Saturday, 25 May 2024

Menyudahi Self Hate

Banyak orang berpendapat bahwa kita harus bisa berdamai dengan diri sendiri, jangan menjadikan diri sendiri sebagai musuh tapi bersahabatlah dengannya.

Tentunya kita pernah ada di fase menyesal dan sulit untuk memaafkan diri sendiri, sehingga kita merasa benci pada diri sendiri di masa lalu.

Bagaimana cara menyudahi self hate
Apakah kita hanya perlu melupakan apa yang pernah kita lakukan? Saya rasa tidak.

Sekedar melupakan saja tidak cukup. Kita perlu mengakui dan menerima fakta bahwa kita memang pernah bersalah, mencoba memahami akar permasalahan lalu mencoba memperbaiki kesalahan yang pernah kita buat sehingga kita terhindar dari perasaan bersalah dan menyesal lagi di kemudian hari untuk hal yang sama.

Misalnya kita pernah kalah dalam pertandingan bulu tangkis, kita perlu menganalisa apa sebab kekalahan kita.
Jika kita sombong, menilai diri kita terlalu hebat dari kenyataan yang sebenarnya sehingga kita menganggap sepele pertandingan itu dan tidak mempersiapkan diri dengan latihan yang matang maka janganlah kita mengulangi kesalahan yang sama.

Penting bagi kita untuk mengidentifikasi apa sebab-sebab dari self hate.
Kita perlu menguraikannya dan membenahinya satu persatu sehingga kita tidak terus menerus berada dalam keadaan membenci diri kita sendiri.

Ayo identifikasi apa saja sih hal-hal yang bisa membuat kita jadi membenci diri kita sendiri dan apa solusinya?
1. Merasa terlalu gemuk? Supaya bisa menentukan solusi yang tepat, kita pahami dulu akar masalahnya, karena penyebab kegemukan ini beragam. Bisa jadi jam tidur yang kacau, kurang minum air, metabolisme yang lambat, terlalu banyak makan, kurang gerak, kurang serat, stress, dan lain sebagainya. Kalau kita tahu penyebabnya adalah kurang gerak dan kurangnya masa otot, maka solusi yang tepat adalah kita perlu merutinkan olahraga dan jangan lupa untuk latihan angkat beban, misalnya.
2. Mudah sakit? Jika kita tahu bahwa penyebabnya adalah masalah pencernaan yaitu usus yang kotor karena gula dan tepung, maka solusi yang tepat adalah memperbaiki pola konsumsi makanan dan minuman kita. Konsumsilah yang bisa mendetox usus, darah dan organ kita.
3. Tidak berpenampilan menarik? Coba pahami di mana sumber masalahnya, jika itu terletak pada cara kita memakai jilbab, lihatlah tutorial memakai jilbab yang baik dan bisa menunjang penampilan yang menawan.
4. Sulit fokus sehingga melakukan banyak kesalahan? Bisa jadi karena kurang tidur, banyak pikiran atau kurang asupan gizi yang bisa mempertajam fokus kita.
5. Tidak percaya diri? Pahami kenapa kita insecure, kalau kita merasa insecure karena tidak punya uang, mulailah bekerja. 

Intinya, jangan pernah lari dari masalah. Lari dari masalah hanya akan menambah masalah.
Percayalah bahwa setiap masalah itu ada solusinya, setiap penyakit itu ada obatnya.
Terimalah kenyataan bahwa kita memang memiliki masalah, pahamilah akar permasalahan itu, hadapilah dan selesaikan dengan solusi yang tepat hingga tuntas supaya kita merasa tenang dan nyaman dengan diri kita sendiri.

Jangan mencoba untuk melupakan masalah dengan membuat masalah baru, misalnya dengan menenggak minuman keras, memakai narkoba, menonton video porno atau berzina sebagai pelepasan stress. Yang ada hidup malah makin runyam dan kita semakin membenci diri kita sendiri.

Supaya kita bisa mencintai diri kita sendiri, kita perlu melakukan hal-hal yang baik, benar dan suci secara konsisten. Tidak percaya? Silahkan buktikan sendiri.

Saturday, 11 May 2024

Teliti Membaca Sebelum Membeli

Ketika berbelanja, pastikan dulu perut kita sudah terisi supaya kita tidak lapar mata dan membeli banyak hal yang sebenarnya tidak kita perlukan secara impulsif. 
Selain itu, biasakan juga untuk membaca komposisi dengan teliti sebelum membeli.

