Tuesday, 15 April 2025

Jangan Mudah Terhasut Medsos

Sudah lama sekali saya gak buka TikTok. Entah terakhir tahun berapa.

Sekali liat posting galau, eh yang lewat itu mulu. Banyak yang patah hati, galau, gila sendiri, mencoba sembuh, sudah berdamai dengan diri sendiri. Macem-macemlah.

Temen-temen, saran saya, kalau ada masalah sama pasangan itu coba dikomunikasikan langsung sama pasangan deh. Berdua aja. Jangan libatkan siapa pun. Jangan pake perantara. Jangan dengerin orang-orang asing yang kalian lihat di media sosial manapun termasuk TikTok.

Seseorang pernah berkata, "Sering kali kita berburuk sangka, lalu terjebak dalam masalah yang sebenarnya tak perlu ada."

Masa lebih percaya kata-kata orang-orang asing daripada pasangan sendiri sih? 😅
Ngapain kita jalin hubungan sama seseorang kalau kita lebih dengerin dan lebih percaya sama omongan orang lain ketimbang dia? Aneh.

Masih ingat kisah Banyuwangi? Ya, gara-gara kehasut omongan orang, si cowo jadi mau ngebunuh istrinya sendiri. Daripada dibunuh, istrinya milih bunuh diri. Begitu istrinya mati dan terbukti gak bersalah, suaminya baru nyesel dan jadi gila.

Berkomunikasi langsung itu jauh lebih baik daripada berprasangka dan nyimpulin sendiri. Karena pada kenyataannya, manusia itu unik. Gak bisa digeneralisir. Kalau a, belum tentu b. Kalau b, belum tentu a. 

"Fakta cewek" dan "fakta cowok" itu pun hanyalah hasil observasi dari segelintir individu dengan latar belakang tertentu.

Kita gak bisa ngatur orang mau ngomong apa, tapi kita bisa ngatur respon kita terhadapnya.
Sebagai orang yang kritis, gak seharusnya kita gampang kebawa emosi dan dibuat overthinking oleh post-post galau yang kita temukan di sosial media.
Walaupun penuturnya terkenal, diksinya bagus, jalinan katanya indah, gambarnya dalem dan lagunya mendukung. Walaupun likes, repost, share, subscribers dan viewsnya banyak--jangan mudah terpengaruh. Hari gini, semua itu bisa diakalin atau dibeli. Banyak dukungan tapi palsu, gak tulus dari hati. Cuma sekedar transaksi bisnis atau transaksi sosial yang sifatnya simbiosis mutualisme aja.

Saya sendiri bisa ngebantah 80% apa yang disebut sebagai fakta perempuan di medsos, misal?

Post 1: "Perempuan selalu megang hp, kalau dia beneran suka, pasti dia excited buat kontak kamu dan menjadikan kamu prioritasnya."
Kenyataan: Gak semua perempuan begitu. Gak semua perempuan sibuk sama hp-nya seakan-akan gak punya kehidupan dan kerjaan di dunia nyata. Saya sendiri gak selalu megang hp. Dalam Islam, kita juga diminta untuk membatasi interaksi sama lawan jenis yang kita suka. Kalau gak penting ya gak usah. Malah, akan lebih baik kalau kita saling menjauh atau saling block daripada pacaran ketika perasaan kita sudah mulai sulit untuk dikendalikan. Lebih baik jaga jarak aman daripada ngomongin atau ngelakuin hal yang enak-enak tapi haram. Mending sibukin diri dengan olahraga, belajar, kerja dan networking. Komunikasi secara intensnya nanti, buat ngurusin pernikahan aja. Kalau mau gombal-gombalan, ngomongin topik dari A-Z di luar pernikahan, having fun bareng, nanti aja setelah nikah.

Jangan mau dikerjain sama iblis Al-A'war. Orang yang beneran cinta sama kita, gak mungkin mau ngajak dan diajak pacaran. Ngajaknya nikah, sesuai perintah Allah dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Ngajak nikah, artinya dia berani bersumpah di hadapan Tuhan seluruh alam dan umat manusia untuk menjaga orang yang dicintainya dengan hukum yang jelas. Dia rela dibakar di neraka jahanam seandainya dia melanggar sumpahnya. Bukan karena nafsu semata. Kalau mau muasin nafsu syahwat doang, sendiri atau sama siapa pun juga bisa, kapan pun dan di mana pun itu. Gak harus nikah. Bisa PMO, BO, atau pacaran. Nah, biasanya orang pada milih pacaran nih karena lebih aman dan lebih murah daripada BO, bisa kapan pun dan dimana pun. Apalagi kalau pasangannya udah berhasil dibuat bucin sama dia. Gak perlu effort, gak perlu minta, gak perlu ngode, orang bisa ngasih segalanya yang dia mau.


Jangan pernah mikir untuk muasin nafsu syahwat di luar pernikahan ya teman-teman, apalai sampe menodai orang lain, karena dampaknya bisa sangat buruk bagi dunia dan akhirat kita. 
Ada 10 golongan yang paling celaka ketika dibangkitkan di Padang Mahsyar nanti, salah satunya adalah para pelaku maksiat yang hidup dengan mengikuti nafsu syahwat. Nauzubillah min dzalik. Sumber: NU online.


