Belakangan, saya berdoa supaya disadarkan dari semua kesalahan saya. Saya juga meminta agar semua hal buruk dari diri saya dan hidup saya dibuang untuk selama-lamanya. Anda tahu apa yang terjadi?
Banyak sekali informasi mengenai NPD yang bersliweran di media sosial. Semakin saya baca, semakin saya takut dengan orang yang mengidap NPD. Saya pun takut terbawa atau mencontoh pola pikir dan perilaku mereka, baik yang overt maupun convert narcissistic. Semua informasi yang saya baca, hanya memperkuat keyakinan saya bahwa saya harus menyudahi segalanya.
Apa yang para ahli dan korban NPD katakan tentang NPD?
Secara sederhana, NPD adalah gangguan kepribadian dimana orang yang mengidapnya merasa lebih penting atau lebih superior dari orang lain, padahal ia tidak memiliki pencapaian apa pun yang berarti. Orang NPD punya ego yang sangat besar, sehingga mudah terluka dan mementingkan diri sendiri secara berlebihan. Ia mudah marah ketika keinginannya tidak terpenuhi. Ia sangat alergi terhadap kritik, penolakan dan kegagalan. Pencapaian orang lain membuatnya merasa cemburu dan tidak nyaman. Ia sombong dan suka meremehkan orang lain. Ia sangat haus perhatian dan gila pujian. Ia butuh validasi secara konstan. Gak peduli sebanyak apa pun supply yang dia punya, gak peduli sebanyak apa pun cinta dan perhatian yang mereka berikan, NPD gak akan puas.
Btw, apa sih ngerinya NPD?
1. NPD hanya melihat pasangannya sebagai supply, alat atau budak yang bisa ia gunakan untuk memuaskan egonya yang setinggi langit. Siapa korban si NPD? Biasanya mereka adalah para empaths atau natural care givers.
2. NPD terkenal sebagai monster yang tidak berperasaan kepada orang lain. Ketika amarah dan kebenciannya memuncak karena egonya tersakiti, ia bisa bersikap sadis dan menghukum orang yang dia anggap bersalah. Salah satu senjata andalannya untuk menyiksa orang lain adalah neglect, silent treatment atau no contact. Dia bisa dengan sengaja mengabaikan pasangannya supaya pasangannya merasa kecil, tidak berharga, tidak penting, tidak dianggap, tidak dipedulikan atau dibuang sambil diam-diam berharap bahwa pasangannya akan mengemis perhatian dan memohon maaf darinya. Ia tega membiarkan pasangannya merasa diabaikan bahkan di saat pasangannya sedang sangat membutuhkannya. Selain digunakan untuk menghukum, neglect juga biasa ia gunakan untuk mengontrol atau menguasai korbannya.
3. NPD tidak merasakan cinta, ia hanya menyukai pelayanan si supply dan tidak ingin kehilangan supply yang bisa memuaskan egonya. Bahkan, hubungan antara dia dan ibunya hanya bersifat transaksional. Bukan kasih sayang yang tulus dan apa adanya.
4. Otak NPD punya kelainan sehingga sulit merasakan empati untuk orang lain. Dia bisa memanipulasi dan memanfaatkan orang lain tanpa merasa berdosa. Bahkan, ia tak segan untuk memakai seks dan ilmu hitam (sihir pengasihan, jampi-jampi pengikat/peluluh hati/penunduk hati/perindu, pelet, susuk dlsb) untuk mengontrol perilaku orang lain supaya tunduk dan bisa dijadikan bonekanya. Ia tidak peduli jika sihirnya itu bisa menggangu konsentrasi dan merusak pekerjaan orang lain karena sibuk memikirkan dia terus-menerus hingga tergila-gila padanya siang malam.
Saya pernah beberapa kali ketika sedang sibuk banget nguber deadline, tiba-tiba otak saya kaya ke-hack, gak bisa berhenti memikirkan seseorang secara intens. Tiba-tiba jantung saya berdebar kencang tak karuan, merasa kangen berat, mikirin hal yang aneh-aneh, merasa bucin (rela ini dan itu) dan mau ketemuan dalam hitungan detik. Saya rasa itu adalah suatu hal yang sangat aneh atau gak wajar. Kok bisa begitu tiba-tiba sih? Wah, ada yang gak beres nih. Karena dalam agama kita dilarang untuk melakukan hal yang aneh-aneh, alhamdulillah, saya selamat sampai sekarang. Mentok-mentok paling cuma PHP-in orang yang ada di dalam pikiran itu, supaya kesel sendiri dan berhenti ganggu saya. Saya gak tahu ya yang saya alami itu apa. Sihir atau bukan, entahlah.
Yang jelas, saya ogah aneh-aneh. Bweee 🤪
Orang lain mungkin bisa aja ngebajak pikiran dan perasaan kita, tapi yang memegang kendali untuk membuat keputusan tetap kita. Kita bisa milih mau gimana. Ikutin pikiran dan perasaan yang random itu atau berpegang teguh pada aturan agama.
5. NPD terkenal sebagai tukang bohong patologis (pathological liar). Dia akan memilih untuk mengalihkan topik, memberi jawaban yang muter-muter, memberi jawaban yang berbelit-belit atau memberi jawaban yang tidak nyambung daripada harus terbuka dan menjawab dengan jujur, jelas dan to the point (straightforward). Jangan pernah mengharapkan keterbukaan, kejujuran, kesetiaan, kehangatan dan ketulusan dari NPD, karena hal-hal tersebut mustahil untuk dia berikan. NPD terbiasa berbohong dan mempercayai kebohongannya sendiri. Dia punya segudang rahasia busuk yang dia simpan sendiri di balik topeng sosial yang dia kenakan. Dia tidak suka dan tidak mau siapa pun untuk mengetahuinya.
