Jaman sekarang, banyak hal yang sudah direkayasa, termasuk makanan.
Makanan yang saya maksud di sini adalah frankenfoods atau transgenic foods, yaitu jenis makanan yang menggunakan atau mengandung organisme hasil rekayasa genetika (Genetically Modified organism/GMO).
Beberapa jenis organisme yang paling banyak direkayasa genetikanya yaitu jagung, kedelai, gula bit, kanola, ayam broiler dan bakteri. Bakteri itu digunakan sebagai media untuk keperluan rbGH/BTS, supaya pertumbuhan sapinya cepat atau bisa menghasilkan susu yang banyak).
Kesimpulan dari survey, buku-buku dan jurnal-jurnal ilmiah yang saya baca, transgenic foods ini hanya memberikan keuntungan komersil jangka pendek untuk segelintir manusia (industri transgenic foods yang rakus dan konsumennya yang ingin membeli makanan dengan harga murah).
Sebaliknya, kesehatan biokomunitas (manusia dan seluruh lingkungan hidup terutama organisme yang direkayasa dan mengonsumsi organisme yang direkayasa) justru dirusak.
Di skripsi saya, saya menjabarkan apa itu transgenic foods dan dampak buruknya bagi biokomunitas.
Tidak lupa, saya juga menyodorkan solusi etis yang realistik dan aplikatif untuk menindaklanjuti perusakan dari industri transgenic foods itu dengan cara yang amat sederhana.
![]() |
Ini beberapa perusahaan yang nutupin transparasi transgenic foods. Konsisten sama apa yang saya nyatakan dalam skripsi, saya pun sudah stop ngonsumsi transgenic foods sejak Maret 2014 lalu. Sumber gambar: gmolabeling.org |