Thursday, 23 January 2025

Pilihlah yang Baik Agamanya, maka Kita akan Beruntung

Setelah berinteraksi dengan berbagai orang dari latar belakang yang berbeda-beda (shionya, zodiaknya, golongan darahnya, elemen tahun kelahirannya, hari lahirnya, jam kelahirannya, jenis kelaminnya, orientasi seksualnya, agamanya, rasnya, sukunya, asal daerahnya, tempat tinggalnya, pekerjaannya, kekayaannya dslb) saya semakin setuju bahwa manusia terbaik memang yang paling bagus agamanya.

Sebenarnya kita tidak perlu banyak kriteria dalam menentukan mana orang yang layak untuk dijadikan pendamping hidup, teman baik, rekan kerja dll, cukup lihat siapa yang paling bagus agamanya.

Kenapa harus agama, bukan yang lain? Karena jika bagus agamanya, maka akan bagus pula keseluruhan hidup orang itu. Orang yang bagus agamanya akan membawa kedamaian, kebahagiaan, keberkahan, keberuntungan, keindahan, kekayaan dan kesehatan ke dalam hidup kita.

Apa tanda bahwa seseorang itu bagus agamanya? Dia beriman, mencintai Allah dan orang-orang yang dimuliakan Allah, menomorsatukan Allah, ikhlas (mengerjakan segalanya demi Allah).

Saya coba uraikan keuntungan dari menikah, bergaul atau bekerja bersama orang yang bagus agamanya.
1. Kita akan merasa aman (secure) bersamanya, karena dia tidak akan menyakiti dan membahayakan kita. Dalam agama, menyakiti dan membahayakan sesama itu dilarang. Orang yang bagus agamanya tidak akan merokok, karena hal itu dapat menyakiti dan membahayakan dirinya sendiri maupun orang lain yang menjadi perokok pasif terutama pasangan dan keturunannya. Orang yang bagus agamanya juga tidak akan melakukan hal-hal menyakitkan dan membahayakan lainnya seperti berselingkuh, KDRT, dlsb.

2. Kita akan merasa nyaman bersamanya.
Orang yang bagus agamanya akan membuat pikiran kita menjadi tenang dan perasaan kita menjadi damai. Tutur katanya yang indah dan halus tidak membuat kita tersinggung atau sakit hati, perilakunya yang beretika sesuai tuntunan agama tidak membuat kita merasa pusing atau jengkel sehingga kita tidak mungkin mengkritik atau marah padanya. Jika tutur kata dan perilaku seseorang sesuai dengan ajaran agama, maka kita tidak akan menemui konflik yang berarti dengannya. Dia pun akan senang menghabiskan waktunya yang sangat berharga bersama kita, karena kita tidak pernah marah ataupun mengkritiknya sebab dia sudah melaksanakan kewajibannya sebagai umat beragama dengan baik.

3. Kita akan merasa dihargai
Inti dari agama adalah cinta, dan cinta itu sifatnya memuliakan. Orang yang bagus agamanya akan memuliakan sesama, bukannya malah minta dimuliakan atau justru merendahkan yang lain atas berkat Tuhan yang dititipkan padanya. 
Jika kita berhubungan dengan orang yang prinsipnya adalah mencintai atau memuliakan semua makhluk ciptaan Tuhan (rahmatan lil alamin) termasuk kita dan orang itu sadar bahwa segalanya hanyalah titipan yang harus dipertanggungjawabkan, maka kita akan diperlakukan sebagai makhluk yang mulia.
Perlakuannya itu akan membuat kita merasa begitu berharga dan hari-hari kita menjadi indah. Ada banyak sekali cara untuk memuliakan sesama, diantaranya berkata dan berperilaku sopan seperti mengucapkan terima kasih, meminta maaf ketika salah, mengucapkan salam ketika bertemu, mengirimkan doa, memberikan hadiah, membayar pekerjaannya dengan layak, tidak menggosipkannya dlsb.

