lebih indah.
14. Jangan terlalu berharap pada manusia. Hanya Tuhan yang bisa diharapkan dan dipercaya seutuhnya. Hanya Tuhan yang paling setia, gak pernah bohong, gak pernah menyalahi janji. Hanya Tuhan yang gak akan pernah meninggalkan, mengkhianati atau menyakiti kita.

15. Inget mati, tahu diri. Jangan maksiat sama yang ngasih rejeki. Jangan gunakan pikiran, tubuh, harta, waktu, ilmu dan segalanya untuk bikin dosa.

16. Yang lebih baik dan lebih berjasa daripada kita banyak. Barangsiapa yang merasa ujub atau takabur akan dibangkitkan dalam keadaan hina saat di Padang Mahsyar.
17. Jangan suka bohong, akan ada masanya semuanya akan dibuka secara blak-blakan. Anggota tubuh dan amal perbuatan kita yang akan bicara.
18. Jangan hidup menuruti nafsu syahwat jika ingin masuk ke Surga Firdaus. Barangsiapa yang suka berzina/hidup menuruti nafsu syahwat akan dibangkitkan dalam keadaan hina saat di Padang Mahsyar. Jangan mau zina-zinaan, apalagi sampai main fisik bahkan ke hotel bareng. Jaga perasaan orang yang jadi pasangan halal kita. Jaga kesetiaan dan kesucian kita, supaya kita juga merasa pantas untuk menerima anugerah berupa pasangan yang juga dijaga kesetiaan dan kesuciannya.
19. Sering-sering introspeksi. Harus lebih sering melihat ke dalam dan menilai diri sendiri.
20. Untuk mendapatkan output yang lebih baik, kita juga harus memberikan input yang lebih baik. Kalau mau mendapat hasil yang lebih baik ya kita juga harus memberikan usaha yang lebih baik. 
21. Jangan menyalahkan keadaan jika hasil yang kita dapat kurang atau tidak baik. We get what we give. Naikkin kompetensi diri dan berikan usaha yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Thursday, 9 January 2025

We Deserve to be Loved

Banyak sekali manusia yang lupa bahwa diri mereka adalah makhluk mulia yang diciptakan karena cinta, dengan cinta, untuk mencintai dan juga dicintai.

Sering kali mereka merasa tak layak untuk dicintai sehingga memilih hal-hal buruk yang merusak dan menyakitkan daripada hal-hal baik yang membangun dan membahagiakan untuk diri mereka sendiri.
Sering kali mereka merasa pantas untuk disakiti, sampai-sampai menormalisasi dan meromantisasi rasa sakit yang mereka alami atas kedzaliman orang lain.

Mereka lupa bahwa selain berhak mencintai, mereka juga berhak untuk dicintai. 
Tanpa perlu meminta-minta, memaksa, berpura-pura ataupun berusaha untuk menjadi sempurna.


Untukmu yang masih merasa layak untuk disakiti dan memperlakukan orang-orang sebagaimana kamu memperlakukan dirimu sendiri ...
Bagaimana jika aku menyakitimu, hingga kamu merasa benar-benar hancur dan muak untuk disakiti?
Bagaimana jika aku membuatmu merasakan neraka jika kamu memang merasa pantas untuk mendapatkannya?
Barangkali, hanya dengan cara itu kamu baru akan menyadari betapa konyolnya persepsi itu -- persepsi yang merugikan dirimu sendiri dan menyiksa semua orang yang peduli padamu. 
Dan tentu saja, membuat Tuhan yang telah menciptakanmu dan surga yang indah juga penuh kenikmatan untuk kamu nikmati dengan sempurna menjadi murka. 

Jika kita bisa memilih untuk saling mencintai dan bersenang-senang bersama, mengapa kita malah memilih untuk menyakiti dan disakiti? 
Jika ada jalan lurus menuju kenikmatan yang kekal, mengapa kita malah memilih jalan yang sesat lagi dimurkai olehNya?
Apakah kita tidak mampu melihat, mendengar, dan berpikir dengan jernih?