Post 2: "Cewek yang menunjukkan kekurangannya berarti meminta kamu menjauh."
Kenyataan: Gak juga. Kalau kita jujur, artinya kita sudah berdamai dengan diri sendiri dan menghargai hak orang lain untuk mendapatkan kejujuran dari kita. Kalau dia mau pergi setelah mengetahui hal yang sebenarnya, terserah. Menjadi palsu atau menyembunyikan kejujuran supaya tetap dipertahankan atau disukai orang lain itu gak banget.

Post 3: "Bagi cewek, satu-satunya dunianya adalah cowoknya. Sementara cowok punya banyak dunia, seperti teman-teman, hobi dlsb."
Kenyataan: Gak semua perempuan mau dikuasai oleh perasaannya sendiri dan menjadi bucin. Sejak dulu, isi otak saya gak cuma cowok, tapi banyak hal lain yang menurut saya sangat menarik dan juga berguna. Saya punya banyak ketertarikan, hobi dan aktivitas yang seru di dunia nyata. I also having fun with my friends, coworkers and family. Hidup ini gak melulu soal cinta-cintaan. Sudah bukan anak SD yang baru puber.

Ngeladenin orang anxious yang punya trust issue dan maunya dibucinin terus itu melelahkan. Orang fokus kerja sampe lembur aja dikiranya chat atau ngelirik yang lain, terus sakit hati sama pikiran negatifnya sendiri. Padahal kan gak semua orang mau hp, isi otak dan hatinya berisik kaya pasar. 1 orang aja udah ribet, ngapain 2 atau lebih. Makanya kerja keras, biar paham bahwa orang bisa sibuk banget terutama di jam kerja. Kerja keras biar gak nganggur banget dan gak punya waktu buat suujon. Jangan suka bohong atau ngibul juga supaya gak nganggep orang lain pun pasti pembohong. At least jangan pake ukuran diri sendirilah buat nge-judge orang lain. Gak semua orang itu berpikir dan merasa seperti kita. Gak semua orang itu punya cara kerja dan tingkah laku seperti kita. Kalau kita suka bohong, orang lain belum tentu. Kalau kita mata keranjang, orang lain belum tentu. Kalau kita suka mainin perasaan orang lain, orang lain belum tentu.


Sorry to say nih ya, cuma orang kurang kerjaan aja yang sukanya tebar pesona, lirik sana sini, ladenin sana sini, punya banyak cadangan, insecure sendiri takut pasangannya kayak dia terus bikin-bikin jealous supaya pasangannya merasa takut ninggalin/kehilangan. Kalau kita sibuk, punya sense of direction, punya sense of urgency dan deadline yang jelas, kita gak bakal ada waktu buat ngelakuin atau ngeladenin hal-hal semacam ini lagi. Mending fokus membangun masa depan yang mapan dan memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat luas sama-sama sebelum kita menjadi semakin keriput, semakin beruban, semakin lemah, gampang lupa, gampang capek dan penyakitan. We can't stop aging, Dude. We can't. We just can slow it down.

Post 4: "Cewek kalau salah pasti over explaining."
Kenyataan: Kadang, orang rela over explaining buat meluruskan kesalahpahaman biar semuanya jelas dan gak ada drama akibat salah paham lagi. Emang mau ngedrama terus-terusan? Gak, kan? Kalau gak, makanya kelarin. Kalau akar permasalahan dari sebuah hubungan adalah kesalahpahaman, ya lurusin biar kita gak ngulang-ngulang drama yang sama seperti keledai. Orang kalau mau explain sesuatu itu, tandanya dia peduli dengan perasaan orang yang dia anggap penting. Dia mau kasih clarity, security dan comfort ke orang itu. Kalau dia gak peduli, dia bakal cuek aja. Cuma, yang sering terjadi adalah, ketika orang ngasih over explanation, dia bakal dikira ngibul atau cuma bikin-bikin alasan aja buat bela diri. Jadi, gak perlulah kita kasih penjelasan panjang lebar ke orang lain yang pada dasarnya hanya ingin mempercayai persepsinya sendiri. Gak guna. Buang waktu, buang energi.

Bukan cuma fakta cewek, banyak juga fakta cowok yang menurut saya tidak sesuai dengan orang-orang yang saya kenal.

Intinya kita harus kritislah dalam bermedia sosial. Jangan asal telen dan langsung baper. Someone said, "Only fools trust everyone without judging them. Wise people judge before trusting others."

Komunikasi terbaik adalah ketemuan langsung, komunikasi terburuk adalah tidak adanya komunikasi. Sibuk berprasangka sendiri, nafsirin sendiri, nyimpulin sendiri, sakit hati sendiri. Layaknya autis yang hidup di dunianya sendiri. 

Akhir kata, saya mau mengutip untaian kata-kata mutiara yang saya temukan di internet. "Without communication, there is no relationship. Without trust, there's no reason to continue. No relationship can prosper without communication. And you can't be the only one communicating."