4. Dia akan menjadi pasangan yang sangat setia, karena dalam agama, kita diminta untuk menjaga kesucian diri sendiri dan orang lain. Berzina merupakan suatu perbuatan yang keji dan terkutuk. Orang yang bagus agamanya, akan menutup semua pintu zina rapat-rapat. Dia akan menjaga kesucian dirinya dengan tidak melihat, mendengar atau mengonsumsi segala hal yang diharamkan seperti following akun lawan jenis untuk dinikmati auratnya, menonton video porno, menyentuh lawan jenis, membayangkan lawan jenis secara tidak pantas atau melakukan hal-hal yang merendahkan harga dirinya sendiri. Cinta dan kesuciannya akan dijaga demi Allah untuk pasangan halalnya semata. Dia juga tidak akan terkena pelet, susuk, atau jampe-jampe orang syirik karena keimanannya bagus.

5. Orang yang bagus agamanya akan memiliki karakter yang sangat baik
Dia fokus, disiplin, konsisten dan tidak suka menunda-nunda karena hal itu dilatihnya setiap hari dalam solat lima waktu. Pengendalian nafsu dan amarahnya bagus, hal itu dilatihnya melalui puasa. Dia tidak pelit maupun boros, karena dalam agama, kita diperintahkan untuk berbagi dan tidak boros.

6. Terbukanya pintu rejeki dan kesempatan kerja yang luas
Agama mengutuk perilaku munafik yaitu jika berbicara ia berdusta, jika berjanji dia ingkar dan apabila dipercaya ia berkhianat. Nah, orang yang bagus agamanya akan menjadi orang yang jujur, menepati janji dan tidak berkhianat bila dipercaya. Sifat yang amanah ini bisa membuka peluang bisnis atau tawaran kerja sama yang luas. Tidak ada orang yang mau bertransaksi dengan orang yang munafik. Menjadi orang munafik sama saja menutup pintu-pintu rejeki sendiri.

7. Kita akan selamat dunia akhirat bersamanya.
Orang yang baik agamanya akan dilindungi oleh Tuhan, dan dia juga akan membawa keselamatan bagi kita. Sesuai perintahNya, dia akan sering berbagi ilmu (menyebarkan cahaya) sehingga kita tahu jalan yang tepat, mengingatkan kita pada kebaikan (memberi nasehat), dan mendoakan kita, terlebih jika iman kita sedang turun dan kita sedang lalai.
Karena dia sering mengingatkan kita untuk sedekah, kita akan dilindungi dari musibah dan kefakiran. Karena dia mengingatkan kita supaya suka pamer, kita akan dilindungi dari ain dan dari orang-orang yang hasad.
Jika pengamalan agamanya baik dan keyakinannya kuat, gangguan jin dan sihir pun takkan mampu menyentuh kita. Alih-alih menjadi korban sihir, sihir tersebut akan kembali lagi ke pengirimnya seperti bumerang.


Masih banyak lagi keuntungan dari menikah, bergaul atau bekerja bersama orang yang bagus agamanya... saking banyaknya hingga takkan cukup untuk dijabarkan satu per satu.

Sunday, 19 January 2025

Untouchable by Chaos

Kita akan dihadapkan dengan masalah yang sama secara berulang-ulang sampai kita berhasil mengatasinya.
Ya, kita reinkarnasi setiap hari untuk remedial dan untuk menghadapi masalah-masalah lainnya hingga lulus ujian keimanan.
Sering kali yang sulit dihadapi itu bukan benda mati, melainkan manusia.

Belakangan, saya melatih diri supaya tetap waras dalam menghadapi manusia yang ruwet, yang sangat mencintai penderitaan sehingga tidak mau keluar dari situ bahkan menarik orang-orang untuk menderita bersamanya. 
Mereka yang berpikir bahwa hidup tanpa drama itu gak asik, gak seru, dlsb.
Bagaimana caranya?
Banyak diam dan senyum aja, mereka mau gila kek mana juga, ketawa aja. 
Gak perlu terlalu dipikirkan, dibatinkan, dipedulikan atau diberi atensi berlebihan.