Ya, seharusnya kita sama-sama berjanji untuk saling memuliakan dan mencintai, bukannya saling merendahkan dan menyakiti. 
Bukannya malah merasa layak untuk disakiti, sengaja minta disakiti atau meromantisasi rasa sakit yang pernah atau akan kita alami.

Bukankah inti dari kitab suci adalah itu? Mengarahkan kita supaya saling memuliakan dan mencintai agar kehidupan kita menjadi indah, dipenuhi oleh kedamaian dan kenikmatan yang kekal? Dan ya, neraka terbawah adalah tempat bagi mereka yang senang untuk merendahkan dan menyakiti secara sengaja tanpa merasa bersalah.
Makin rendah kita dalam memandang dan memperlakukan, makin parah rasa sakit yang kita timbulkan dan makin banyak korbannya, maka, levelnya akan makin bawah.

Ya, tentu saja Tuhan tidak suka bila makhluk ciptaanNya yang mulia, yang Dia cintai, yang sudah Dia buatkan surga dan jalan menuju ke sana malah kita rendahkan dan kita sakiti.
Mirisnya, kita malah melakukan dosa itu pada diri kita sendiri. 
Bahkan, menjadikan hal itu seolah-olah sebagai suatu hal yang benar dan indah.

Nauzubillah min dzalik.

Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari sifat dzolim terhadap diri sendiri dan orang lain, serta dari orang-orang yang berbuat dzolim. 
Jangan masukan kami ke dalam golongan orang-orang dzolim yang mengganggap bahwa menyakiti diri sendiri ataupun orang lain merupakan hal yang wajar, baik, benar atau menyenangkan untuk dilakukan.
Jangan jadikan kami pengecut yang tega membiarkan kedzoliman terjadi di depan mata kami.

Monday, 6 January 2025

Orang itu Adalah Kamu

Masih adakah manusia yang memegang teguh imannya?

Yang tak mudah tergoda dan tertipu permainan dunia.
Yang tak mengobral keindahan fisiknya.
Yang malu berbuat dan mengumbar dosa.
Yang menjaga kehormatan dan kesucian dirinya.
Yang fokus mencari ridhoNya.
Yang sibuk mencari berkahNya.
Yang tetap sederhana walaupun dilimpahi banyak harta.
Yang dermawan membelanjakan harta di jalanNya.
Yang tetap tenang dan tabah menghadapi ujian.
Yang tetap setia walaupun banyak godaan.
Yang memuliakan sesama, bukan hanya yang dikagumi atau disukai olehnya semata.
Yang tak haus pujian dan pengakuan manusia.
Yang tak sibuk mencari muka.
Yang fokus mengumpulkan amal soleh dan amal jariyah, bukan penggemar apalagi mantan pacar.
Yang giat menebar ilmu dan kebaikan, bukan kebohongan ataupun kebencian.

Masih adakah?

Ya, tentu saja.
Orang itu adalah kamu.
Manusia mahal yang amat langka.
Kamu sangatlah indah dan begitu berharga.

Saturday, 4 January 2025

Istibtha

Penyakit yang menjangkiti banyak orang masa kini: istibtha.

Thursday, 2 January 2025

Yang Bisa Menyeimbangkan

Banyak sekali orang berpendapat, carilah yang cintanya setara.
Eh, kalau kita bisa mendapatkan yang lebih besar cintanya daripada kita, kenapa tidak? Hehehe.
Kalau menurut saya mah, cari yang bisa menyeimbangkan aja. Yang bisa diajak kerja sama.

Ini pengalaman pribadi, ya.
Walaupun saya biasa bangun pagi, mandi subuh, lari pagi, biasa memotivasi orang-orang, in short, biasa semangat dan optimislah, saya bisa merasa capek juga lho. 
Saya bisa merasa kelelahan lahir batin, saya bisa merasa kehabisan energi dan patah semangat. Boro-boro punya energi untuk yang lain. 

Di saat kita merasa kelelahan, kita akan sulit untuk mencintai dan memahami orang lain, yang kita butuhkan adalah dicintai dan dipahami. Bukannya malah dikritik, diadu nasib, dibilang gak bersyukur, diajak mikir yang berat-berat, ditinggal, dipermainkan, atau diajak main drama-drama sampah yang semakin menguras energi. Orang udah capek banget dan lagi setres-setresnya sama hidup, gak pengen digituin.

