Monday, 20 June 2016

Komitmen



Dusta, jika kubilang aku tak peduli lagi pada kehidupan. Nyatanya, aku masih hidup. Aku hanya sedang membiasakan diriku pada kemungkinan terburuk yang ditakuti umat manusia. 

Segala penderitaan ini.... kelak, akan berbuah manis. Dan akan kusambut kemenanganku dengan takzim.

Aku mulai menikmati hidupku, ataukah aku hanya mulai mencintai keindahan dari segala sesuatu termasuk penderitaan?

Aku meyakini bahwa kekayaan hakiki adalah kekayaan jiwa. Modal seperti apa pun bisa jadi mewah asalkan jiwa kaya raya. Aku bersaksi bahwa ada keindahan dan keajaiban dari segala sesuatu yang patut disyukuri dan dijaga kemuliaannya. Termasuk di setiap manusia, termasuk dalam hal-hal paling mengerikan sekalipun.

Mustahil selamanya mengisolasi diri dan tak menentukan pilihan untuk menjaga perasaan setiap insan, tapi aku juga tak tahu pasti siapa yang Tuhan catatkan untuk menjadi pengindah hidupku kelak. Segala yang hidup punya keindahan dan potensi untuk berubah. Satu hal yang pasti dariku, aku bukanlah pengikrar yang munafik dan serakah. Keyakinan yang disodorkan kepadaku kelak, sungguh akan kubayar dengan harga yang amat mahal.