6. NPD hanya mau menang sendiri dan bersikap defensif. Merasa sangat keberatan untuk mengakui kekurangan, kesalahan dan meminta maaf.
7. NPD adalah penyakit mental yang kompleks dan sulit diobati. Berdasarkan kesaksian para korban yang menjadi pasangannya, walaupun sudah puluhan tahun, si pengidap NPD tak kunjung berubah. Jadi, jangan sok pahlawan atau bertahan karena potensi perubahan yang nyaris mustahil, kecuali kita siap menderita atau ngebatin seumur hidup.
8. Semakin tua, NPD bisa semakin parah untuk membuktikan bahwa dirinya masih memiliki kontrol.
9. NPD sangat mudah untuk membuang orang dan mencari pengganti yang bisa memberikan keuntungan yang lebih baik sebagai supply untuk memenuhi egonya, seakan-akan dia tidak pernah mengenal yang dulu.
10. Hubungan dengan NPD tidak akan pernah seimbang dan sehat, karena mereka tidak peduli dengan konsep mutual. Ia mau dipahami, namun tidak mau memahami. Mau yang setia, namun tidak mau setia. Ketika menjalin hubungan dengan orang lain, biasanya NPD tetap membuka pintu bagi yang lain dan menggantungkan beberapa cadangan supply dengan teknik breadcrumbing atau confusion sehingga saat dirinya putus dengan si A, dia bisa lanjut dengan si B, C atau D.
11. NPD akan selalu memilih ego ketimbang menjaga perasaan pasangan dan mempertahankan hubungannya. Berdasarkan pengalaman para supply-nya, NPD tidak akan mau meminta maaf duluan. Ia lebih rela kehilangan pasangannya dan membiarkan hubungannya hancur berantakan. Setelah itu, ia akan mencari supply baru yang lebih menguntungkan dengan mudahnya. Akan tetapi jika supply-nya ini grade A dan sangat berguna untuknya, dia bisa melakukan apa pun asal bisa mempertahankannya demi keuntungan jangka panjang.
12. NPD tidak tertarik dengan konsep partnership, ia hanya mau dilayani, dituruti, dikagumi, dipuji-puji dan menjadi yang dominan dalam hubungan. Ia benci pasangan yang tidak mau mengikuti kemauannya. Ia mau pasangan yang bisa menerima, nurut dan tidak pernah protes, walaupun tingkahnya gila dan kurang ajar. Parahnya, NPD ini orangnya sangat pendendam.
13. Karakter NPD sangat lemah terhadap cobaan dan godaan, sehingga tidak bisa mempertahankan fokus untuk jangka panjang, tidak dapat dipercaya, tidak dapat diandalkan dan tidak bisa memberikan keamanan, kenyamanan dan kedamaian.
Sebenarnya masih banyak sekali kengerian yang bisa dilakukan oleh si pengidap NPD ini. Banyak yang membagikan bagaimana cara untuk menyiksa NPD. Akan tetapi, alih-alih balas dendam, kenapa kita tidak mendoakannya supaya bertobat dan fokus untuk melanjutkan hidup kita saja? Toh, NPD itu semakin dipikirin atau diladenin cuma akan bikin cape aja. Cuma buang waktu dan energi.
Ambil pelajarannya aja, jangan sampe kita menjadi seperti dia. Gimana sih caranya supaya kita tidak menjadi seperti dia? Tinggal lakuin aja kebalikan dari apa yang dia lakuin. Pake efek cermin, dia kiri, kita kanan.
1. Fokus pada ridho Allah, bukan ridho manusia. Kalau kita gantungin kebahagiaan kita pada selainNya, kita gak akan pernah merasa cukup.
2. Jadilah orang beriman. Kalau kita beriman, kita bakal jujur dan lurus-lurus aja jadi orang. Gak mungkin berani bohong atau berani berbuat dosa walaupun sedang sendirian. Kalau kita beriman, kita bakal merasa bahwa kesaksianNya aja sudah cukup, kita gak bakal suka pamer/ria di hadapan manusia supaya dapat pengakuan dan pujian.
3. Banyak bersyukur, jangan serakah. Jangan rusak jodoh orang lain.
4. Sering-seringlah berefleksi atau introspeksi diri agar kita tahu kesalahan sendiri dan bisa memperbaikinya. Gak playing victim terus.
5.Kesampingkan ego. Jangan melukai perasaan orang lain dan menghancurkan hubungan dengan orang lain demi memuaskan ego semata.
6. Muliakanlah sesama sesuai dengan ajaran agama. Jangan memandang dan memperlakukan orang lain layaknya barang. Jangan pernah menyakiti orang lain dengan sengaja.
7. Terus perbaiki diri. Jangan alergi kritik.
8. Belajar untuk memaafkan orang lain. Jangan menjadi pendendam yang suka menghukum orang lain dengan sengaja mengacuhkan atau mendiamkan.
9. Jadilah orang yang bertanggungjawab dan berani berkomitmen.
10. Hindari sikap manipulatif. Ingat, dari tanah kembali ke tanah. Kita satu, hidup seperti roda. Kita akan menuai apa yang kita tabur.
11. Sering-seringlah berbuat baik dan berbagi agar hati kita merasa bahagia.
12. Jangan iri pada nikmat yang Tuhan berikan pada orang lain, fokuslah untuk memperbaiki diri kita sendiri dan menciptakan kebahagiaan kita sendiri. Sering-seringlah mendoakan kebaikan bagi orang lain supaya kita tidak menjadi seorang pendengki.
13. Berbuat baiklah kepada orang yang dzolim kepada kita supaya kita tidak menjadi seorang pendendam. Misalnya, dengan mendoakan mereka atau memberikan mereka hal-hal yang berguna.