Di saat kita lelah, yang kita butuhkan justru bukan orang yang level cintanya setara dengan kita, melainkan yang lebih tinggi supaya bisa mengangkat atau mendongkrak mood kita.
Kalau dia sama suramnya seperti kita, ya mati ajalah bareng-bareng. 

Ketika kita merasa down, kita butuh banget untuk merasa dicintai lebih daripada kita mencintai. Kalau dia sedang merasa down, kita juga bisa melakukan hal yang sama. 

Mustahil banget level cinta kita bisa sama terus dengan pasangan. 
Frekuensi manusia normal itu naik turun seperti harga saham.
Sama-sama saling ngerti ajalah.
Kalau pasangan kita sedang merasa down sehingga gak mampu untuk mencintai dirinya sendiri dan orang lain, kita ngerti aja, buat dia merasa dicintai supaya punya semangat lagi. Asal jangan gitu terus.
Selain memberi, kita juga berhak menerima.
Selain mencintai, kita juga berhak dicintai.
Kalau kita mulu yang posisinya memberi atau mencintai tanpa adanya timbal balik, lama-kelamaan kita bisa defisit energi lalu mati.
Kalau dia mulu yang begitu juga kan kasihan, pasti ngebatin dan capek banget dia itu. 
Kita tahu diri ajalah. Jangan selfish, jangan oportunis, jangan maunya hanya enak dan untung sendiri tanpa memedulikan orang lain.
Jangan maunya hanya diratukan, tapi tidak mau merajakan. Pun sebaliknya.

Membiarkan orang lain terus-terusan memberi atau mencintai kita tanpa memberi balasan itu sama sekali tidak manusiawi. Saya malah lebih setuju kata Rumi yang begini...


Kenapa sih banyak hubungan yang gak seimbang dan akhirnya hancur belakangan ini?
Ya karena perputaran energinya gak bener.
Ada satu pihak yang memberi terus tanpa menerima, dan ada pihak yang menerima terus tanpa memberi. Ada pun saling memberi dan menerima namun tidak seimbang.

Teman-teman, tulus itu tidak berarti bahwa kita harus melupakan diri sendiri dan merasa tidak layak untuk menerima (rasa cinta, rasa hormat, penghargaan dll).
Mau tidak mau, suka tidak suka, cepat atau lambat, segala yang kita lakukan akan kembali lagi ke kita.
Tidak ada balasan bagi ketulusan selain ketulusan. 
Jika ketulusan kita dibalas dengan ketulusan, terima sajalah.
Orang yang tulus pada kita juga berhak untuk menerima ketulusan kita.
Mengatasnamakan ketulusan orang lain sebagai alasan bagi kita untuk tidak menghargai, tidak menghormati, tidak mencintai dan tidak membalas kebaikannya itu tidak manusiawi.

Jangan karena kita tahu bahwa orang tua/teman/pasangan/siapa pun itu tulus, lantas kita jadi semena-mena. 
Kita tetap harus membalas kebaikan mereka dengan kebaikan.
Jika kita tidak bisa membalas cintanya, paling tidak kita bisalah mengirimkan doa untuknya atau beramal jariah atas namanya.

Saya pernah mendapatkan mukena travel dari teman lama saya, saya tahu dia tulus, tapi ketika dia membahas soal pernikahan, saya sama sekali tidak punya perasaan selain sebagai teman. 
Mukena darinya saya hibahkan ke mushola di Stasiun Palmerah, supaya bisa menjadi amal jariyah baginya. 
Daripada nanti suami saya juga tahu bahwa saya mau menerima dan menyimpan pemberian dari pria lain kan bisa jadi masalah.
Apalagi orang itu pernah berniat untuk menjadi lebih dari sekedar teman.
Dibandingkan menjaga perasaan teman, ya tentu saja saya lebih memilih untuk menjaga perasaan pasangan.
Males banget kan kalau kita harus terlibat drama akibat kesalahpahaman atau kecemburuan gak jelas?
Daripada mengatasi, lebih baik menghindari masalah.