Respon seperlunya dan sewajarnya, itu pun kalau semesta mengharuskan kita untuk berinteraksi dengan mereka.
Kalau gak ada mereka di sekitar kita, gak perlu dicari-cari.
Fokus melakukan hal-hal yang membuat kita tambah sehat, tambah cerdas, tambah damai dan tambah kaya aja. 
Kita bangun diri kita sendirilah, gak perlu merisaukan hal-hal yang berada di luar kendali kita. 
Sikap buruk orang lain itu, gak bisa kita ubah, hanya mereka sendirilah yang mampu untuk mengubahnya -- dan hal itu adalah tanggung jawab mereka seutuhnya.
Orang tak berdaya seperti korban perang di Palestina, anak kecil yatim piatu, orang tua renta sebatang kara, orang difabel dll barulah wajib kita pedulikan atau beri perhatian lebih.

Biar mereka yang berjalan di samping kita adalah orang-orang yang waras aja. 
Yang akhlaknya bagus dan mau bertumbuh. Orang-orang problematik yang hobinya bikin stres dan mencintai penderitaan, tinggalin. Orang-orang yang sengaja berbuat onar, bikin ulah, cari gara-gara atau main api bersama orang lain untuk mendapatkan perhatian kita, tinggalin. Semakin gila tingkahnya, semakin jauh juga jarak dan tembok yang perlu kita bikin. Jangan beri atensi, jangan beri atensi. 
Tutup mata, tutup telinga, tutup mulut kita dari mereka.

Kita berhak hidup damai, kita berhak hidup bahagia, bersama orang-orang waras dan baik hati yang sevisi misi dengan kita, mencintai kita, menghormati kita, menghargai kita dan mendukung kita.

Sunday, 12 January 2025

Sifat Asli Seseorang

Barusan, saya gak sengaja melihat reels Theoderick, katanya, sifat asli seseorang itu bisa dilihat dari dua perkara.
1. Ketika orang itu dilimpahi berkat.
2. Ketika orang itu diberikan cobaan bertubi-tubi.

Pendapat saya? Saya setuju.

Buat siapa pun yang lupa diri ketika mendadak kaya, entah karena mendapat warisan atau tiba-tiba penjualan kamu meledak misalnya, lalu kehilangan iman (you pake rezeki dariNya untuk bermaksiat kepadaNya misalnya dengan merendahkan orang lain, zina sana sini, mendua, flexing harta, bli miras, narkoba dlsb), goodbye.

Buat siapa pun yang lupa diri ketika diberikan ujian bertubi-tubi. Tidak sabar untuk konsisten di jalan yang lurus, berasangka buruk sama Tuhan, menyalahkan takdir/keadaan, putus asa dari rahmatNya lalu kehilangan iman (riba, jual barang haram, zina dengan lawan main film atau melakukan pekerjaan haram lainnya), juga goodbye.

Orang paling menarik, yang paling mahal, paling berharga, paling layak untuk diperjuangkan dan dipertahankan itu cuma 1 kriterianya, yaitu teguh beriman.
Gak peduli mau dikasih ujian berupa keberhasilan, kegagalan, kekuasaan, kekayaan, kecerdasan, kesehatan, kecantikan/ketampanan, ketenaran, kemiskinan, kesedihan, kehilangan dlsb, beriman ya beriman aja.
Dia tidak akan meninggalkan Tuhan, apa pun keadaannya. 
Dia akan konsisten mengamalkan ajaran agamanya.

Orang yang meninggalkan Tuhan, entah dengan alasan apa pun itu, juga layak untuk ditinggalkan.
Satu-satunya orang yang layak untuk kita setiain adalah orang yang setia dengan Tuhan.

Saturday, 4 January 2025

Istibtha

Penyakit yang menjangkiti banyak orang masa kini: istibtha.