Sunday, 27 April 2025

Jangan Selfish, Jadilah Pebisnis Walaupun Sudah Financial Independent

Suatu hari, ada lelaki botak yang mengatakan bahwa kita tidak boleh menyia-nyiakan bakat kita supaya kita bisa mempertanggungjawabkannya di akhirat kelak. Dia juga mengingatkan supaya kita jangan kepedean bakal masuk surga kalau bekal kita aja masih sedikit. 

Aww, berasa kegampar gak tuh?

Di lain waktu, tidak ada angin, tidak ada hujan, seorang kepala sekolah yang bercincin berlian tiba-tiba mengatakan kepada saya bahwa saya harus kaya. Orang Islam harus kaya, katanya.

Beberapa waktu lalu, saya pun baca-baca lagi soal horoskop Cina. Di situ katanya karakter dan bakat saya cocok jadi pengusaha sukses yang tentu saja kaya raya. 

Wah, apakah ini adalah pesan semesta bahwa saya harus fokus menjadi pengusaha yang kaya raya?


Akan tetapi, di situ saya dibilang agak serakah. 

Kalau pengertian serakah di situ adalah mempunyai banyak sumber penghasilan, saya rasa itu bagus-bagus aja.
Bukannya kita memang perlu diversifikasi income, ya?
Ngandelin satu sumur doang kan rawan, apalagi cuma ngandelin usaha dalam negri yang bayarannya rupiah. Kena pukul inflasi bisa langsung koit.

Saya sendiri pernah nulis bahwa memiliki banyak harta itu bagus, supaya kita bisa menolong banyak orang terutama diri sendiri dan keluarga kita di masa depan. Ini post-nya.

Saya berkali-kali menekankan bahwa punya banyak harta itu gak salah, selama kita zuhud.
Selama kita meletakkannya di tangan, bukan di hati.
Selama kita meniatkan dan menggunakannya di jalan Allah.
Selama kita menempatkannya sebagai alat, bukan tujuan.


Yang salah itu adalah ketika kita punya banyak harta tapi kita gak amanah, bukannya itu harta kita pake di jalan Allah malah kita pake di jalan iblis buat muasin ego pribadi. 
Yang begini gak boleh, ini selfish namanya. Nauzubillah min dzalik. Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik.


Kalau kita punya empati ya, kita bakal kerja keras banget buat bantu diri sendiri dan sesama (fakir miskin, Palestina, daerah tertinggal dll) sesuai perintah Allah. Bukannya malah menyia-nyiakan kemampuan dan kesempatan yang diberikan olehNya. Saya sih mau banget masuk Surga Firdaus lewat pintu sedekah. Gak mau jadi orang kere atau orang selfish atau kombinasi keduanya.

Buat kalian semua yang mikir atau bilang bahwa kalian bisa kaya banget asal mau, ayo buktikan. Jangan sia-siakan kemampuan kalian supaya kalian bisa lolos hisab dengan selamat nantinya. Pake kekayaan kalian untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih aman, lebih damai dan lebih indah untuk semua orang. Jangan hanya berkhayal atau sesumbar aja. Kalau sekedar kata bukan aksi nyata, anak TK juga bisa.

Kalau kita memang cinta padaNya, hal itu harus bisa kita tunjukkan lewat aksi nyata. Gak cuma omong kosong atau sekedar merasa. Rasa tanpa bukti nyata itu cuma ilusi belaka. Cinta kalian palsu, fake. Kalau kita cinta padaNya, kita harus bisa menjadi perpanjangan tanganNya, mencintai dan melayani semua makhlukNya dengan tulus.

Buanglah mental dan karakter miskin yang gak ada bagus-bagusnya itu jauh-jauh. 
Uang dan kekuasaan itu gak jahat. 
Nilai jahat itu gak inheren, gak melekat pada si objek.
Sifat keduanya itu netral, yang memberi nilai adalah kita.
Keduanya baik, asal niat dan cara pakenya baik.

Buat kalian yang otaknya jahat, masih miskin dan powerless aja niatnya udah gak bener, (misal, kalau kaya atau punya kuasa akan zina sama banyak orang atau melakukan dosa-dosa lainnya), semoga kalian tetap miskin dan payah selamanya. 
Semoga semua orang selfish yang isi hati dan pikirannya gelap, hati nuraninya mati, tetap miskin dan gak punya power untuk selama-lamanya. 
Termasuk semua orang yang bisa-bisanya mikir bahwa lebih baik menyakiti daripada disakiti atau kalau kaya jadi nakal itu wajar. Itu pemikiran konyol sih, pemikiran setan yang bisa membuat seseorang menjadi monster hidup. 2025 sudah saatnya kita mematahkan pikiran-pikiran konyol yang menjadi sumber kerusakan moral dan petaka di tengah masyarakat seperti itu.
Biar yang kaya dan punya kuasa para hamba Tuhan yang beriman dan amanah aja, bukan iblis yang gak punya otak dan gak punya hati.

