Misalnya, larangan untuk menceritakan dosa-dosa kita di masa lalu.
Jika sudah selesai ya sudah, buang segalanya dan jangan sengaja menelanjangi diri kita sendiri.
Sebab, manusia bukanlah Tuhan.
Walaupun sudah memaafkan, kesalahan itu bisa tiba-tiba teringat kembali dan membuat kesal, bahkan bisa membuat orang lain memiliki trust issue dengan kita.
Jangan pernah menceritakan betapa nakalnya kita dulu ke orang yang benar-benar setia dan menjaga kesucian dirinya karena menghormati kita.
Jika tiba-tiba dia marah atau punya trust issue dengan kita karena teringat akan hal itu ya sudah resiko. Siapa suruh cerita-cerita? 😂
Ini pengalaman dari seseorang yang saya kenal. Setelah lulus dari pesantren, dia sempat tinggal sekian lama dengan seseorang yang dia cintai layaknya suami istri.
Setelah menikah, apa yang terjadi?
Ya, tentu saja suaminya mau menerima masa lalunya. Makanya, mereka berdua bisa menikah dan dikaruniai oleh anak-anak yang lucu.
Akan tetapi, sang suami kadang teringat akan masa lalu istrinya, sehingga dihantui trust issue dan memperlakukannya dengan sangat buruk.
Kita sebagai penonton tentunya mudah sekali berkomentar, harusnya orang itu begini dan begitu. Akan tetapi, jika kita berada di posisi yang sama dengan mereka, rasanya tentu tak mudah.
Menerima masa lalu orang lain itu tidak mudah, apalagi jika kesalahan yang dilakukan oleh mereka adalah hal yang paling kita benci atau hal yang paling tidak bisa kita tolelir.
Tunggulah sampai kita berada di posisi yang sama dengan mereka, barulah kita akan paham bagaimana sulitnya menjadi mereka.
Setelah melakukan perbuatan dosa, tak perlulah kita menelanjangi diri kita sendiri, karena orang lain bisa memafkan tapi belum tentu bisa melupakan.
Jejak-jejak kehidupan kelam kita juga baiknya dihapus semua, termasuk jejak digital. Buat apa mempermalukan diri kita sendiri dengan sengaja mengumbar atau membeberkan aib kita di masa lalu?
Mengumbar atau membeberkan aib masa lalu itu bukannya tidak munafik, tapi tindakan ceroboh yang dilarang oleh agama. Sudah selesai ya sudah, tutup.
Kalau kita susah cari kerjaan, susah cari rekan bisnis atau susah cari jodoh yang bener ya bisa jadi itu disebabkan oleh ulah kita sendiri yang hobinya suka mempermalukan diri sendiri secara terang-terangan.
Kita gak perlu pergi ke dukun untuk buka-buka aura apalagi pasangan susuk, pengasihan, pemikat atau penglaris. Hapus-hapusin aja rekam jejak digital kita yang kelam, hentikan kebiasaan umbar aib kita sendiri dan teruslah tingkatkan kualitas diri.