Saturday, 1 June 2024

"Ambil aja, itu kan punya Tuhan... "

Sore ini saya berbagi cerita tentang perilaku tetangga yang meresahkan dengan abang dan adik laki-laki saya, juga beberapa orang yang sedang bekerja untuk merenovasi tempat kami.
Sifat tetangga itu memang beragam, tingkat kewarasannya pun beragam.
Salah satu ciri tetangga yang meresahkan adalah tetangga yang tidak tahu diri, tidak tahu batasan.
Menginginkan sesuatu milik orang lain lalu dengan entengnya bisa mengambil barang itu tanpa ijin dengan alasan "Itukan punya Tuhan".

Kalau dipikir-pikir, memang segalanya milik Tuhan, tapi kan Tuhan juga punya aturan.
Tuhan mengakui kok adanya hak kita dan mengatur hak kita dengan jelas tentang apa yang Dia titipkan kepada kita. 
Kita diperintahkan olehNya untuk menjaga apa yang Dia titipkan, dan apa yang Dia titipkan itu akan dimintai pertanggungjawaban.
Ketika ada orang lain yang hendak mengambil, merampas, merampok, mencuri atau merusak titipanNya kepada kita ya kita harus menjaganya. 
Seandainya orang lain itu melakukan suatu hal yang buruk, ya dia harus mempertanggungjawabkannya.
Kita sendiri pun tidak boleh semena-mena terhadap titipanNya pada orang lain.
Kalau kita melakukan sesuatu yang buruk, kita pun harus bertanggung jawab.

Banyak versi tentang cerita pria yang disiksa selama 70 tahun karena mengambil sedikit kayu untuk mencungkil sisa makanan yang terselip di giginya. Akan tetapi, inti dari semua cerita itu sama saja, intinya kita tidak boleh sembaranggan terhadap titipanNya pada orang lain. Kita tidak boleh mengambil hak orang lain tanpa izin. 

Tanahmu, rumahmu, anakmu, matamu pun punya Tuhan, apakah itu artinya semua itu boleh diambil oleh orang lain?