Dalam Islam sendiri, orang yang paling tinggi derajatnya justru adalah mereka yang berilmu, banyak harta, dan menggunakan semua itu untuk bantu banyak orang. Saya pernah tulis itu di sini

Nah, barusan saya denger shorts mantan presiden direktur BCA Jahja Setiaatmadja. Saya setuju banget nih sama kata-kata beliau. Bahwa, walaupun sudah financial independent, kita sebaiknya tetap mengembangkan usaha untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja dan mengurangi pengangguran. Buka usaha lagi dan lagi bukan berarti bahwa kita serakah, akan tetapi kita punya hati untuk membantu sebanyak mungkin orang untuk menyambung hidupnya dan keluarganya.

Di situ dia bilang gini:
"Mohon maaf ya, sudah dipublish jumlah saham saya di BCA ada berapa gitu ya. 34 Juta boleh itung dah itu ada ratus M gitu ya. Kalau mau financial independent wah saya dari dulu udah independent. Nikmatin aja dari bunga, dari SBN udah cukup gitu kan. Tapi NO, itu tidak wise. Anda selfish! Jujur aja nih. Sorry yang beraliran fire itu Anda adalah manusia-manusia selfish. Sorry ya, sorry ya. Saya cerita karena ada. Karena Anda hanya memimpikan individu. Coba kita lihat pengusaha-pengusaha besar, kalau mau retired sudah dari dulu mereka retired. Mereka terus berbisnis mereka dapat dividen. Kalau mau dibilang dapat naik first class mau makan yang paling enak, itu nggak usah jadi konglomerat. Itu Anda orang kaya pun udah bisa gitu. 

Jadi buat mereka tuh that's enough, tetapi mereka tetap berbisnis untuk apa?
Create employment. Mereka bikin pabrik, mereka bikin tambang, mereka bikin usaha-usaha lain itu untuk create employment. Di negara kita ini perlu employment untuk menciptakan buying power tadi. Kalau Anda mau membantu Indonesia, negara kita, Anda nasionalis, Anda akan berusaha. Anda sudah berkecukupan, bukan retired, Anda berbisnis, Anda create employment. Anda hire orang, Anda membantu, berapa ratus, berapa ribu atau berapa puluh minimal orang untuk makan. Karena kita masih negara yang belum GDP atau GNP per kapita kalau udah 50 ribu, forget it. Kita baru 4-5 ribu, masih kurang. Itu pun averaging, kan? Jadi yang masih di bawah itu banyak. 

Kalau Anda tergugah untuk menjadi nasionalis bukan hanya pada saat kemerdekaan, Anda bisa menjadi nasionalis. Tapi saat ini Anda justru kalau sudah merasa independent, bukan untuk retired. Untuk coba terus, coba hire orang, kasih makan orang, Anda betul-betul nasionalis sejati. Ya itu untuk yang fire tadi."

Akhir kata, saya ingin menutup post kali ini dengan mengutip kata-kata mutiara dari Boethius, "A man content to go to heaven alone will never go to heaven."

Saturday, 26 April 2025

Cuci Gudang Besar-besaran

Saya sedang suka bersih-bersih. Semua hal lama yang sudah usang, rusak dan gak berguna saya buang semua. Gak ada kata sayang.
Daripada merawat kenangan, saat ini, saya lebih tertarik untuk meyongsong masa depan.

Ruangan yang bersih dan leluasa itu jelas lebih nyaman dan lebih sehat daripada ruangan yang penuh sesak dengan rongsok yang sejak dulu kita simpan dan sayang-sayang.

Ini bukan hanya soal hati dan pikiran, tapi soal segalanya. 

Setelah ruangan saya bersih dan leluasa, tentu saja saya akan lebih selektif dalam memilih mana yang akan mengisi ruangan saya lagi. Kalau gak penting-penting amat, gak awet atau cepat rusak, mending gak usah deh. Mau hidup lebih simpel. Mau hidup lebih hemat. Hemat uang, hemat energi, hemat waktu. Mau hidup lebih fokus pada hal yang esensial, berguna, bermutu, bermakna dan durable aja. 

Yah begitulah hidup, kita harus seperti ular yang terus memperbaharui diri tanpa kehilangan jati diri.

Well, hanya dengan membuang yang lama, kita bisa mengosongkan ruang untuk menerima yang baru.