Setiap kali ingin membeli makanan atau minuman di minimarket, hal pertama yang saya perhatikan adalah komposisinya dan dimana dia diproduksi. Yang jelas, saya sangat menghindari GMO beserta seluruh turunannya yang dijadikan bahan baku utama dalam industri makanan dan minuman kemasan sejak tahun 2014. Kalau menemukan adanya lesitin kedelai, sirup jagung, pati termodifikasi dlsb itu saya gak akan beli.

Saya banyak setujunya dengan prinsip Felix Zulhendri, seorang doktor empunya peternakan lebah Kebun Efi di Karo, Sumatera Utama. Dia bilang makanan dalam kemasan yang oke itu komposisinya cenderung alami dan gak banyak. Kalau istilahnya sudah aneh-aneh dan semakin tidak alami itu tidak bagus seperti kandungan yang ada pada kebanyakan ultra processed food. Dia juga bilang, daripada memenuhi gizi dari suplemen tambahan, lebih baik konsumsi makanan dan minuman segar aja yang baik kualitasnya. Get it from real food, men.

Karena pilihan produk yang segar dan sehat di minimarket amatlah langka, saya cenderung membeli produk dalam kemasan yang lokal, komposisinya alami dan sederhana aja. Sejak dulu jajanan saya ini ini aja, dan gak sering. Hanya sesekali aja ketika ingin.

Sunday, 5 May 2024

Rahasiakan, Jangan Diumbar Bebas



Mau kuliah lagi atau merealisasikan rencana yang lain, tahu-tahu rumah perlu direnovasi dengan biaya besar, belum lagi ada sejumlah pihak keluarga yang butuh ini itu?
Mau jalankan rencana tiba-tiba ada saja hambatannya padahal sudah mempersiapkan jauh-jauh hari?
Pernah mengalami?
Kenapa, ya? Apakah karena kita lupa mengatakan Insya Allah atau apa?
Banyak alasan tentunya, salah satu di antara penyebabnya bisa jadi karena kita mengumbar bebas rencana kita sehingga kita terkena ain.

Kapok?

Jika kita punya rencana apa pun itu, lebih baik diam-diam sajalah, kecuali ke pihak yang berkepentingan atau memang perlu tahu untuk membantu kita dalam merealisasikan rencana tersebut. Dengan begitu kita juga bisa menjaga perasaan mereka yang belum atau tidak mampu
Islam itu kan sangat menjaga perasaan orang lain, ya?
Makanya kita dilarang pamer, dilarang gembar gembor, dilarang ini dan itu, tujuannya ya supaya kita tidak menyakiti perasaan mereka yang keadaannya tidak seberuntung kita.
Kadang bingung juga sih mau share apa, takut bikin sedih atau melukai perasaan orang-orang yang belum atau tidak diberikan nikmat yang sama, padahal bisa jadi mereka sangat menginginkan hal itu.
Kurang etis rasanya kalau kita share rencana kita untuk pergi haji ke ruang publik, sementara ada banyak orang tua yang belum mampu untuk pergi ke sana padahal mereka sangat ingin dan sudah menabung sekian lama. 
Kurang etis juga kalau kita share rencana kita untuk menikah dengan pasangan yang ideal sementara di ruang publik banyak orang yang belum menikah dan belum dikaruniai seorang anak padahal mereka sangatlah ingin.
Kurang etis juga kalau kita cerita tentang rencana kita untuk membuka banyak cabang usaha ke orang-orang yang menganggur, berpenghasilan minim, atau bahkan terlilit hutang. Masalahnya, sosmed ini kan isine beragam ya, banyak orang yang tidak seberuntung kita. Jadi daripada menjadikan diri kita sebagai sasaran hasad atau penyakit ain, mending diam-diam ajalah.

Mau nikah di Masjidil Haram, kulineran di Turki, S2 di Zimbabwe, beli kuda poni, jalan-jalan ke Narnia, cicing bae. Gak perlu gembar gembor, usahakan diam-diam aja. Kalau kita beberkan rencana kita tapi realitanya gak kejadian atau gak terlaksana juga kan nantinya kita yang malu sendiri.
Seakan-akan kita itu suka halu, suka berkhayal, suka omong kosong atau omong besar, padahal kan masa depan itu gak ada yang tahu, ya?
Sering kali kita sudah mempersiapkan rencana matang-matang eh semesta tidak mendukung.

Mulai sekarang lebih berhati-hati ajalah dalam menceritakan rencana kita.
Dianggap tidak visioner, tidak punya arah, tidak punya tujuan, bodo amat.
Penilaian orang lain gak penting.