Mau kuliah lagi atau merealisasikan rencana yang lain, tahu-tahu rumah perlu direnovasi dengan biaya besar, belum lagi ada sejumlah pihak keluarga yang butuh ini itu?
Mau jalankan rencana tiba-tiba ada saja hambatannya padahal sudah mempersiapkan jauh-jauh hari?
Pernah mengalami?
Kenapa, ya? Apakah karena kita lupa mengatakan Insya Allah atau apa?
Banyak alasan tentunya, salah satu di antara penyebabnya bisa jadi karena kita mengumbar bebas rencana kita sehingga kita terkena ain.
Kapok?
Jika kita punya rencana apa pun itu, lebih baik diam-diam sajalah, kecuali ke pihak yang berkepentingan atau memang perlu tahu untuk membantu kita dalam merealisasikan rencana tersebut. Dengan begitu kita juga bisa menjaga perasaan mereka yang belum atau tidak mampu.
Islam itu kan sangat menjaga perasaan orang lain, ya?
Makanya kita dilarang pamer, dilarang gembar gembor, dilarang ini dan itu, tujuannya ya supaya kita tidak menyakiti perasaan mereka yang keadaannya tidak seberuntung kita.
Kadang bingung juga sih mau share apa, takut bikin sedih atau melukai perasaan orang-orang yang belum atau tidak diberikan nikmat yang sama, padahal bisa jadi mereka sangat menginginkan hal itu.
Kurang etis rasanya kalau kita share rencana kita untuk pergi haji ke ruang publik, sementara ada banyak orang tua yang belum mampu untuk pergi ke sana padahal mereka sangat ingin dan sudah menabung sekian lama.
Kurang etis juga kalau kita share rencana kita untuk menikah dengan pasangan yang ideal sementara di ruang publik banyak orang yang belum menikah dan belum dikaruniai seorang anak padahal mereka sangatlah ingin.
Kurang etis juga kalau kita cerita tentang rencana kita untuk membuka banyak cabang usaha ke orang-orang yang menganggur, berpenghasilan minim, atau bahkan terlilit hutang. Masalahnya, sosmed ini kan isine beragam ya, banyak orang yang tidak seberuntung kita. Jadi daripada menjadikan diri kita sebagai sasaran hasad atau penyakit ain, mending diam-diam ajalah.
Mau nikah di Masjidil Haram, kulineran di Turki, S2 di Zimbabwe, beli kuda poni, jalan-jalan ke Narnia, cicing bae. Gak perlu gembar gembor, usahakan diam-diam aja. Kalau kita beberkan rencana kita tapi realitanya gak kejadian atau gak terlaksana juga kan nantinya kita yang malu sendiri.
Seakan-akan kita itu suka halu, suka berkhayal, suka omong kosong atau omong besar, padahal kan masa depan itu gak ada yang tahu, ya?
Sering kali kita sudah mempersiapkan rencana matang-matang eh semesta tidak mendukung.
Mulai sekarang lebih berhati-hati ajalah dalam menceritakan rencana kita.
Dianggap tidak visioner, tidak punya arah, tidak punya tujuan, bodo amat.
Penilaian orang lain gak penting.