Halo kehidupan yang baru, aku siap menyambutmu.
Kamu bukanlah pelarian.
Kamu bukanlah alat untuk balas dendam.
Aku sudah berdamai dengan segalanya dan telah mempersiapkan ruang kosong yang bersih, lega, sehat dan nyaman untuk menyambut kedatanganmu dengan suka cita.

Friday, 25 April 2025

A Post About NPD

Belakangan, saya berdoa supaya disadarkan dari semua kesalahan saya. Saya juga meminta agar semua hal buruk dari diri saya dan hidup saya dibuang untuk selama-lamanya. Anda tahu apa yang terjadi?

Banyak sekali informasi mengenai NPD yang bersliweran di media sosial. Semakin saya baca, semakin saya takut dengan orang yang mengidap NPD. Saya pun takut terbawa atau mencontoh pola pikir dan perilaku mereka, baik yang overt maupun convert narcissistic. Semua informasi yang saya baca, hanya memperkuat keyakinan saya bahwa saya harus menyudahi segalanya.

Apa yang para ahli dan korban NPD katakan tentang NPD?

Secara sederhana, NPD adalah gangguan kepribadian dimana orang yang mengidapnya merasa lebih penting atau lebih superior dari orang lain, padahal ia tidak memiliki pencapaian apa pun yang berarti. Orang NPD punya ego yang sangat besar, sehingga mudah terluka dan mementingkan diri sendiri secara berlebihan. Ia mudah marah ketika keinginannya tidak terpenuhi. Ia sangat alergi terhadap kritik, penolakan dan kegagalan. Pencapaian orang lain membuatnya merasa cemburu dan tidak nyaman. Ia sombong dan suka meremehkan orang lain. Ia sangat haus perhatian dan gila pujian. Ia butuh validasi secara konstan. Gak peduli sebanyak apa pun supply yang dia punya, gak peduli sebanyak apa pun cinta dan perhatian yang mereka berikan, NPD gak akan puas. 

Btw, apa sih ngerinya NPD?

1. NPD hanya melihat pasangannya sebagai supply, alat atau budak yang bisa ia gunakan untuk memuaskan egonya yang setinggi langit. Siapa korban si NPD? Biasanya mereka adalah para empaths atau natural care givers.



Mungkin quote ini ada benarnya 😃


2. NPD terkenal sebagai monster yang tidak berperasaan kepada orang lain. Ketika amarah dan kebenciannya memuncak karena egonya tersakiti, ia bisa bersikap sadis dan menghukum orang yang dia anggap bersalah. Salah satu senjata andalannya untuk menyiksa orang lain adalah neglect, silent treatment atau no contact. Dia bisa dengan sengaja mengabaikan pasangannya supaya pasangannya merasa kecil, tidak berharga, tidak penting, tidak dianggap, tidak dipedulikan atau dibuang sambil diam-diam berharap bahwa pasangannya akan mengemis perhatian dan memohon maaf darinya. Ia tega membiarkan pasangannya merasa diabaikan bahkan di saat pasangannya sedang sangat membutuhkannya. Selain digunakan untuk menghukum, neglect juga biasa ia gunakan untuk mengontrol atau menguasai korbannya.




3. NPD tidak merasakan cinta, ia hanya menyukai pelayanan si supply dan tidak ingin kehilangan supply yang bisa memuaskan egonya. Bahkan, hubungan antara dia dan ibunya hanya bersifat transaksional. Bukan kasih sayang yang tulus dan apa adanya.

4. Otak NPD punya kelainan sehingga sulit merasakan empati untuk orang lain. Dia bisa memanipulasi dan memanfaatkan orang lain tanpa merasa berdosa. Bahkan, ia tak segan untuk memakai seks dan ilmu hitam (sihir pengasihan, jampi-jampi pengikat/peluluh hati/penunduk hati/perindu, pelet, susuk dlsb) untuk mengontrol perilaku orang lain supaya tunduk dan bisa dijadikan bonekanya. Ia tidak peduli jika sihirnya itu bisa menggangu konsentrasi dan merusak pekerjaan orang lain karena sibuk memikirkan dia terus-menerus hingga tergila-gila padanya siang malam.

Saya pernah beberapa kali ketika sedang sibuk banget nguber deadline, tiba-tiba otak saya kaya ke-hack, gak bisa berhenti memikirkan seseorang secara intens. Tiba-tiba jantung saya berdebar kencang tak karuan, merasa kangen berat, mikirin hal yang aneh-aneh, merasa bucin (rela ini dan itu) dan mau ketemuan dalam hitungan detik. Saya rasa itu adalah suatu hal yang sangat aneh atau gak wajar. Kok bisa begitu tiba-tiba sih? Wah, ada yang gak beres nih. Karena dalam agama kita dilarang untuk melakukan hal yang aneh-aneh, alhamdulillah, saya selamat sampai sekarang. Mentok-mentok paling cuma PHP-in orang yang ada di dalam pikiran itu, supaya kesel sendiri dan berhenti ganggu saya. Saya gak tahu ya yang saya alami itu apa. Sihir atau bukan, entahlah.

Yang jelas, saya ogah aneh-aneh. Bweee ðŸĪŠ

Orang lain mungkin bisa aja ngebajak pikiran dan perasaan kita, tapi yang memegang kendali untuk membuat keputusan tetap kita. Kita bisa milih mau gimana. Ikutin pikiran dan perasaan yang random itu atau berpegang teguh pada aturan agama.

5. NPD terkenal sebagai tukang bohong patologis (pathological liar). Dia akan memilih untuk mengalihkan topik, memberi jawaban yang muter-muter, memberi jawaban yang berbelit-belit atau memberi jawaban yang tidak nyambung daripada harus terbuka dan menjawab dengan jujur, jelas dan to the point (straightforward). Jangan pernah mengharapkan keterbukaan, kejujuran, kesetiaan, kehangatan dan ketulusan dari NPD, karena hal-hal tersebut mustahil untuk dia berikan. NPD terbiasa berbohong dan mempercayai kebohongannya sendiri. Dia punya segudang rahasia busuk yang dia simpan sendiri di balik topeng sosial yang dia kenakan. Dia tidak suka dan tidak mau siapa pun untuk mengetahuinya.




6. NPD hanya mau menang sendiri dan bersikap defensif. Merasa sangat keberatan untuk mengakui kekurangan, kesalahan dan meminta maaf. 

7. NPD adalah penyakit mental yang kompleks dan sulit diobati. Berdasarkan kesaksian para korban yang menjadi pasangannya, walaupun sudah puluhan tahun, si pengidap NPD tak kunjung berubah. Jadi, jangan sok pahlawan atau bertahan karena potensi perubahan yang nyaris mustahil, kecuali kita siap menderita atau ngebatin seumur hidup.



8. Semakin tua, NPD bisa semakin parah untuk membuktikan bahwa dirinya masih memiliki kontrol.

9. NPD sangat mudah untuk membuang orang dan mencari pengganti yang bisa memberikan keuntungan yang lebih baik sebagai supply untuk memenuhi egonya, seakan-akan dia tidak pernah mengenal yang dulu.

10. Hubungan dengan NPD tidak akan pernah seimbang dan sehat, karena mereka tidak peduli dengan konsep mutual. Ia mau dipahami, namun tidak mau memahami. Mau yang setia, namun tidak mau setia. Ketika menjalin hubungan dengan orang lain, biasanya NPD tetap membuka pintu bagi yang lain dan menggantungkan beberapa cadangan supply dengan teknik breadcrumbing atau confusion sehingga saat dirinya putus dengan si A, dia bisa lanjut dengan si B, C atau D.




11. NPD akan selalu memilih ego ketimbang menjaga perasaan pasangan dan mempertahankan hubungannya. Berdasarkan pengalaman para supply-nya, NPD tidak akan mau meminta maaf duluan. Ia lebih rela kehilangan pasangannya dan membiarkan hubungannya hancur berantakan. Setelah itu, ia akan mencari supply baru yang lebih menguntungkan dengan mudahnya. Akan tetapi jika supply-nya ini grade A dan sangat berguna untuknya, dia bisa melakukan apa pun asal bisa mempertahankannya demi keuntungan jangka panjang.



12. NPD tidak tertarik dengan konsep partnership, ia hanya mau dilayani, dituruti, dikagumi, dipuji-puji dan menjadi yang dominan dalam hubungan. Ia benci pasangan yang tidak mau mengikuti kemauannya. Ia mau pasangan yang bisa menerima, nurut dan tidak pernah protes, walaupun tingkahnya gila dan kurang ajar. Parahnya, NPD ini orangnya sangat pendendam.



13. Karakter NPD sangat lemah terhadap cobaan dan godaan, sehingga tidak bisa mempertahankan fokus untuk jangka panjang, tidak dapat dipercaya, tidak dapat diandalkan dan tidak bisa memberikan keamanan, kenyamanan dan kedamaian.



14. NPD hanya memikirkan untung rugi. Ia menikah bukan karena cinta, tapi kerena mau mencari keuntungan seperti mendapatkan donatur/servant/unpaid labor. Dia tidak mau melepaskan bukan karena cinta, tapi karena pasangannya ini berguna untuk menunjang status, ngurusin hidupnya atau menuhin nafsunya (bisa bersih-bersih, masak, nyuci, nyetrika, menuhin nafsunya, ngasih anak dll). Biasanya, dia bakal punya hubungan gelap atau rahasia tanpa komitmen sama orang lain di luar pernikahannya. Entah itu yang masih single atau pasangan orang lain. Sebagai orang yang minim tanggung jawab, NPD paling suka punya hubungan tanpa status karena mereka bisa bersenang-senang tanpa beban atau merasa tertekan. Bisa mudah untuk gonta-ganti juga tanpa resiko.

Sebenarnya masih banyak sekali kengerian yang bisa dilakukan oleh si pengidap NPD ini. Banyak yang membagikan bagaimana cara untuk menyiksa NPD. Akan tetapi, alih-alih balas dendam, kenapa kita tidak mendoakannya supaya bertobat dan fokus untuk melanjutkan hidup kita saja? Toh, NPD itu semakin dipikirin atau diladenin cuma akan bikin cape aja. Cuma buang waktu dan energi.

Ambil pelajarannya aja, jangan sampe kita menjadi seperti dia. Gimana sih caranya supaya kita tidak menjadi seperti dia? Tinggal lakuin aja kebalikan dari apa yang dia lakuin. Pake efek cermin, dia kiri, kita kanan.

1. Fokus pada ridho Allah, bukan ridho manusia. Kalau kita gantungin kebahagiaan kita pada selainNya, kita gak akan pernah merasa cukup.

2. Jadilah orang beriman. Kalau kita beriman, kita bakal jujur dan lurus-lurus aja jadi orang. Gak mungkin berani bohong atau berani berbuat dosa walaupun sedang sendirian. Kalau kita beriman, kita bakal merasa bahwa kesaksianNya aja sudah cukup, kita gak bakal suka pamer/ria di hadapan manusia supaya dapat pengakuan dan pujian.

3. Banyak bersyukur, jangan serakah. Jangan rusak jodoh orang lain.

4. Sering-seringlah berefleksi atau introspeksi diri agar kita tahu kesalahan sendiri dan bisa memperbaikinya. Gak playing victim terus.

5.Kesampingkan ego. Jangan melukai perasaan orang lain dan menghancurkan hubungan dengan orang lain demi memuaskan ego semata.

6. Muliakanlah sesama sesuai dengan ajaran agama. Jangan memandang dan memperlakukan orang lain layaknya barang. Jangan pernah menyakiti orang lain dengan sengaja.

7. Terus perbaiki diri. Jangan alergi kritik.

8. Belajar untuk memaafkan orang lain. Jangan menjadi pendendam yang suka menghukum orang lain dengan sengaja mengacuhkan atau mendiamkan.

9. Jadilah orang yang bertanggungjawab dan berani berkomitmen.

10. Hindari sikap manipulatif. Ingat, dari tanah kembali ke tanah. Kita satu, hidup seperti roda. Kita akan menuai apa yang kita tabur.

11. Sering-seringlah berbuat baik dan berbagi agar hati kita merasa bahagia.

12. Jangan iri pada nikmat yang Tuhan berikan pada orang lain, fokuslah untuk memperbaiki diri kita sendiri dan menciptakan kebahagiaan kita sendiri. Sering-seringlah mendoakan kebaikan bagi orang lain supaya kita tidak menjadi seorang pendengki.

13. Berbuat baiklah kepada orang yang dzolim kepada kita supaya kita tidak menjadi seorang pendendam. Misalnya, dengan mendoakan mereka atau memberikan mereka hal-hal yang berguna.

Thursday, 24 April 2025

Buat apa cakep tapi...

Beberapa tahun lalu, saya pernah baca blog orang yang kocak, namanya Fifik, anak Geo UI seangkatan sama abang saya.

Walaupun receh abis, dia bisa serius juga. Saya inget dulu dia pernah bilang, "Buat apa cakep tapi bukan punya kita?"

Kalau dipikir-pikir, iya juga.

Orang cakep banyak, bertebaran di mana-mana. Apalagi hari gini, fasilitasnya mendukung banget. Produk skincare, dokter kulit, tempat gym, makanan sehat serta outfit yang kece-kece dan terjangkau makin menjamur.

Yang atletis, yang jenius, yang asik, yang masih muda, yang belum pernah pacaran, yang punya usaha, yang sudah mapan, spek apa pun itu pasti nemu aja kalau kita mau. Saya aja pas buka TikTok dan Facebook setelah sekian lama vakum ya, itu cowok cakep buanyak banget. Mana pola pikir dan pola hidupnya oke-oke. Banyaklah yang high value dan sangat visioner padahal usianya masih 20-an.

Asal kita mau buka mata dan buka hati, pilihan terbentang luas bro sis.

Akan tetapi, semakin dewasa, kita bakal semakin males untuk ngulang fase dari asing menjadi asing lagi. 
Males banget buat ngulang fase kenalan, ngobrol, jalan, baper, kurang sreg, kenalan baru lagi. Sampe akhirnya kita give up, minta dijodohin aja atau hidup ngalir aja dengan pemikiran bahwa suatu saat nanti juga bakal ketemu yang sejalan. 

Makin tua, orientasi orang itu sudah bukan fisik lagi tapi visi misi. Mau secakep apa pun tapi visi misinya beda, udah males.
Yang kita cari udah bukan rasa deg-degan, terpesona atau penasaran lagi, tapi kecocokan, kedamaian, kenyamanan, kemapanan dan stabilitas.

Makin tua kita juga akan lebih tertarik sama mereka yang tebar ilmu daripada tebar pesona.

Biar gak buang-buang waktu, orang Chinese biasanya pake horoskop China buat nentuin partner yang cocok. So far emang itu bener sih. Saya merasa sangat cocok dengan shio naga, terutama yang zodiaknya Taurus dan Capricorn seperti kata astrologi.

Para shio naga yang saya kenal itu tegas, karismatik, heroik, idealis, sangat setia, berani, periang, optimistik, ambisius, energetic, dermawan, humanis, wah pokoke seru lah, diajak kemana aja dan ngapain aja, gas. Gak banyak drama dan basa-basi juga. Tipikal yang ngasih bukti, bukan janji. Gampang buat dihormati dan dikagumi. Ketika dipuji atau disukain juga gak lebay orangnya. Tetap stay cool dan gak kehilangan jati diri, tetap jadi diri sendiri. Dipuji tak terbang, dihina tak tumbang. Yang saya tahu juga naga itu kalau gak setia ya single terus.

Para taurus dan capricorn juga selera humornya masuk banget sih. Work ethic mereka bagus. Saya suka sama kesabaran, kerja keras dan reputasi mereka. Buat saya sih, zodiak yang paling menarik itu taurus, ya. Para taurus yang saya kenal itu pada lucu, asik, artistik, royal, perhatian, pengertian, ceria, charming dan menyenangkan. Agak gila, dikit. Bikin ngakak mulu. Gokilnya capricorn juga seru. Cuma saking berani dan YOLO-nya kadang sampe malu-maluin 😂🙏ðŸŧ

Intinya, cakep bukanlah segalanya. 
2025 sudah bukan waktunya lagi untuk berorientasi pada fisik, bestie. 

Hati-hati, hari gini banyak orang cakep tapi serem. Alih-alih bikin seneng malah bikin stress.
Cakep tapi males kerja.
Cakep tapi manipulatif.
Cakep tapi NPD.
Cakep tapi psikopat.
Cakep tapi gak modal.
Cakep tapi gak setia.
Cakep tapi main belakang.
Cakep tapi main ilmu hitam.
Cakep tapi pake susuk/pengasihan/pelet/jampi-jampi.
Cakep tapi PK.
Cakep tapi predator.
Cakep tapi bukan pria/perempuan tulen.
Cakep tapi punya penyakit menular seksual.
Cakep tapi banyak hutang sana sini.
Cakep tapi begini dan begitu yang bikin sakit kepala banyak banget.
Naudzubilah min dzalik.

Cakep di luar belum tentu cakep di dalam. Upgrade yang di luar, belum tentu upgrade yang di dalam.
Yang namanya ular berbisa itu, mau ganti kulit 1000 kali pun tetap aja ular berbisa. 
Jangan pernah kepincut apalagi stuck di suatu hubungan yang gak sehat hanya karena orang itu nampak cakep di luar atau mempercakep yang di luar guys.

Sebaiknya memang kita mengikuti perintah agama... Pilihlah yang terbaik agamanya. Pilih yang cakep boleh-boleh aja, tapi pastikan bahwa yang cakep itu adalah akhlaknya, baru fisiknya.

Tuesday, 15 April 2025

Jangan Mudah Terhasut Medsos

Sudah lama sekali saya gak buka TikTok. Entah terakhir tahun berapa.

Sekali liat posting galau, eh yang lewat itu mulu. Banyak yang patah hati, galau, gila sendiri, mencoba sembuh, sudah berdamai dengan diri sendiri. Macem-macemlah.

Temen-temen, saran saya, kalau ada masalah sama pasangan itu coba dikomunikasikan langsung sama pasangan deh. Berdua aja. Jangan libatkan siapa pun. Jangan pake perantara. Jangan dengerin orang-orang asing yang kalian lihat di media sosial manapun termasuk TikTok.

Seseorang pernah berkata, "Sering kali kita berburuk sangka, lalu terjebak dalam masalah yang sebenarnya tak perlu ada."

Masa lebih percaya kata-kata orang-orang asing daripada pasangan sendiri sih? 😅
Ngapain kita jalin hubungan sama seseorang kalau kita lebih dengerin dan lebih percaya sama omongan orang lain ketimbang dia? Aneh.

Masih ingat kisah Banyuwangi? Ya, gara-gara kehasut omongan orang, si cowo jadi mau ngebunuh istrinya sendiri. Daripada dibunuh, istrinya milih bunuh diri. Begitu istrinya mati dan terbukti gak bersalah, suaminya baru nyesel dan jadi gila.

Berkomunikasi langsung itu jauh lebih baik daripada berprasangka dan nyimpulin sendiri. Karena pada kenyataannya, manusia itu unik. Gak bisa digeneralisir. Kalau a, belum tentu b. Kalau b, belum tentu a. 

"Fakta cewek" dan "fakta cowok" itu pun hanyalah hasil observasi dari segelintir individu dengan latar belakang tertentu.

Kita gak bisa ngatur orang mau ngomong apa, tapi kita bisa ngatur respon kita terhadapnya.
Sebagai orang yang kritis, gak seharusnya kita gampang kebawa emosi dan dibuat overthinking oleh post-post galau yang kita temukan di sosial media.
Walaupun penuturnya terkenal, diksinya bagus, jalinan katanya indah, gambarnya dalem dan lagunya mendukung. Walaupun likes, repost, share, subscribers dan viewsnya banyak--jangan mudah terpengaruh. Hari gini, semua itu bisa diakalin atau dibeli. Banyak dukungan tapi palsu, gak tulus dari hati. Cuma sekedar transaksi bisnis atau transaksi sosial yang sifatnya simbiosis mutualisme aja.

Saya sendiri bisa ngebantah 80% apa yang disebut sebagai fakta perempuan di medsos, misal?

Post 1: "Perempuan selalu megang hp, kalau dia beneran suka, pasti dia excited buat kontak kamu dan menjadikan kamu prioritasnya."
Kenyataan: Gak semua perempuan begitu. Gak semua perempuan sibuk sama hp-nya seakan-akan gak punya kehidupan dan kerjaan di dunia nyata. Saya sendiri gak selalu megang hp. Dalam Islam, kita juga diminta untuk membatasi interaksi sama lawan jenis yang kita suka. Kalau gak penting ya gak usah. Malah, akan lebih baik kalau kita saling menjauh atau saling block daripada pacaran ketika perasaan kita sudah mulai sulit untuk dikendalikan. Lebih baik jaga jarak aman daripada ngomongin atau ngelakuin hal yang enak-enak tapi haram. Mending sibukin diri dengan olahraga, belajar, kerja dan networking. Komunikasi secara intensnya nanti, buat ngurusin pernikahan aja. Kalau mau gombal-gombalan, ngomongin topik dari A-Z di luar pernikahan, having fun bareng, nanti aja setelah nikah.

Jangan mau dikerjain sama iblis Al-A'war. Orang yang beneran cinta sama kita, gak mungkin mau ngajak dan diajak pacaran. Ngajaknya nikah, sesuai perintah Allah dan sunnah Nabi Muhammad SAW. Ngajak nikah, artinya dia berani bersumpah di hadapan Tuhan seluruh alam dan umat manusia untuk menjaga orang yang dicintainya dengan hukum yang jelas. Dia rela dibakar di neraka jahanam seandainya dia melanggar sumpahnya. Bukan karena nafsu semata. Kalau mau muasin nafsu syahwat doang, sendiri atau sama siapa pun juga bisa, kapan pun dan di mana pun itu. Gak harus nikah. Bisa PMO, BO, atau pacaran. Nah, biasanya orang pada milih pacaran nih karena lebih aman dan lebih murah daripada BO, bisa kapan pun dan dimana pun. Apalagi kalau pasangannya udah berhasil dibuat bucin sama dia. Gak perlu effort, gak perlu minta, gak perlu ngode, orang bisa ngasih segalanya yang dia mau.


Jangan pernah mikir untuk muasin nafsu syahwat di luar pernikahan ya teman-teman, apalai sampe menodai orang lain, karena dampaknya bisa sangat buruk bagi dunia dan akhirat kita. 
Ada 10 golongan yang paling celaka ketika dibangkitkan di Padang Mahsyar nanti, salah satunya adalah para pelaku maksiat yang hidup dengan mengikuti nafsu syahwat. Nauzubillah min dzalik. Sumber: NU online.


Post 2: "Cewek yang menunjukkan kekurangannya berarti meminta kamu menjauh."
Kenyataan: Gak juga. Kalau kita jujur, artinya kita sudah berdamai dengan diri sendiri dan menghargai hak orang lain untuk mendapatkan kejujuran dari kita. Kalau dia mau pergi setelah mengetahui hal yang sebenarnya, terserah. Menjadi palsu atau menyembunyikan kejujuran supaya tetap dipertahankan atau disukai orang lain itu gak banget.

Post 3: "Bagi cewek, satu-satunya dunianya adalah cowoknya. Sementara cowok punya banyak dunia, seperti teman-teman, hobi dlsb."
Kenyataan: Gak semua perempuan mau dikuasai oleh perasaannya sendiri dan menjadi bucin. Sejak dulu, isi otak saya gak cuma cowok, tapi banyak hal lain yang menurut saya sangat menarik dan juga berguna. Saya punya banyak ketertarikan, hobi dan aktivitas yang seru di dunia nyata. I also having fun with my friends, coworkers and family. Hidup ini gak melulu soal cinta-cintaan. Sudah bukan anak SD yang baru puber.

Ngeladenin orang anxious yang punya trust issue dan maunya dibucinin terus itu melelahkan. Orang fokus kerja sampe lembur aja dikiranya chat atau ngelirik yang lain, terus sakit hati sama pikiran negatifnya sendiri. Padahal kan gak semua orang mau hp, isi otak dan hatinya berisik kaya pasar. 1 orang aja udah ribet, ngapain 2 atau lebih. Makanya kerja keras, biar paham bahwa orang bisa sibuk banget terutama di jam kerja. Kerja keras biar gak nganggur banget dan gak punya waktu buat suujon. Jangan suka bohong atau ngibul juga supaya gak nganggep orang lain pun pasti pembohong. At least jangan pake ukuran diri sendirilah buat nge-judge orang lain. Gak semua orang itu berpikir dan merasa seperti kita. Gak semua orang itu punya cara kerja dan tingkah laku seperti kita. Kalau kita suka bohong, orang lain belum tentu. Kalau kita mata keranjang, orang lain belum tentu. Kalau kita suka mainin perasaan orang lain, orang lain belum tentu.


Sorry to say nih ya, cuma orang kurang kerjaan aja yang sukanya tebar pesona, lirik sana sini, ladenin sana sini, punya banyak cadangan, insecure sendiri takut pasangannya kayak dia terus bikin-bikin jealous supaya pasangannya merasa takut ninggalin/kehilangan. Kalau kita sibuk, punya sense of direction, punya sense of urgency dan deadline yang jelas, kita gak bakal ada waktu buat ngelakuin atau ngeladenin hal-hal semacam ini lagi. Mending fokus membangun masa depan yang mapan dan memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat luas sama-sama sebelum kita menjadi semakin keriput, semakin beruban, semakin lemah, gampang lupa, gampang capek dan penyakitan. We can't stop aging, Dude. We can't. We just can slow it down.

Post 4: "Cewek kalau salah pasti over explaining."
Kenyataan: Kadang, orang rela over explaining buat meluruskan kesalahpahaman biar semuanya jelas dan gak ada drama akibat salah paham lagi. Emang mau ngedrama terus-terusan? Gak, kan? Kalau gak, makanya kelarin. Kalau akar permasalahan dari sebuah hubungan adalah kesalahpahaman, ya lurusin biar kita gak ngulang-ngulang drama yang sama seperti keledai. Orang kalau mau explain sesuatu itu, tandanya dia peduli dengan perasaan orang yang dia anggap penting. Dia mau kasih clarity, security dan comfort ke orang itu. Kalau dia gak peduli, dia bakal cuek aja. Cuma, yang sering terjadi adalah, ketika orang ngasih over explanation, dia bakal dikira ngibul atau cuma bikin-bikin alasan aja buat bela diri. Jadi, gak perlulah kita kasih penjelasan panjang lebar ke orang lain yang pada dasarnya hanya ingin mempercayai persepsinya sendiri. Gak guna. Buang waktu, buang energi.

Bukan cuma fakta cewek, banyak juga fakta cowok yang menurut saya tidak sesuai dengan orang-orang yang saya kenal.

Intinya kita harus kritislah dalam bermedia sosial. Jangan asal telen dan langsung baper. Someone said, "Only fools trust everyone without judging them. Wise people judge before trusting others."

Komunikasi terbaik adalah ketemuan langsung, komunikasi terburuk adalah tidak adanya komunikasi. Sibuk berprasangka sendiri, nafsirin sendiri, nyimpulin sendiri, sakit hati sendiri. Layaknya autis yang hidup di dunianya sendiri. 

Akhir kata, saya mau mengutip untaian kata-kata mutiara yang saya temukan di internet. "Without communication, there is no relationship. Without trust, there's no reason to continue. No relationship can prosper without communication. And you can't be the only one communicating."